Kebangsawanan Hitam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 9 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1340450
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Kebangsawanan Hitam''' ([[Bahasa Italia]]: ''aristocrazia nera'') adalah para keluarga aristokrat [[Italia]] yang berpihak kepada Tahta Kepausan dibawah [[Paus Pius IX]] dan bukan berpihak kepada [[Vittorio Emanuelle II]] dari [[Italia]] ketika Monarki Piedmont masuk ke [[Roma]] pada tahun 1870 yang mengakhiri era [[Negara-negara Kepausan]] dan mengambil-alih [[Istana Apostolik]]. Semenjak Sri Paus "mengurung dirinya sendiri" di Vatikan selama 59 tahun (untuk menghindari anggapan bahwa [[Tahta Suci]] mengakui kedaulatan Italia bersatu di Vatikan), mereka yang menerima gelar dari [[Tahta Suci]], seperti ''Gran Maestro del Sacro Ospizio'' (arti harafiah Penguasa Tertinggi Istana-istana Gerejawi Suci), tetap menutup pintu-pintu tempat tinggal mereka tertutup sebagai tanda turut berduka cita, yang menjurus kemudian kepada lahirnya gelar "Kebangsawanan Hitam".
 
Setelah selesainya [[Perjanjian Lateran]] pada tahun 1929, Kebangsawanan Hitam diberikan dwi-kewarganegaraan di [[Italia]] dan di [[Vatikan]], sebagai sebuah tanda penghargaan atas persahabatan mereka, yang membuat mereka bisa masuk ke pasukan [[Garda Mulia]] (Bahasa Italia: ''Guardia Nobile''), yang sebelumnya hanya terbuka bagi para bangsawan dari bekas [[Negara-negara Kepausan]]. Pada tahun 1931, [[Paus Pius XI]] menolak permintaan Alfonso XIII untuk membuka kesempatan menjadi anggota [[Garda Mulia]] lebih jauh lagi kepada para bangsawan dari semua negara Katolik.
 
Anggota-anggota keluarga Kebangsawanan Hitam yang terkenal antara lain Eugenio Pacelli, yang nantinya menjadi [[Paus Pius XII]]. Keluarga-keluarga Kebangsawanan Hitam lainnya adalah Brigitta, Massimo, Ruspoli dan Santioris. Ketika [[Paus Paulus VI]] menarik kembali plat nomor kendaraan dan fasilitas lainnya dari [[Vatikan]], terjadilah perselisihan. Pada bulan Mei 1977, beberapa anggota Kebangsawanan Hitam, dipimpin oleh Putri Elvina Pallavicini, mulai mendekati Uskup Agung Marcel Lefebvre yang ultrakonservatif.