Tartuffe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 3:
{{dablink|Untuk film dengan judul yang sama, lihat [[Tartuffe (film)]]}}
'''''Tartuffe''''' adalah judul sebuah [[lakon]] [[komedi]] karya [[Molière]], dan bisa dibilang merupakan karya panggungnya yang paling terkenal. Pertama kali dipentaskan pada tahun [[1664]] di sebuah [[fête]] yang diadakan di [[Versailles]], dan langsung [[sensor|disensor]] karena protes dari para ''[[dévots]]'' (kaum agamis), yang sangat berpengaruh pada masa pemerintahan [[Raja Louis XIV]].
Meskipun sang Raja sebetulnya tidak berniat melarang pementasan [[teater]] tersebut, dia akhirnya menyerah kepada desakan kaum ''dévots''. Kata ''dévots'' merujuk kepada mereka yang mengaku-aku sebagai orang-orang yang amat [[agama|religius]], tetapi seperti yang ditunjukkan Molière dalam ''Tartuffe'', orang-orang ini sebenarnya bersikap [[munafik]].
[[Berkas:Tartuffe.jpg|thumb|desain kostum [[abad 19]]]]
Baris 9:
== Tokoh-tokoh utama ==
:* '''Madame Pernelle''', ibu Orgon
:* '''Orgon''', kepala keluarga dan suami Elmire
:* '''Elmire''', istri kedua Orgon
:* '''Damis''', putra Orgon
Baris 16:
:* '''Cléante''', saudara laki-laki Elmire
:* '''Tartuffe''', seorang pria yang pura-pura religius guna menipu Orgon dan Mme. Pernelle
:* '''Dorine''', pelayan dan teman Mariane,
:* '''Monsieur Loyal''', seorang petugas atau juru sita
:* '''Un exempt''' (hamba Raja)
Baris 56:
Meskipun diterima dengan baik oleh khalayak umum dan bahkan oleh Louis XIV, ''Tartuffe'' langsung memicu perdebatan dari berbagai kelompok yang tersinggung oleh lakon tersebut. Kelompok-kelompok yang menentang karya Molère ini antara lain Gereja Katolik Roma, anggota kalangan atas Prancis, dan organisasi bawah tanah terkenal yang bernama [[Compagnie du Saint-Sacrement]]. Popularitas ''Tartuffe'' terhenti ketika Uskup Agung Paris mengeluarkan dekret yang menyatakan siapapun yang menonton, memainkan, atau membaca naskah tersebut tidak akan diakui lagi sebagai anggota jemaat. Molière mencoba meredakan amarah petinggi-petinggi gereja dengan menulis ulang naskahnya sehingga terkesan lebih sekuler dan tidak mengkritik agama, tetapi pihak Gereja tidak tergerak. Versi revisi naskah tersebut berjudul ''L'imposteur'' dan memiliki tokoh utama bernama Panulphe, bukan Tartuffe. Sepanjang perseteruan Molière dengan pihak Gereja, Louis XIV tetap menyokong sang dramawan; mungkin saja tanpa dukungan Raja, Molière sudah dihukum mati karena dianggap murtad. Pada tahun 1669, sesudah lawan-lawan Molière kehilangan pengaruh mereka, dia akhirnya diperbolehkan mementaskan versi terakhir dari karyanya tersebut. Tapi, mengingat kontroversi yang ditimbulkan oleh ''Tartuffe'', Molière biasanya menahan diri untuk tidak lagi menulis naskah-naskah yang setajam ini.<ref>"Molière: Introduction." Drama Criticism. Ed. Linda Pavlovski, Editor. Vol. 13. Gale Group, Inc., 2001. eNotes.com. 2006. 26 Nov, 2007 <http://www.enotes.com/drama-criticism/moliere></ref>
Molière menanggapi berbagai kritik terhadap ''Tartuffe'' pada tahun 1667 dengan tulisannya ''Lettre sur la comédie de l'Imposteur.'' Dia membela naskah dan pendekatannya terhadap komedi secara umum dengan menggarisbawahi nilai komedi dari pertukaran peran antara yang buruk dengan yang baik, yang benar dan yang salah, serta yang bijak dan yang dungu. Justru unsur-unsur humor inilah yang menonjolkan apa yang sesungguhnya masuk akal. Dalam ''Lettre'' tersebut dia menuliskan:
<blockquote>
''The comic is the outward and visible form that nature's bounty has attached to everything unreasonable, so that we should see, and avoid, it. To know the comic we must know the rational, of which it denotes the absence and we must see wherein the rational consists . . . incongruity is the heart of the comic . . . it follows that all lying, disguise, cheating, dissimulation, all outward show different from the reality, all contradiction in fact between actions that proceed from a single source, all this is in essence comic.''
|