Unsur kimia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 7:
Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah "jumlah proton" dan jumlah elektron suatu unsur atau ikatan dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom [[karbon]] memiliki proton sebanyak 6 buah, sedangkan atom [[oksigen]] memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada sebuah [[atom]] dikenal dengan istilah [[nomor atom]] (dilambangkan dengan ''Z'').
 
Namun, atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki jumlah netron yang berbeda; hal ini dikenal dengan sebutan [[isotop]]. [[Massa atom]] sebuah unsur (dilambangkan dengan "A") adalah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil, dan massa neutron hampir sama dengan massa proton, maka massa atom biasanya dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah ''[[satuan massa atom]]'' (smu). Beberapa isotop bersifat [[radioaktif]], dan mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau beta.
 
Unsur paling ringan adalah [[hidrogen]] dan [[helium]]. Hidrogen dipercaya sebagai unsur yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadinya [[Big Bang]]. Seluruh unsur-unsur berat secara alami terbentuk (baik secara alami ataupun buatan) melalui berbagai metode [[nukleosintesis]]. Hingga tahun [[2005]], dikenal 118 unsur yang diketahui, 93 unsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur merupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama kali diduga adalah [[teknetium]] pada tahun 1937. Seluruh unsur buatan merupakan radioaktif dengan [[waktu paruh]] yang pendek, sehingga atom-atom tersebut yang terbentuk secara alami sepertinya telah terurai.
Baris 14:
Penamaan unsur telah jauh sebelum adanya teori atom suatu zat, meski pada waktu itu belum diketahui mana yang merupakan unsur, dan mana yang merupakan senyawa. Ketika teori atom berkembang, nama-nama unsur yang telah digunakan pada masa lampau tetap dipakai. Misalnya, unsur "cuprum" dalam Bahasa Inggris dikenal dengan ''copper'', dan dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah ''tembaga''. Contoh lain, dalam Bahasa Jerman "Wasserstoff" berarti "hidrogen", dan "Sauerstoff" berarti "oksigen".
 
Nama resmi dari unsur kimia ditentukan oleh organisasi [[IUPAC]]. Menurut IUPAC, nama unsur tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali berada di awal kalimat. Dalam paruh akhir abad ke-20, banyak laboratorium mampu menciptakan unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup tinggi untuk dijual atau disimpan. Nama-nama unsur baru ini ditetapkan pula oleh IUPAC, dan umumnya mengadopsi nama yang dipilih oleh penemu unsur tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kontroversi grup riset mana yang asli menemukan unsur tersebut, dan penundaan penamaan unsur dalam waktu yang lama (lihat [[kontroversi penamaan unsur]]).
<!-- Precursors of such controversies involved the nationalistic namings of elements in the late nineteenth century (''e.g.,'' as "lutetium" refers to Paris, France, the Germans were reticent about relinquishing naming rights to the French, often calling it "cassiopeium"). And notably, the British discoverer of "niobium" originally named it "columbium," after the [[New World]], though this did not catch on in Europe. The Americans had to accept the international name just when it was becoming an economically important material late in the twentieth century. -->
 
Baris 93:
* [http://pearl1.lanl.gov/periodic/default.htm Los Alamos National Laboratory]
* [http://www.chemicalelements.com/ ChemicalElements]
 
 
[[Kategori:Unsur kimia| ]]