Nama-nama Tiongkok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 44:
=== Huaxia ===
Nama '''Huaxia'''/huáxià (华夏, baca: Hua2 Sia4) merupakan kombinasi dari dua kata:
* ''Hua'' yang berarti sejahtera.
* ''Xia'' yang dapat berarti [[dinasti Xia]]
Istilah ini dulu sering digunakan untuk menunjukkan pada lembah [[sungai Kuning]]/Huang He, dengan analogi Zhonghua, yang berarti "pusat yang sejahtera", sebelum istilah ''Han'' menjadi populer.
Baris 108:
* Perancis: Chine (IPA {{IPA|/ʃin/}})
* Persia: Chin چين (IPA {{IPA|/ʧin/}})
* Polandia: Chiny (IPA {{IPA|/'xin<s>ı</s>/}})
* Portugis: China (IPA {{IPA|/'ʃinɐ/}})
* Slowakia: Čína (IPA {{IPA|/ʧi:na/}})
Baris 130:
 
===== Cina =====
Dokumen tertua yang mencatat istilah "cina" di [[Nusantara]] adalah inskripsi (tulisan) pada lempeng [[tembaga]] Bungur A berangka tahun 860 M. Prasasti ini menyebut tentang ''juru cina''<ref>Miksic J.N. 1995. ''The legacy of Majapahit''. National Museum of Singapore. Hal. 92.</ref> sebagai orang yang bertugas mengurus pedagang/pemukim dari Tiongkok. Dapat diduga, istilah ini dipinjam dari kata [[bahasa Sanskerta]], ''Cīna'' (चीन), yang sudah dipakai untuk daerah Tiongkok paling tidak sejak 150 M.<ref name="Fairbank">Tertulis pada kitab ''[[Arthashastra]]'' Buku ke-2 karya [[Kautilya]] (Denis Crispin Twitchett, Michael Loewe, John King Fairbank, ''The Ch'in and Han Empires 221 B.C.-A.D. 220'', p. 20.)</ref> Teori [[Martin Martini]] menyebutkan bahwa nama Sanskerta ini mengambil dari [[dinasti Qin]] (秦, dibaca seperti ''tchin'', [[Alfabet Fonetis Internasional|IPA]]: ''tɕʰǐn'') yang berkuasa (221 – 206 SM) atau dari nama salah satu kerajaan Tiongkok di era dinasti [[Zhou]] bernama sama.<ref name="Martini">Martino, Martin, ''Novus Atlas Sinensis'', Vienna 1655, Preface, p. 2.</ref>.
 
Menurut hasil riset Leo Suryadinata, istilah "cina" telah digunakan di [[Hindia Belanda]] sejak sejak kedatangan perantau awal abad ke-17. <!--out of place| Teks-teks semi klasik di Tiongkok sendiri sempat menggunakan istilah Zhina.--><ref name="ceritanet">{{id}} [http://www.ceritanet.com/15cina.htm menurut Leo Suryadinata dalam tulisan "Tionghoa Atau Cina, Di Era Reformasi" oleh A. Dahana]</ref><ref>*Islam and Chineseness, Denys Lombard
* Claudine Salmon dan Le carrefour javanais, Denys Lombard</ref> Para perantau yang datang dari Tiongkok ke Nusantara kemudian membentuk perkampungan mereka sendiri. Dalam perbauran dengan budaya lokal dikenal wayang 'Po Te Hi' [[dimana]] salah satu tokohnya disebut sebagai 'Puteri Cina' <ref>{{id}} [http://www.yabina.org/RENUNGAN/01/R0201.HTM Yabina: Cina atau Tionghoa]</ref>.
 
Baris 198:
 
* Albania: Kinë (IPA {{IPA|/kinə/}})
* Bosnia: Kina
* Denmark: Kina
* Estonia: Hiina