Perempuan Berkalung Sorban: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 14:
|cinematography = [[Faozan Rizal]]
|editing = [[Wawan I. Wibowo]]
|distributor = [[Starvision Plus |Kharisma Starvision Plus]]<br />[[Dapur Film]]
|release_date = [[15 Januari]] [[2009]]
|runtime = 129 menit
Baris 33:
* '''Pemeran Pendukung Pria Terbaik''' : [[Reza Rahardian]]
}}
'''''Perempuan Berkalung Sorban''''' (internasional:'''''Woman with a Turban''''') merupakan [[film drama]] [[film romantis|romantis]] bertema [[Islam]] dari [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[2009]] dan disutradarai oleh [[Hanung Bramantyo]]. Film ini dibintangi antara lain oleh [[Revalina S. Temat]], [[Joshua Pandelaki]], [[Nasya Abigail]], [[Widyawati]], [[Oka Antara]], [[Reza Rahadian]], dan [[Ida Leman]]. Film ini didistribusikan oleh [[Kharisma Starvision Plus]] dan mulai diputar secara perdana di [[bioskop]] Indonesia tanggal [[15 Januari]] [[2009]].
 
Film ini dibuat berdasarkan [[novel]] [[Perempuan Berkalung Sorban (novel)|berjudul sama]] tahun [[2001]] yang ditulis [[Abidah El Khalieqy]], penulis wanita asal [[Jombang]], [[Jawa Timur]]. Novel tersebut diadaptasikan menjadi sebuah [[naskah film]] oleh [[Ginatri S. Noer]] dan Hanung Bramantyo. Film ini menyajikan latar tradisi sebuah sekolah [[pesantren]] di Jawa Timur yang cenderung mempraktikkan tradisi [[konservatif]] terhadap wanita dan kehidupan modern. Dialog film ini dibawakan dalam [[bahasa Indonesia]], [[bahasa Jawa]], dan juga terkadang [[bahasa Arab]] yang sering digunakan di sekolah pesantren.
 
== Sinopsis ==
Baris 43:
Dalam pesantren Salafiah putri Al-Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan yang harus tunduk pada laki-laki, sehingga Anissa beranggapan bahwa ajaran Islam hanya membela laki-laki dan menempatkan perempuan dalam posisi sangat lemah dan tidak seimbang. Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori ([[Oka Antara]]), paman Anissa dari pihak Ibunya yang selalu menemani Anissa, menghibur sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati pada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan ([[Joshua Pandelaki]]), ayah Anissa, sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba menghindari perasaannya pada Anissa. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke [[Kairo]], [[Mesir]]. Secara diam-diam Anissa yang mendaftarkan kuliah ke [[Yogyakarta]], [[Indonesia]], dan diterima. Namun Kyai Hanan tidak mengizinkannya dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Namun Anissa bersikeras dan protes kepada ayahnya.
 
Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin ([[Reza Rahadian]]), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf besar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tetapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya Samsudin yang berperangai kasar dan ringan tangan menikah lagi dengan Kalsum ([[Francine Roosenda]]). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori dan keduanya masih sama-sama mencintai. Film kemudian menceritakan perjalanan cinta Anissa dan Khudori dan juga perjuangan Anissa untuk membela hak-hak perempuan muslim di tengan rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif.<ref>{{cite web|title=Perempuan Berkalung Sorban|url=http://www.21cineplex.com/perempuan-berkalung-sorban,movie,2004.htm|work=situs 21 Cineplex.com|accessdate= 4 Januari 2009}}</ref>
 
== Pemeran ==
Baris 57:
 
== Catatan produksi ==
Musik pengiring film ini dikomposisi dan ditata oleh [[Tya Subiakto]] dengan campuran banyak [[instrumen musik Indonesia]] dan juga instrumen asing. [[Lagu tema]] film ini berjudul ''Ketika Cinta'' ciptaan [[Opick]] yang dikomposisi ulang oleh Tya Subiakto bersama [[Siti Nurhaliza]], penyanyi asal [[Malaysia]] dan dinyanyikan oleh Siti Nurhaliza.
 
Film ini juga menyelipkan referensi ke [[budaya populer Indonesia]] seperti adanya poster film ''[[Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru]]'' (1991) dan juga [[sastra Indonesia]] seperti [[novel]] ''[[Bumi Manusia]]'' karya [[Pramoedya Ananta Toer]] yang terbit tahun [[1980]] dan saat itu dilarang oleh pemerintah [[Orde Baru]].
 
== Kontroversi ==
Saat dirilis, film ini disambut dengan [[kontroversi]] di Indonesia karena dianggap melakukan kritikan [[kontra produktif]] atas [[tradisi Islam]] [[konservatif]] yang masih dipraktikkan dalam banyak [[pesantren]] di [[Indonesia]] saat film ini dirilis. Salah seorang dari pengurus [[Majelis Ulama Indonesia]] memberikan tanggapan berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana keinginannya. <ref>[http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/02/090206_woman_turban.shtml BBC World]: ''Film timbulkan kontroversi''. 6 Februari 2009. Diakses pada 9 Februari 2009</ref> [[Abidah El Khalieqy]], penulis [[Perempuan Berkalung Sorban (novel)|novel aslinya]], dalam sebuah [[wawancara]] bersama kru film ini mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah tentang [[pemberdayaan wanita]].<ref>"Kharisma Starvision Plus". 2009. "Di Balik Layar Perempuan Berkalung Sorban". Fitur rilis DVD.</ref>
 
== Piala Citra FFI 2009 dan penghargaan lain ==
''Perempuan Berkalung Sorban'' mendapatkan banyak nominasi dalam ajang film, diantaranya 7 nominasi [[Festival Film Indonesia 2009|FFI 2009]] dan memenangkan satu untuk kategori ''Pemeran Pembantu Pria Terbaik'' untuk [[Reza Rahadian]].
* Piala Citra - Pemeran Pembantu Pria Terbaik (Reza Rahadian)
** Nominasi Citra - Film