Sangiran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 202.51.210.178 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh PixelBot |
+ infobox |
||
Baris 1:
{{Infobox World Heritage Site
'''Sangiran''' adalah sebuah [[situs arkeologi]] di [[Jawa]], [[Indonesia]]. Area ini memiliki luas 48 km² dan terletak di [[Jawa Tengah]], 15 kilometer sebelah utara [[Surakarta]] di lembah [[Sungai Bengawan Solo]] dan terletak di kaki [[gunung Lawu]]. Secara administratif Sangiran terletak di kabupaten [[Sragen]] dan kabupaten [[Karanganyar]] di Jawa Tengah. Pada tahun [[1977]] Sangiran ditetapkan oleh [[Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]] Indonesia sebagai cagar budaya. Pada tahun [[1996]] situs ini terdaftar dalam [[Situs Warisan Dunia UNESCO]].▼
| WHS = Situs Manusia Pertama Sangiran
| Image =
| State Party = {{INA}}
| Type = Budaya
| Criteria = iii, vi
| ID = 593
| Region = [[Daftar Situs Warisan Dunia di Asia dan Australasia|Asia-Pasifik]]
| Year = 1996
| Session = ke-20
| Link = http://whc.unesco.org/en/list/593
▲}}'''Sangiran''' adalah sebuah [[situs arkeologi]] di [[Jawa]], [[Indonesia]]. Area ini memiliki luas 48 km² dan terletak di [[Jawa Tengah]], 15 kilometer sebelah utara [[Surakarta]] di lembah [[Sungai Bengawan Solo]] dan terletak di kaki [[gunung Lawu]]. Secara administratif Sangiran terletak di kabupaten [[Sragen]] dan kabupaten [[Karanganyar]] di Jawa Tengah. Pada tahun [[1977]] Sangiran ditetapkan oleh [[Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]] Indonesia sebagai cagar budaya. Pada tahun [[1996]] situs ini terdaftar dalam [[Situs Warisan Dunia UNESCO]].
Tahun [[1934]] [[antropolog]] [[Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald]] memulai penelitian di area tersebut. Pada tahun-tahun berikutnya, hasil penggalian menemukan [[fosil]] dari nenek moyang manusia pertama, ''[[Pithecanthropus erectus]]'' ("Manusia Jawa"). Ada sekitar 60 lebih fosil lainnya di antaranya fosil [[Meganthropus palaeojavanicus]] telah ditemukan di situs tersebut.
|