Mura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 27:
'''Mura''' atau yang juga dikenal dengan nama '''beludak kepala ceruk''' atau '''bandotan berdekik''' (Bhs Inggris: "pit viper"), adalah anak suku dari suku ular beludak (Viperidae). Ular-ular ini dikelompokkan berdasarkan keberadaan organ cekungan yang terletak di antara mata dan lubang hidung mereka yang berfungsi sebagai sensor panas atau pengukur suhu alami.<ref name="Meh87">Mehrtens JM. 1987. Living Snakes of the World in Color. New York: Sterling Publishers. 480 pp. ISBN 0-8069-6460-X.</ref><ref>Sometimes spelled "pitvipers" -- Campbell & Lamar, 2004 {{Page needed|date=June 2011}}</ref> Terdapat sekitar 151 spesies, 54 spesies terdapat di [[Asia]], dan komunitas terbesar yakni 97 spesies terdapat di [[Amerika]] dan sekaligus merupakan satu-satunya kelompok ular beludak yang tersebar di Amerika. Contoh ular yang termasuk di dalam kelompok ini adalah [[Ular derik]], ''[[Bothrops]] sp.'' (Mura tombak Amerika), ''Calloselasma sp'' ([[Ular tanah]]), dan ''Trimeresurus sp.'' (Mura pohon Oriental).
 
== Deskripsi ==
[[ImageBerkas:mexican ridged nosed rattlesnake head.jpg|thumb|left|260px|Lubang pendeteksi panas pada jenis ular derik yang disebut ''Crotalus willardi obscurus''.]]
 
Ular ini memiliki ukuran beragam, mulai dari yang terkecil, yakni Mura hidung-sabit dari [[India]] (''Hypnale hypnale'') yang hanya berukuran 30 - 40 cm, hingga yang terbesar adalah Mura semak [[Amerika]] (''Lachesis muta'') yang berukuran mencapai 3 meter, juga merupakan ular berbisa terpanjang di [[Amerika]].<ref>http://www.britannica.com/EBchecked/topic/86178/bushmaster</ref>
 
== "Termometer alami" ==
Kemampuan istimewa ular ini adalah dapat mengetahui keberadaan binatang berdarah panas di dekatnya dengan menggunakan organ cekungan di antara mata dan lubang hidungnya, selain menggunakan lidahnya. Lubang pendeteksi panas itu dilapisi oleh sel yang disebut [[Termoreseptor]].<ref name="C&L04">Campbell JA, Lamar WW. 2004. The Venomous Reptiles of the Western Hemisphere. Comstock Publishing Associates, Ithaca and London. 870 pp. 1500 plates. ISBN 0-8014-4141-2.</ref> Pada prinsipnya, semua binatang berdarah panas bisa menghangatkan tubuhnya sendiri dengan darahnya.<ref name="B&H05">Bullock, T. H. and Diecke, F. P. J. (1956). Properties of an infrared receptor. Journal of Physiology 134, 47-87.</ref> Darah binatang tersebut memiliki energi kalor yang bisa menghangatkan seluruh tubuh. Karena tubuh hewan itu menjadi hangat, akhirnya kalor badannya memancar sampai keluar tubuh dan membuat perubahan suhu udara sekitar. Kalor atau panas tubuh hewan berdarah panas tersebut kemudian dideteksi oleh organ cekungan milik ular mura. Selanjutnya, Termoreseptor mengirim pesan ke otak, pesan tersebut berupa informasi tentang jarak dan lokasi mangsanya berada.<ref>Steve Setford et. al. 2015</ref> Dengan demikian ular ini bisa menyerang dengan tepat. Meskipun dalam keadaan gelap total, namun ular ini bisa melihat karena cekungan itu berhubungan dengan mata: Benda yang bersuhu tinggi atau panas (memancarkan kalor) akan terlihat berwarna merah, jingga, atau kuning terang, sedangkan benda yang tidak memancarkan kalor atau kalornya hanya sedikit akan terlihat berwarna hijau atau biru gelap. Cekungan ini juga mampu mendeteksi perubahan suhu yang sangat kecil, hingga perubahan yang hanya berselisih 0,0002 derajat Celsius.<ref>Williams et. al. 2015</ref>
 
== Penyebaran ==
[[FileBerkas:Pit Viper.jpg|thumb|right|Lubang peka panas pada sejenis ular mura, terletak di bagian bawah.]]
 
Di [[Asia]], ular ini tersebar dari timur Pegunungan Ural ke timur sampai [[Jepang]], dan ke selatan sampai [[Indonesia]]. Di [[Amerika]], ular ini tersebar dari [[Kanada]] bagian selatan lalu ke selatan hingga [[Argentina]] bagian tengah.
Baris 190:
|}
 
== Catatan ==
{{reflist}}
 
== Informasi lainnya ==
* [http://reptile-database.reptarium.cz/advanced_search?taxon=Crotalinae&submit=Search Crotalinae @ Reptile Database]