Esarhadon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 23:
== Masa muda dan penobatan sebagai raja ==
[[Berkas:Assarhaddon Berlin 012008.jpg|thumb|205px|Tugu kemenangan (''Victory stele'').]]
Esarhadon diangkat menjadi calon pengganti raja Sanherib ketika putra mahkota [[Ashur-nadin-shumi]] digulingkan dari kedudukannya sebagai penguasa [[Babilon]] oleh pemberontak. Esarhadon bukan putra dari permaisuri Sanherib, [[Tashmetum-sharrat]], tetapi dari "perempuan istana" [[Semitik]] Barat/dari [[Aram]], Zakutu ("yang murni"), dikenal dengan nama aslinya, Naqi'a.
Sebagai putra bungsu yang diangkat menjadi calon pengganti ayahnya, ini menyebabkan saudara-saudaranya berusaha menjatuhkannya. Para peramal menyebutkan Esarhadon sebagai orang yang akan memerdekakan orang buangan dan membangun kembali [[Babilon]], yang dihancurkan oleh Sanherib dan dianggap melanggar kesucian dewa-dewa. Esarhadon tetap menjadi [[putra mahkota]], tetapi dipaksa untuk diasingkan ke tempat tak dikenal di seberang Hanilgalbat ([[Mitanni]]), yaitu di seberang sungai [[Efrat]], kemungkinan di wilayah tenggara [[Turki]] sekarang ini.
Sanherib sewaktu menjadi putra mahkota membangun istana kecil yang disebut ''bit reduti'' (rumah penerus; {{lang-en|"House of Succession"}}), di kuadran utara kota [[Niniwe]].<ref>"World Biography 1998", pp. 141-142"</ref> Setelah pada tahun 694 SM, Sanherib menyelesaikan pembangunan "Istana Tanpa Tanding" ("Palace Without Rival") di sudut barat daya kota utama (''acropolis''), ''bit reduti'' menjadi istana Esarhadon, sang putra mahkota. Di rumah inilah, di dalam kuil dewanya, Sanherib dibunuh pada tahun 681 SM oleh putra-putranya, Adramelekh dan Sarezer, yang kemudian melarikan diri ke wilayah Ararat, menurut catatan [[Alkitab]].<ref>[[2 Raja-raja 19|Kitab 2 Raja-raja pasal 19, yaitu:]] {{Alkitab|2 Raja-raja 19:37}}</ref>
Esarhadon kembali ke ibukota [[Niniwe]] dan mengalahkan saudara-saudaranya dalam perang saudara selama 6 minggu. Ia secara resmi dinobatkan sebagai raja pada musim semi tahun 681 SM. Saudara-saudaranya melarikan diri ke luar negeri, pengikut dan keluarga mereka dihukum mati. Pada tahun yang sama ia mulai membangun kembali Babilon, termasuk ''[[Esagila]]'' dan [[Ekur]] di [[Nippur]] (bangunan yang sering diidentifikasi sebagai [[Menara Babel]]).<ref name="Porter1993">{{cite book|author=Barbara N. Porter|title=Images, power, and politics: figurative aspects of Esarhaddon's Babylonian policy|url=http://books.google.com/books?id=kUsLAAAAIAAJ&pg=PA62|accessdate=8 June 2011|year=1993|publisher=American Philosophical Society|isbn=978-0-87169-208-5|pages=62–}}</ref> Patung-patung dewa-dewa Babilon dikembalikan ke kota. Supaya tidak tampak terlalu bias ke Babilon, ia memerintahkan pembangunan kuil dewa [[Esharra]] di [[Assur]] juga. Orang asing dilarang memasuki kuil ini. Kedua bangunan ini diresmikan hampir pada tanggal yang sama, pada tahun ke-2 pemerintahannya.
|