Prasasti Kebon Kopi I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
k →‎Sejarah: kembalikan foto
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Tapak gajah, een beschreven steen met de afdruk van olifantpoten in de omgeving van Buitenzorg TMnr 60016467.jpg|thumb|Prasasti Tapak Gajah di tempat aslinya, awal abad ke-20]]
 
'''Prasasti Kebonkopi I''' (dinamakan demikian untuk dibedakan dari [[Prasasti Kebonkopi II]]) atau '''Prasasti Tapak Gajah''' (karena terdapat pahatan tapak kaki [[gajah]]),<ref>{{cite news| title = Prasasti Tapak Gajah di Ciaruteun Bogor, Ini Bentuknya | date = 30 December 2015 | work = TribunnewsBogor.com | author = Lingga Arvian Nugroho | url = http://bogor.tribunnews.com/2015/12/30/prasasti-tapak-gajah-di-ciaruteun-bogor-ini-bentuknya}}</ref> merupakan salah satu peninggalan kerajaan [[Tarumanagara]].<ref name="dispar-Jabar">{{cite web | title = Prasasti Tapak Gajah | date = 30 December 2011 | work = Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat | url = http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=143&lang=id}}</ref> Prasasti ini menampilkan ukiran tapak kaki gajah, yang mungkin merupakan tunggangan raja [[Purnawarman]], yang disamakan dengan gajah [[Airawata]], wahana Dewa [[Indra]].<ref name="Zahorka">{{cite book | title = The Sunda Kingdoms of West Java, From Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor | first = Herwig | last = Zahorka | publisher = Yayasan Cipta Loka Caraka | location = Jakarta | year = 2007 | url = https://books.google.co.id/books?id=xSRwAAAAMAAJ&q}}</ref>{{rp|16}}
 
== Lokasi dan deskripsi ==
[[FileBerkas:Kebon kopi I 140101-0074 cia.JPG|thumb|180px|Prasasti Kebonkopi I kini diberi naungan pelindung]]
Prasasti Kebonkopi I terletak di Kampung Muara, termasuk wilayah Desa [[Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor]]. Prasasti ini ditemukan pada abad ke-19, ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan [[kopi]]. Oleh karena itu prasasti ini disebut Prasasti Kebonkopi I. Hingga kini prasasti tersebut masih berada di tempatnya ditemukan (''in situ''). Prasasti ini berada pada koordinat 106°41'25,2" Bujur Timur dan 06°31'39,9" Lintang Selatan dengan ketinggian 320 m di atas permukaan laut. Area situs ini merupakan kawasan pertemuan tiga sungai, yaitu Sungai Ciaruteun di selatan, Sungai Cisadane di timur, Sungai Cianten di barat, serta muara Sungai Cianten yang bertemu dengan Sungai Cisadane di utara.<ref name="dispar-Jabar"/>
 
Lokasi ini berjarak sekitar 19 kilometer ke arah Barat Laut dari pusat kota Bogor menuju ke arah Ciampea. Kondisi jalan menuju lokasi cukup memadai, tetapi dari jalan raya belum dilengkapi dengan penunjuk jalan.
Baris 11:
Prasasti dipahatkan di atas sebuah batu datar dari bahan andesit berwarna kecoklatan berukuran tinggi 69 cm, lebar 104cm dan 164 cm. Di permukaan batu dipahatkan sepasang telapak kaki gajah dan mengapit sebaris tulisan berhuruf Palawa dalam Bahasa Sanskerta.
 
== Sejarah ==
[[FileBerkas:Kebon kopi I 140101-0072 cia.JPG|thumb|180px|Pertulisan pada Prasasti Kebonkopi I]]
Pada tahun 1863, Jonathan Rig, seorang tuan tanah pemilik perkebunan kopi di dekat Buitenzorg (kini Bogor), melaporkan penemuan prasasti di tanahnya. Penemuan prasasti ini dilaporkan kepada Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (kini [[Museum Nasional Indonesia]]) di Batavia (kini Jakarta). Karena itulah prasasti ini disebut prasasti Kebon Kopi.<ref name="dispar-Jabar"/>
 
Baris 22:
== Teks prasasti ==
[[Berkas:Prasasti Kebon Kopi.JPG|thumb|180px|Salinan Prasasti Kebonkopi di [[Museum Sejarah Jakarta]].]]
Prasasti ini ditulis dengan [[aksara Pallawa]] dan [[bahasa Sanskerta]] yang disusun ke dalam bentuk seloka metrum Anustubh yang diapit sepasang pahatan gambar telapak kaki gajah.
 
'''Teks:'''</BR>
''~ ~ jayavisalasya Tarumendrasya hastinah ~ ~''</BR>
''Airwavatabhasya vibhatidam ~ padadvayam''
 
'''Terjemahan:'''</BR>
“Di sini nampak tergambar sepasang telapak kaki …yang seperti
[[Airawata]], gajah penguasa Taruma yang agung dalam….dan (?) kejayaan”
 
Baris 41:
{{commonscat-inline|Tapak Gajah Inscription}}
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
== Daftar pustaka ==
# H.P. Hoepermans “Hindoe-Oudheden va Java (1864)” ROD 1913:74
# J.F.G. Brumund “Bijdragen tot de kennis va het Hindoeisme op Java” VBG.XXXIII 1868:63-64
# A.B. Cohen Stuart “Heilige Voetsporen op Java” BKI 3(X) 1875:163-168. Juga di bahasa Inggris berjudul: “Sacred Footprints in Java” Indian AntiQuary IV. 1875:355-dst
# H. Kern “Eenige Oude Sanskrit-Opschrifte n van ‘t Maleische-schiereil and” VMKAWL 3(1).1884:9
# [[P.J. Veth]], Java II. 1878:46; I.1896:27
# [[Rogier Verbeek|R.D.M. Verbeek]] “Oudheden van Java” VBG. XLVI. 1891:30-31.
# J. Ph. Vogel “the Earliest Sanskrit Inscription opsachriften of Java” POD. I. l925:27-28. Plate 32,33.