Sartono (politikus): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yoshua Renaldo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Yoshua Renaldo (bicara | kontrib)
Baris 43:
 
=== Menjadi Ketua DPR ===
[[Berkas:Sartono1951.jpg|thumb|200px|[[Sartono|Ketua DPR Sartono]] terlihat sedang melakukan rapat dengan pimpinan fraksi pada tahun [[1951]].]]
Sartono mulai duduk di meja pimpinan [[DPR RIS]] sebagai Ketua sejak keputusan sidang pertama DPR RIS disahkan oleh Presiden pada tanggal [[22 Februari]] [[1950]]. Sartono berhasil mengalahkan kedua calon lainnya yaitu [[Mohammad Yamin]] dan [[Tambunan|Mr. Tambunan]], pemungutan suara pun dilakukan sebanyak 3 kali karena baru pemungutan suara ketiga, Mr. Tambunan mengundurkan diri dan calonnya hanya dua saja. Sartono terpilih dengan perolehan suara 51, sedangkan [[Mohammad Yamin]] sebanyak 39 suara. Mereka sama-sama berasal dari [[RI]]. Setelah Sartono terpilih sebagai Ketua DPR RIS, dilakukan juga pemilihan wakil ketua I di lembaga perwakilan rakyat tersebut. Ada dua calon yang muncul, yaitu [[Albert Mangaratus Tambunan]] dan [[Latuharhary]]. Dalam pemungutan suara ternyata AM Tambunan menang dengan memperoleh dukungan sebanyak 70 suara melawan 23 suara. Untuk jabatan wakil ketua II, karena hanya ada satu calon, yaitu [[Arudji Kartawinata]], yang bersangkutan dikukuhkan sebagai wakil ketua II secara aklamasi.
 
Baris 51 ⟶ 52:
 
=== Menjadi Pejabat Presiden ===
[[Berkas:Sartono1951Pejabat Presiden Sartono (1).jpg|thumb|200px|[[SartonoSoekarno|KetuaPresiden DPR SartonoSoekarno]] terlihatberfoto sedangbersama [[Sartono]] melakukandan rapatistri dengansetelah pimpinanserah fraksiterima padajabatan tahun [[19511958]].]]
[[Berkas:Pejabat Presiden Sartono (1).jpg|thumb|220px|[[Soekarno|Presiden Soekarno]] berfoto bersama [[Sartono]] dan istri setelah serah terima jabatan tahun [[1958]].]]
[[Berkas:Sartono Mahaputera.jpg|thumb|200px|[[Soekarno|Presiden Soekarno]] menyematkan Bintang Mahaputera untuk [[Sartono]].]]
[[Berkas:Sartono dan Nasution.jpg|thumb|200px|Pada tahun [[1958]], saat [[Sartono|Mr.Sartono]] sebagai pejabat presiden, ia bekerjasama dengan [[Abdul Haris Nasution|Jenderal AH Nasution]] dalam peristiwa pemberontakan [[PRRI]], dan juga meratakan jalan bagi diberlakukannya kembali [[UUD 1945]] pada tahun [[1959]].]]