Sjair Abdoel Moeloek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 32:
''Sjair Abdoel Moeloek'' telah berkali-kali dicetak ulang dan diterjemahkan. Syair ini sering diangkat ke lakon panggung dan menjadi dasar ''[[Sair Tjerita Siti Akbari]]'' karya [[Lie Kim Hok]].
== Alur ==
Abdul Muluk adalah putra dari Abdul Hamid Syah, Sultan Barbari. Dibesarkan di keluarga bangsawan, saat masih muda ia menikahi Siti Rahmat. Selepas kematian ayahnya, Abdul Muluk naik takhta. Tidak lama kemudian ia meninggalkan Barbari untuk keliling dunia dan menyerahkan kendali kesultanan kepada pamannya, Mansur. Akhirnya Abdul Muluk tiba di Ban, lalu jatuh cinta dengan putri sultan Ban, Siti Rafiah. Keduanya pun menikah.
Baris 41:
Abdul Ghani yang sudah berusia tujuh tahun pergi dari rumah syeikh untuk mencari orang tuanya. Saat ia dituduh mencuri dari sebuah penginapan, seorang pejalan kaki menyelamatkannya. Abdul Ghani kemudian tinggal bersamanya. Karena sempat melukai seorang budak, Abdul Ghani dibawa ke hadapan Sultan Ban yang menyadari bahwa anak tersebut adalah cucunya. Syeikh tadi pun dijadikan pemimpin keagamaan Ban. Setelah sultan mangkat, Abdul Ghani menjadi penggantinya.
== Pengarang ==
Pengarang ''Sjair Abdoel Moeloek'' belum jelas. [[Raja Ali Haji]], penulis [[Bugis]]-[[Suku Melayu|Melayu]] asal [[Riau]], disebut sebagai pengarangnya oleh Philippus Pieter Roorda van Eysinga. Raja Ali Haji menyatakan diri sebagai pengarang dalam suratnya untuk Roorda van Eysinga. Surat tersebut dilengkapi manuskrip yang kemudian diterbitkan. Kandidat lain adalah putri Raja Ali Haji, Saleha (juga ditulis Zaleha dan Salihat), yang disebut sebagai pengarangnya oleh Hermann von de Wall dalam manuskrip yang dikatalogkan van den Berg. Manuskrip tersebut saat ini tidak diketahui keberadaannya.{{sfn|Dalam Berkekalan Persahabatan|1995|p=15}}
== Tema dan gaya ==
Tema wanita menyamar sebagai pria untuk berperang, seperti yang tercantum dalam ''Sjair Abdoel Moeloek'', banyak ditemukan dalam [[sastra Melayu]] dan [[sastra Jawa|Jawa]], termasuk kisah-kisah ''[[Pandji]]'' dari Jawa dan hikayat dan syair dari Malaya. Contoh lainnya adalah ''Hikayat Panji Semirang'', ''Hikayat Jauhar Manikam'', dan ''[[Syair Siti Zubaidah Perang Cina]]''. Karya yang disebutkan terakhir memiliki kesamaan alur dengan ''Sjair Abdoel Moeloek'', namun karena ''Syair Siti Zubaidah Perang Cina'' tidak bertanggal, mustahil menentukan karya mana yang duluan dikarang.{{sfn|Zaini-Lajoubert|1994|pp=104–105}}
Baris 51:
Pengamat teater Julian Millie menulis bahwa bentuk-bentuk kekuasaan lain dibalikkan dalam cerita ini. Ia menyebut bahwa "kode etik dipermainkan dan hierarki dibalik" melalui interaksi antara bangsawan dan pelayannya.{{sfn|Millie|2004|p=9}}
== Penerbitan ==
''Sjair Abdoel Moeloek'' pertama diterbitkan tahun 1847, ketika Roorda van Eysinga menerbitkan reproduksi dan terjemahannya dalam ''Tijdschrift voor Neerl. Indië''. Terbitan ini menyebut Raja Ali Haji sebagai pengarangnya.{{sfn|Dalam Berkekalan Persahabatan|1995|p=343}} Syair tersebut kemudian ditransliterasikan dari aksara [[aksara Jawi|Jawi]] oleh Arnold Snackey. Edisi tahun 1892 oleh Hermann von de Wall menyebut Salihah sebagai pengarang dan Raja Ali Haji sebagai penyunting.{{sfn|Liaw|2011|pp=576–578}}{{sfn|Zaini-Lajoubert|1994|pp=104–105}} Edisi awal lainnya dari Singapura merupakan [[litografi|litograf]] tahun 1860 karya Akbar Saidina dan Hajji Muhammad Yahya.{{sfn|Liaw|2011|pp=576–578}} Sejumlah litograf lain diterbitkan di Singapura sampai dua belas tahun selanjutnya.{{sfn|Dalam Berkekalan Persahabatan|1995|p=15}} Pada tahun 1934, versi lain syair ini diterbitkan [[Balai Pustaka]] di Batavia (sekarang [[Jakarta]]). Edisi ini didasarkan pada tiga versi jauh yang dijelaskan sebelumnya.{{sfn|Liaw|2011|pp=576–578}} Edisi lain yang disunting Sitti Syamsiar diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Budaya Malaysia tahun 1988–89.{{sfn|Andaya|2003|p=107}}
== Tanggapan ==
Pada akhir abad ke-19, ''Sjair Abdoel Moeloek'' telah diadaptasi ke sandiwara panggung oleh berbagai grup{{sfn|Tio|1958|p=100}} dan berlangsung sampai abad ke-20.{{sfn|Dalam Berkekalan Persahabatan|1995|p=15}} Para pementas biasanya disuruh mengulang-ulang kalimat dari litograf yang disiapkan sebelumnya sampai hafal.{{sfn|Millie|2004|p=9}} Teksnya bisa jadi sudah diterjemahkan ke [[bahasa Sunda]] dengan judul ''Siti Rapiah''.{{sfn|Zaini-Lajoubert|1994|p=103}}
''Sjair Abdoel Moeloek'' dianggap menjadi bahan sumber ''[[Sair Tjerita Siti Akbari]]'' karya [[Lie Kim Hok]] tahun 1884 yang diterbitkan di Batavia. Kesamaan alurnya pertama dikenali oleh [[Tio Ie Soei]] dalam sebuah editorial tahun 1923, lalu diikuti [[polemik]] di sejumlah media lokal [[Tionghoa Indonesia|Tionghoa]].{{sfn|Zaini-Lajoubert|1994|p=103}} Akibatnya, Lie yang bergelar "bapak [[sastra Tionghoa Melayu]]"{{sfn|Tio|1958|p=87}} dikritik karena karyanya tidak asli.{{sfn|Tio|1958|pp=90–91}} Dalam sebuah artikel yang membandingkan keduanya, Zaini-Lajoubert menulis bahwa meski alurnya agak mirip, Lie menggabungkan unsur realisme ke dalam karyanya.{{sfn|Zaini-Lajoubert|1994|pp=110–112}}
== Catatan penjelas ==
{{notelist}}
== Catatan kaki ==
{{reflist|30em}}
== Sumber ==
{{refbegin|40em}}
* {{cite journal
|last=Andaya
|first=Barbara Watson
Baris 78:
|url=http://www.ukm.my/penerbit/sari21-06.pdf
}}
* {{cite book
|url=http://books.google.ca/books?id=lorMq1WSUBAC
|title=Dalam Berkekalan Persahabatan: Surat-surat Raja Ali Haji kepada Von de Wall
Baris 88:
|isbn=9799100577
}}
* {{cite book
|title=Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik
|language=Indonesia
Baris 97:
|publisher=Yayasan Obor Indonesia
}}
* {{cite book
|url=http://books.google.ca/books?id=45cm7uerKzwC
|editor-last=Millie
Baris 108:
|isbn=9067182249
}}
* {{cite book
|last=Tio
|first= Ie Soei
Baris 120:
|oclc= 1069407
}}
* {{cite journal
|last=Zaini-Lajoubert
|first=Monique
|