Calung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 12:
 
== Perkembangan ==
Jenis calung yang sekarang berkembang dan dikenal secara umum yaitu calung jinjing. Calung jinjing adalah jenis alat musik yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Sunda, misalnya pada masyarakat Sunda di daerah Sindang Heula - Brebes, Jawa tengah, dan bisa jadi merupakan pengembangan dari bentuk calung rantay. Namun di Jawa Barat, bentuk kesenian ini dirintis popularitasnya ketika para mahasiswa [[Universitas Padjadjaran]] (UNPAD) yang tergabung dalam Departemen Kesenian Dewan Mahasiswa (Lembaga kesenian UNPAD) mengembangkan bentuk calung ini melalui kreativitasnya pada tahun 1961.
 
Menurut salah seorang perintisnya, Ekik Barkah, bahwa pengkemasan calung jinjing dengan pertunjukannya diilhami oleh bentuk permainan pada pertunjukan reog yang memadukan unsur tabuh, gerak dan lagu dipadukan. Menurut saksi hidup,Calung pertama kali dimainkan di Departemen Kesenian UNPAD pada tahun 1962. Penabuh calung pertama Ekik Barkah (Fakultas Sospol), penabuh kedua Hatoan Wangsasenjaya (Kang O'ang), Penabuh calung ketiga Kanaka Poeradiredja (Kang Aka), Penabuh calung keempat Parmas Hardjadinata (Kang Parmas). Pada tahun berikutnya mulailah berkembang lah grup-grup calung di fakultas yang lain, diantaranya fakultas sastra dengan berangotakan Kang Oding, Edi, Didi Suryadi. Fakultas Publisistik (tahun 1963) beranggotakan Kang Yaya Dkk. Fakultas Pertanian UNPAD dikembangkan oleh Toto Bermana Belli (angkatan 62), Tajudin Surawinata Dkk (angkatan 64), Oman Suparman Dkk (angkatan 65), Bustomi Rosadi (angkatan 70 ?), Ganjar Kurnia (angkatan 74).
 
Pemain calung Fakultas Pertanian UNPAD angkatan 1965, Adjen Achmaddjen pemegang calung pertama (calung kingkin), IA Ruhiyat DK pemegang calung kedua (calung panempas), Oman Suparman pemegang calung ketiga (calung jongjong), Eppi Kusumah pemegang calung ke empat (calung jongjrong), Sedangkan Hilmi Ridwan dan Hardi Suhardi di ikutsertakan dalam permainan kaulinan urang lembur, semuanya dari fakultas pertanian UNPAD.
 
Bila salah seorang pemain berhalangan hadir, penggatinya seperti Endang Suganda (pengganti Adjen Achmaddjen atau IA Ruhiyat DK), Uca Suwarsa dan Enip Sukanda (pengganti Oman Suparman atau IA Ruhiyat DK), Zahir Jahri dan Ibing Kusmayatna (pengganti Eppi Kusumah).
 
Grup calung angkatan 1965 banyak dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan pertanian pada proyek Bimas SSBM (JABAR) antara lain mengisi acara siaran pedesaan di RRI Bandung.
 
Selanjutnya bermunculan grup-grup calung di masyarakat Bandung, misalnya Layung Sari, Ria Buana, dan Glamor (1970) dan lain-lain, hingga dewasa ini bermunculan nama-nama idola pemain calung antara lain Tajudin Nirwan, Odo, [[Uko Hendarto]], [[Adang Cengos]], dan [[Hendarso]].