Bahan pewarna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pewarna organik: minor cosmetic change
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Bahan pewarna''' secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu benda [[warna|berwarna]] yang memiliki [[afinitas kimia]] terhadap benda yang diwarnainya. Bahan pewarna pada umumnya memiliki bentuk [[cair]] dan larut di air. Pada berbagai situasi, proses pewarnaan menggunakan [[mordant]] untuk meningkatkan kemampuan menempel bahan pewarna.
 
Bahan pewarna dan [[pigmen]] terlihat berwarna karena mereka menyerap panjang gelombang tertentu dari [[cahaya]]. Berlawanan dengan bahan pewarna, pigmen pada umumnya tidak dapat larut, dan tidak memiliki afinitas terhadap [[substrat]].
 
Bukti [[arkeologi]] menunjukkan bahwa, khususnya di [[India]] dan [[Timur Tengah]], pewarna telah digunakan selama lebih dari 5000 tahun. Bahan pewarna dapat diperoleh dari [[hewan]], [[tumbuhan]], atau [[mineral]]. Pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan ini tidak memerlukan proses pengolahan yang rumit. Sampai sejauh ini, sumber utama bahan pewarna adalah tumbuhan, khususnya [[akar|akar-akaran]], [[beri-berian]], [[kulit kayu]], [[daun]], dan [[kayu]]. Sebagian dari pewarna ini digunakan dalam skala komersil.
Baris 7:
== Pewarna organik ==
 
Pewarna [[senyawa organik|organik]] pertama yang dibuat oleh manusia adalah [[mauveine]]. Pewarna [[sintesis kimia|sintetik]] ini ditemukan oleh [[Sir William Henry Perkin|William Henry Perkin]] pada tahun 1856. Sejak itu, berbagai jenis pewarna sintetik berhasil disintesis.
 
Pewarna sintetik secara cepat menggantikan peran dari pewarna alami sebagai bahan pewarna. Hal ini disebabkan karena biaya produksinya yang lebih murah, jenis warna yang lebih banyak, dan kemampuan pewarnaan yang lebih baik. <ref> {{cite book|title=Mauve: How One Man Invented a Color That Changed the World|author=Simon Garfield|date=2000|publisher=[[Faber and Faber]]|isbn=0-393-02005-3 }}</ref> Pewarna sintetik diklasifikasikan berdasarkan cara penggunaan di proses pewarnaan. Secara umum, pewarna sintetik digolongkan sebagai [[pewarna asam]], [[pewarna basa]], [[pewarna direct]], [[pewarna mordant]], [[pewarna vat]], [[pewarna reaktif]], [[pewarna disperse]], [[pewarna azo]], dan [[pewarna sulfur]].
Baris 22:
* Pencerah [[floresens]], untuk serat tekstil dan kertas
* Pewarna solven, untuk kayu, solven tinta
* Pewarna karbin, metode pewarnaan yang baru dikembangkan untuk mewarnai berbagai jenis substrat.
 
== Klasifikasi secara kimia ==
Baris 28:
* [[:Kategori:pewarna akridin]], senyawa turunan [[akridin]]
* [[:Kategori:pewarna antrakuinon]], senyawa turunan [[antrakuinon]]
* Pewarna arylmetan
** [[:Kategori:pewarna diarilmetan]], berdasarkan difenil metan
** [[:Kategori:pewarna triarilmetan]], senyawa turunan [[trifenil metan]]
Baris 34:
* Pewarna sianin, senyawa turunan [[ptalosianin]]
* Pewarna Diazonium, berdasarkan garam [[diazonium]]
* Pewarna nitro, berdasarkan [[gugus fungsional]] [[nitro]] -NO<sub>2</sub>
* Pewarna nitroso, berdasarkan gugus fungsional [[nitroso]] -N=O
* Pewarna ptalosianin, senyawa turunan [[ptalosianin]]
* Pewarna kuinon-imin, senyawa turunan [[kuinon]]
Baris 49:
* Pewarna Xantene, senyawa turunan [[xantene]]
** Pewarna fluorin, senyawa turunan [[fluorin]]
*** Pewarna [[pironin]]
** [[:Kategori:pewarna fluoron]], berdasarkan [[fluoron]]
*** [[:Kategori:pewarna rodamin]], senyawa turunan [[rodamin]]
Baris 63:
* [[Pewarnaan rambut]]
* [[Noda]]
* [[Pigmen biologis]], substansi berwarna di mikroorganisme
* [[:Kategori:pewarna alami]]
* [[Pigmen]]