Komando Pasukan Khusus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 33:
 
== Sejarah Kopassus ==
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat. Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan [[DI/TII]], operasi militer [[PRRI]]/[[Permesta]], [[Operasi Trikora]], [[Operasi Dwikora]], penumpasan [[Gerakan 30 September|G30S/PKI]], [[Pepera]] di [[Irian Barat]], [[Operasi Seroja]] di [[Timor Timur]], operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand ([[Woyla]]), [[Operasi GPK]] di [[Aceh]], operasi pembebasan sandera di [[Mapenduma]], operasi pembebasan sandera perompak Somalia, serta berbagai operasi militer lainnya. Dikarenakan misi dan tugas operasi yang bersifat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas daripada satuan Kopassus tidak akan pernah diketahui secara menyeluruh. Contoh operasi Kopassus yang pernah dilakukan dan tidak diketahui publik seperti: Penyusupan ke pengungsi Vietnam di pulau Galang untuk membantu pengumpulan informasi untuk di kordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA), penyusupan perbatasan Malaysia dan Australia dan operasi patroli jarak jauh ''(long range recce)'' di perbatasan Papua nugini.
 
=== Kesko TT III/Siliwangi ===
Baris 55:
 
=== Kopassandha ===
Tanggal [[17 Februari]] [[1971]], resimen tersebut kemudian diberi nama '''Komando Pasukan Sandi Yudha''' ('''Kopassandha''').
 
Dalam operasi di [[Timor Timur]] pasukan ini memainkan peran sejak awal. Mereka melakukan operasi khusus guna mendorong integrasi Timtim dengan [[Indonesia]]. Pada tanggal [[7 Desember]] [[1975]], pasukan ini merupakan angkatan utama yang pertama ke Dili. Pasukan ini ditugaskan untuk mengamankan lapangan udara. Sementara Angkatan Laut dan Angkatan Udara mengamankan kota. Semenjak saat itu peran pasukan ini terus berlanjut dan membentuk sebagian dari kekuatan udara yang bergerak (mobile) untuk memburu tokoh [[Fretilin]], [[Nicolau dos Reis Lobato]] pada Desember [[1978]].
Prestasi yang melambungkan nama Kopassandha adalah saat melakukan operasi pembebasan sandera yaitu para awak dan penumpang pesawat [[Garuda Indonesia Penerbangan 206|DC-9 Woyla Garuda Indonesian Airways]] yang dibajak oleh lima orang yang mengaku berasal dari kelompok ekstremis [[Islam]] "[[Komando Jihad]]" yang dipimpin [[Imran bin Muhammad Zein]], [[28 Maret]] [[1981]]. Pesawat yang tengah menerbangi rute [[Palembang]]-[[Medan]] itu sempat didaratkan di [[Penang]], [[Malaysia]] dan akhirnya mendarat di [[Bandara Don Mueang]], [[Bangkok]]. Di bawah pimpinan [[Letkol]] [[Sintong Panjaitan]], pasukan Kopassandha mampu membebaskan seluruh sandera dan menembak mati semua pelaku pembajakan. Korban yang jatuh dari operasi ini adalah Capa (anumerta) [[Achmad Kirang]] yang meninggal tertembak pembajak serta pilot Kapten [[Herman Rante]] yang juga ditembak oleh pembajak. Imran bin Muhammad Zein ditangkap dalam peristiwa tersebut dan dijatuhi hukuman mati.
 
Baris 65:
Dengan adanya reorganisasi di tubuh [[ABRI]], sejak tanggal [[26 Desember]] [[1986]], nama Kopassandha berubah menjadi '''Komando Pasukan Khusus''' yang lebih terkenal dengan nama '''Kopassus''' hingga kini.
 
ABRI selanjutnya melakukan penataan kembali terhadap grup di kesatuan Kopassus. Sehingga wadah kesatuan dan pendidikan digabungkan menjadi Grup 1, Grup 2, Grup 3/Pusdik Pasuss, serta Detasemen 81.
 
Sejak tanggal [[25 Juni]] [[1996]] Kopasuss melakukan reorganisasi dan pengembangan grup dari tiga Grup menjadi lima Grup.
Baris 74:
* Grup 5/Anti Teror — berlokasi di Cijantung, [[Jakarta Timur]]
 
'''Detasemen 81''', unit anti teroris Kopassus, ditiadakan dan diintegrasikan ke grup-grup tadi.
Sebutan bagi pemimpin Kopassus juga ditingkatkan dari '''Komandan Kopassus''' yang berpangkat [[Brigjen]] menjadi '''Komandan Jendral''' (''Danjen'') Kopassus yang berpangkat [[Mayjen]] bersamaan dengan reorganisasi ini.
 
Baris 102:
 
=== Pangkat komandan ===
* Komandan Grup berpangkat [[Kolonel]],
* Komandan [[Batalyon]] berpangkat [[Letnan Kolonel]],
* Komandan Detasemen, Tim, Unit, atau Satuan Tugas Khusus, adalah perwira yang pangkatnya disesuaikan dengan beban tugasnya (mulai [[Letnan]] sampai [[Mayor]]).
 
Baris 111:
 
== Isu dan berita yang terkait dengan Kopassus ==
Nama besar dan citra yang disandang Kopassus sejak didirikannya menyebabkan banyaknya pihak yang menarik-narik Kopassus untuk masuk kedalam kegiatan bernuansa politis. Kopassus sejak dulu telah menjadi tempat persemaian perwira-perwira muda potensial, yang kelak mengisi pos-pos jabatan pimpinan TNI. Nama-nama seperti [[Benny Moerdani]], [[Sintong Panjaitan]], [[Yunus Yosfiah]], [[Agum Gumelar]], [[Hendropriyono]], [[Prabowo Subianto]], dan lain-lain, adalah perwira-perwira yang sudah dikenal publik, saat mereka masih berpangkat Kapten atau Mayor, berkat prestasi mereka di lapangan.
 
Kopassus juga kerap dituding oleh [[Lembaga Swadaya Masyarakat|LSM]] dan media Barat (dan sebagian terbukti, dan penyelesaiannya tidak jelas sampai hari ini) melakukan serangkaian pelanggaran [[HAM]] di [[Aceh]], [[Papua]], [[Timor Timur]], dan [[Jakarta]] (lihat bagian Kasus penculikan aktivis reformasi)<ref>Sydney Morning Herald, November 15, 2002
[http://www.kabar-irian.com/pipermail/kabar-irian/2002-November/000049.html];
Transcript from an Australian Broadcasting Corporation brodacast, 12/08/2003