Perumpamaan domba yang hilang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Msiahaan (bicara | kontrib)
k penambahan materi dan perbaikan ejaan-ejaan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 14:
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat marah karena para pemungut cukai dan orang-orang berdosa diberi sarana untuk menikmati anugerah, dipanggil untuk bertobat, dan didorong untuk mengharapkan pengampunan pada saat bertobat. Bagi para ahli Taurat dan orang Farisi, orang-orang ini sudah tidak mempunyai harapan lagi. Mereka pikir tidak ada orang lain lagi kecuali mereka sendiri yang memiliki keistimewaan untuk bertobat dan mendapatkan pengampunan.
 
Menurut orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, Yesus hanya merendahkan diri-Nya sendiri dengan berbuat demikian, dan juga sangat tidak sesuai dengan martabat-Nya jika Ia bergaul dekat dengan orang-orang semacam itu, menyambut mereka ke dalam kawanan-Nya, dan makan bersama-sama dengan mereka. Karena malu, mereka tidak bisa mencela-Nya atas perbuatan-Nya memberitakan Injil kepada orang-orang itu, meskipun justru itulah yang sebenarnya membuat mereka paling marah. Oleh sebab itu, mereka cuma bisa menegur-Nya karena makan bersama-sama dengan orang-orang berdosa, yang lebih jelas bertentangan dengan adat istiadat leluhur mereka.
 
Yesus kemudian menceritakan perumpamaan ini untuk menunjukkan bahwa kedatangan-Nya justru untuk mencari orang-orang berdosa agar orang-orang berdosa ini bertobat<ref>Lukas 15:7</ref><ref>Lukas 5:32</ref>.
 
Sementara Matius dalam {{Ayat Alkitab|buku=Matius|pasal=18|ayat=12|sampaiayat=14}} mengaitkan perumpamaan ini dengan pemeliharaan dan penjagaan Allah akan umat-Nya, bahkan terhadap anak-anak kecil sekalipun<ref>Matius 18:10-11,14</ref>.
 
Hal yang menarik dalam perumpamaan ini adalah: