Pita kaset: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 3:
'''Compact Cassette''', yang biasa disebut '''kaset''', '''pita kaset''', atau '''''tape''''' adalah media penyimpan [[data]] yang umumnya berupa lagu. Berasal dari [[bahasa]] [[Perancis]], yakni ''cassette'' yang berarti "kotak kecil". Kaset berupa [[pita magnetik]] yang mampu merekam data dengan [[format suara]]. Dari tahun [[1970]] sampai [[1990]]-an, kaset merupakan salah satu format [[media]] yang paling umum digunakan dalam [[industri musik]].
Kaset terdiri dari kumparan-kumparan kecil. Kumparan-kumparan dan bagian-bagian lainnya ini terbungkus dalam bungkus [[plastik]] berbentuk kotak kecil berbentuk persegi panjang. Di dalamnya terdapat sepasang [[roda putaran]] untuk pita [[magnet]].
Pita ini akan berputar dan menggulung ketika kaset dimainkan atau merekam. Ketika pita bergerak ke salah satu arah dan yang lainnya bergerak ke arah yang lain. Hal ini membuat kaset dapat dimainkan atau merekam di kedua sisinya. Contohnya, ''side A'' dan ''side B''.
Baris 11:
Selama tahun [[1980]]-an, popularitas kaset tumbuh semakin pesat karena hadirnya [[rekorder poket portabel]] pemutarnya seperti [[Sony’s Walkman]].
Seperti [[radio]] yang menyediakan musik pada [[1960]]-an, pemutar [[CD portable]] pada [[1990]]-an, dan [[MP3 player]] pada [[2000]]-an, kaset memegang peran besar dalam dunia musik pada [[1980]]-an dan [[1990]]-an, bahkan di era sekarang (setelah [[2000]]-an), kaset masih menjadi salah satu alternatif media musik.
Lepas dari segi tekniknya, keberadaan kaset juga berdampak pada perubahan sosial. Keawetan kaset serta kemudahannya untuk dikopi berperan di balik berkembangnya musik [[punk]] dan [[rock]]. Kaset seakan-akan menjadi pijakan bagi generasi muda di kebudayaan [[barat]]. Untuk alasan yang sama pula kaset berkembang pesat di negara-negara berkembang.
Pada tahun [[1970]]-an, kaset dianggap membawa pengaruh buruk [[sekularisme]] di kalangan masyarakat religius [[India]]. Teknologi kaset menciptakan [[pasar]] yang membludak bagi musik [[pop]] di India, menimbulkan kritik dari kaum [[konservatif]] dan di waktu yang sama menciptakan pasar besar yang melegitimasi perusahaan-perusahaan rekaman dan [[pembajakan]] kaset.
Baris 38:
[[Remaco]], yang pada masa itu merupakan salah satu perusahaan rekaman besar di Indonesia, mengalami kerugian pada masa awal munculnya kaset pada tahun [[1970]]-an. Lagu-lagu dalam piringan hitamnya dibajak ke dalam kaset. Meskipun pada akhirnya Remaco pun memproduksi kaset karena kaset merupakan [[teknologi]] yang lebih murah dan praktis dibandingkan dengan piringan hitam yang mahal dan rumit.
Meskipun awalnya perusahaan-perusahaan rekaman tersebut mengeluh atas munculnya kaset yang membajak piringan hitam, akhirnya mereka pun—sekaligus perusahaan yang baru muncul—berpaling dan menikmati suatu teknologi baru bernama ‘kaset’ tersebut. Kaset meledak di mana-mana. Para musisi baru di ‘era kaset’ bermunculan dan perlahan menggeser musisi-musisi ‘era piringan hitam’. Sebut saja [[Koes Plus]], [[Broery Marantika]], dan [[Emilia Contessa]].
Namun, seiring berkembangnya teknologi dan inovasi-inovasi baru di bidang musik, di pertengahan [[1990]]-an, kaset mengalami masa-masa akhir kejayaannya. Masuknya [[compact disc]] (CD) ke [[Indonesia]] menyediakan alternatif baru dan canggih bagi para penikmat musik. Kualitas suaranya yang lebih jernih dan pemilihan pemutaran lagu yang lebih mudah dan cepat menjadi beberapa kelebihan CD dibandingkan kaset. Meskipun begitu kaset tetap diminati karena harganya yang lebih murah dibandingkan CD. Pada tahun [[2000]]-an, kaset pun makin tergencet oleh perkembangan CD. Perusahaan-perusahaan rekaman di tanah air telah menjadikan CD sebagai sarana rekaman musik.
|