Kereta api Lodaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luthfi Azhar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 42:
 
== Peresmian dan operasional ==
Kereta api Lodaya diluncurkan pertama kali pada tanggal [[11 Maret]] [[1992]] melayani perjalanan koridor [[Bandung]] - [[Yogyakarta]] dan sejak tanggal [[1 September]] 1992 diperluas layanannya untuk melayani perjalanan koridor [[Bandung]] - [[Solo]]. Sebelumnya kereta api ini dikenal dengan nama KA Padjadjaran/Senja Mataram. Pada tanggal [[2 Mei]] [[2000]] dilakukan peremajaan rangkaian kereta api Pajajaran/Senja Mataram dan diganti namanya menjadi KA Lodaya.
 
Kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari dari arah Solo menuju Bandung dan pada pagi hari dari arah sebaliknya. Dalam perjalanan Bandung - Solo pada pagi hari penumpang dapat menikmati indahnya panorama Bumi Parahiyangan bagian timur. Perjalanan sejauh 447 km berhenti di stasiun [[Stasiun Kiaracondong|Kiaracondong]], [[Stasiun Cipeundeuy|Cipeundeuy]], [[Stasiun Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Stasiun Banjar|Banjar]], [[Stasiun Sidareja|Sidareja]], [[Stasiun Maos|Maos]], [[Stasiun Gombong|Gombong]], [[Stasiun Kebumen|Kebumen]], [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]], [[Stasiun Wates|Wates]], [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]], dan [[Stasiun Klaten|Klaten]].
Baris 68:
 
== Asal-usul nama ==
{{lihatpula|Silsilah Penguasa Kerajaan Panjalu Ciamis}}
Nama Lodaya diambil dari cerita rakyat di Tatar Sunda yakni Macan Lodaya yang merupakan penjelmaan dari [[Prabu Siliwangi]] ketika berhadapan dengan anaknya, [[Raden Kian Santang]].