Bahan organik tanah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 7:
Bahan humus merupakan bahan yang telah terdekomposisi dan merupakan lapisan tanah yang paling [[subur]].<ref name= soil1>{{cite book|author=Troeh, Frederick R., and Louis M. (Louis Milton) Thompson|title= Soils and Soil Fertility|publisher= Blackwell Pub}}</ref> Humus mempunyai pengaruh memperbaiki [[struktur]] tanah, meningkatkan kapasitas pertukaran kation dalam tanah, penyangga pH tanah, dan meningkatkan daya simpan lengas.<ref name= soil1>{{cite book|author=Troeh, Frederick R., and Louis M. (Louis Milton) Thompson|title= Soils and Soil Fertility|publisher= Blackwell Pub}}</ref> Selain itu bahan organik juga mempunyai pengaruh yang kuat di dalam [[agregasi]] tanah dan pembentukan struktur tanah yang baik untuk [[pertumbuhan tanaman]], sehingga pada gilirannya memperbaiki [[drainase]] dan permeabilitas, penetrasi [[akar]] dan meningkatkan ketahanan terhadap [[erosi]].<ref name= soil1>{{cite book|author=Soegiman|year=1990|title= Dasar-dasar Ilmu Tanah|publisher=UGM press}}</ref>
Kandungan bahan organik tanah berkisar antara 0,5-5% pada tanah-tanah [[mineral]], dan mencapai 98% untuk [[tanah gambut]]/organik.<ref name= soil3>{{cite book|author=Troeh, Frederick R., and Louis M. (Louis Milton) Thompson|title= Soils and Soil Fertility|publisher= Blackwell Pub}}</ref> Banyak parameter yang dapat digunakan untuk mencirikan kualitas bahan organik diantaranya adalah kandungan [[karbon]] dan [[nitrogen]] (C/N), kandungan bahan-bahan humus, kandungan [[lignin]], [[selulosa]], dll.<ref name= soil4>{{cite book|author=Notohadiprawiro|title=Selidik cepat tanah di lapangan|year=1998|publisher=Kanisius}}</ref>
== Faktor yang mempengaruhi kandungan organik tanah ==
Kandungan bahan organik tanah sangat bervariasi, dari yang rendah sampai tinggi/sangat tinggi. '''Faktor-faktor''' yang mempengaruhi besarnya kandungan bahan organik tanah antara lain:<ref name= soil5>{{cite book|author=Wisaksono|year=1960|title=Ilmu tubuh tanah|publisher=UGM press}}</ref>
* '''iklim'''
* '''tipe penggunaan lahan'''
* '''bentuk lahan'''
* '''kegiatan manusia'''.
'''[[Iklim]]''' berpengaruh pada bahan organik tanah dalam hal memacu atau menghambat laju dekomposisi.<ref name= soil5>{{cite book|author=Wisaksono|year=1960|title=Ilmu tubuh tanah|publisher=UGM press}}</ref> Tipe penggunaan lahan berpengaruh dalam penyediaan sumber bahan organik, misal daerah persawahan akan berbeda kandungan bahan organiknya dibanding daerah hutan.<ref name= soil5>{{cite book|author=Wisaksono|year=1960|title=Ilmu tubuh tanah|publisher=UGM press}}</ref> Faktor bentuk lahan mempengaruhi pada proses pengumpulan atau pencucian bahan organik.<ref name= soil5>{{cite book|author=Wisaksono|year=1960|title=Ilmu tubuh tanah|publisher=UGM press}}</ref> Kegiatan manusia akan menentukan kandungan organik tanah misalnya dengan pemberian [[pupuk]] atau drainase yang akan berpengaruh pada kandungan bahan organik tanah.<ref name= soil5>{{cite book|author=Wisaksono|year=1960|title=Ilmu tubuh tanah|publisher=UGM press}}</ref>
Penentuan bahan organik tanah ada berbagai macam antara lain dengan metode [[pembakaran]], [[''Walkey and Black'']], destruksi basah, dan lain-lain. Metode pembakaran menggunakan pendekatan [[gravimetris]] yaitu selisih berat bahan sebelum dan sesudah pembakaran, cara ini murah dan mudah serta biasa dilakukan di lapangan. Metode ''Walkey and Black'' menggunakan tahapan antara, artinya kandungan bahan organik ditentukan oleh besarnya C-organik hasil titrasi kemudian dikalikan dengan konstanta tertentu.<ref name= soil5>{{cite book|author=Wisaksono|year=1960|title=Ilmu tubuh tanah|publisher=UGM press}}</ref>
== Referensi ==
|