Pedurungan, Taman, Pemalang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k top: ejaan, replaced: sekedar → sekadar
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 16:
{{Taman, Pemalang}}
 
Desa pedurungan di bagi menjadi 4 wilayah yang meliputi pedurungan barat,pedurungan tengah dan pedurungan timur (kebumen) dan kaladana , antara wilayahnya pedurungan barat dan pedurungan tengah di pisahkan oleh aliran sebuah sungai yang bernama sungai elon ( Kali waluh ).
Kantor kelurahanya sendiri bertempat di wilayah pedurungan tengah.Dipedurungan barat terdapat masjid yang dikenal dengan nama "Masjid Semampir" peninggalan Mbah Qoyyim yaitu tokoh anti Belanda dari kalangan pesantren Buntet wilayah Keraton Cirebon yang mengasingkan diri ketika terjadi pertempuran melawan Belanda.Dipedurungan terdapat 2 ( dua ) makam yang dikenal dengan makam Mbah Salamudin dan Mbah Satariyyah yang kemungkinan penyebar tarikat Satariyyah.
Desa pedurungan adalah desa yang sangat strategis untuk ditemukan pasalnya letak desa tersebut berada di tengah2 kecamatan taman, perbatasan desa pedurungan yaitu desa beji di sebelah utara, desa taman di sebelah barat, desa Serang ( Kec.petarukan ) di sebelah timur dan desa banjaran di sebelah selatan. Mata pencaharian masyarakat desa pedurungan adalah masih di dominasi oleh buruh tani,perantau dan sebagian kecil pegawai negeri.Sehingga tidaklah heran kalau perkembangan desa pedurungan tidak semaju jika dibandingkan dengan desa lain. Apalagi dengan bangkrutnya sebuah perusahaan textile yang berada diwilayah itu,nyaris kehidupan perekonomian dipedurungan kurang menggairahkan.
Disamping pertanian sebenarnya desa Pedurungan memiliki potensi ekonomi yang cukup bagus untuk dikembangkan, industri rumahan dan potensi alam masih memungkinkan untuk dikembangkan didesa ini.Kita masih menunggu putra desa yang memiliki jiwa entrepreneur dan kepedulian terhadap perkembangan desa ini.Masyarakat desa pedurungan masih sangat pekat dengan kehidupan yang saling tolong menolong antar warganya bahkan slalu bersikap sopan santun pada tamu yang datang ke desa tersebut dan dengan sambutan yang ramah tamah dari masyarakatnya sendiri,
desa yang masih kental akan kehidupan beragama dan tak lepas dari adat dan istiadatnya.
Ada kebiasaan yang tak pernah di tinggalkan masyarakat desa pedurungan yaitu berkumpulnya para pemuda masyarakat desa pedurungan di tepi jalan pada wktu sore hari tepatnya pada pukul 16.00 - 18.00 wib untuk menunggu datangnya waktu adzan maghrib, sambil ngobrol ataupun sekadar kumpul2 untuk mempererat tali silaturahim mereka.