Kaifeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 50:
Kaifeng adalah salah satu dari tujuh [[ibukota kuno Tiongkok]]
 
Pada [[364 seb.M.]], [[Wei (negeri)|Negeri Wei]] pada masa perang antar-negara mendirikan sebuah kota yang bernama Daliang sebagai ibukotanya di wilayah ini. Pada masa itu, kanal pertama dari banyak kanal lainnya di wilayah ini dibangun. Kanal ini menghubungkan sungai setempat dengan [[Huang He|Sungai Kuning]]. Ketika Negeri Wei ditaklukkan oleh [[Dinasti Qin]], Kaifeng dihancurkan dan ditinggalkan, kecuali sebuah kota pasar ukuran menengah, yang masih utuh.
 
Pada awal [[abad ke-7]], Kaifeng berubah menjadi sebuah pusat perdagangan utama ketika kota ini dihubungkan dengan [[Kanal Besar Tiongkok]] serta kanal yang mengalir ke [[Provinsi Shandong]] di barat.
 
Pada [[781]] ([[Dinasti Tang]]), sebuah kota baru dibangun kembali dan dinamai Bian (汴), yang diperluas pada tahun [[956]] ([[Dinasti Song]]).
 
Pada masa [[Dinasti Song]], Kaifeng menjadi ibukota dengan penduduk lebih dari 400.000 orang, yang tinggal di dalam maupun di luar tembok kota. [[Tipus]] adalah masalah yang akut di kota itu.
 
Pada [[1049]], Pagoda Youguosi (佑國寺塔), atau Pagoda Besi (鐵塔) demikian orang menyebutnya sekarang, dibangun, dengan tinggi 54.7 m. Pagoda ini telah bertahan dari berbagai peperangan dan banjir, dan menjadi tanda kota tertua dari kota kuno ini. Sebuah pagoda [[Dinasti Song]] lainnya, Bo Ta (繁塔), dari [[974]], telah hancur sebagian.
Sebuah bangunan terkenal lainnya adalah sebuah menara jam oleh [[Su Song]].
 
Kaifeng mencapai puncaknya sebagai kota penting pada [[abad ke-11]], ketika kota ini menjadi pusat perdagangan dan industri pada persimpangan dari empat kanal utama. Pada masa ini, kota ini dikelilingi oleh tiga lingkaran tembok kota dan barangkali dihuni oleh 600.000 hingga 700.000 orang penduduk.
 
Periode ini berakhir pada [[1127]], ketika kota ini jatuh ke tangan para penyerbu [[Jurchen]] dan kemudian jatuh ke tangan pemerintahan [[Dinasti Jin]]. Kendati tetap merupakan pusat administrasi penting, hanya wilayah kota di dalam lingkungan tembok kota dari Dinasti Song awal yang tetap dihuni, sementara dua lingkaran luarnya ditinggalkan.
 
Pada awal [[Dinasti Ming]] pada [[1368]], Kaifeng dijadikan ibukota [[Provinsi Henan]].
 
Pada [[1642]], Kaifeng dibanjiri oleh tentara Ming dengan air dari Sungai Kuning untuk mencegah pemberontak petani [[Li Zicheng]] merebutnya. Setelah bencana ini, kota ini kembali ditinggalkan.
 
Di bawah [[Kaisar Kangxi]] dari [[Dinasti Qing]] ([[1662]]), Kaifeng dibangun kembali. Namun sekali lagi terjadi banjir pada [[1841]], yang diikuti oleh pembangunan kembali pada [[1843]], yang menghasilkan Kaifeng seperti yang kita kenal pada masa kini.