Pastor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
klarifikasi +tag
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
{{ref improve}}
{{Christianity}}
'''Pastor''' (juga dilafalkan '''Pastur''') adalah sebutan bagi [[pemimpin]] [[agama]] di lingkungan Gereja [[Kristen]]. Di [[Indonesia]], sebutan ini biasanya digunakan untuk [[imam]] di lingkungan [[Gereja Katolik Roma]], sementara di negara-negara berbahasa [[Inggris]], biasanya di lingkungan [[Protestan|Gereja Protestan]].
 
Kata ''pastor'' sendiri berasal dari [[bahasa Latin]] ''pastōr'' yang berarti [[gembala]].
Baris 8:
Penggunaan kata "pastor" berasal dari [[Alkitab]]. Dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]], digunakan kata ''רעה'' (''ra'ah'') dalam [[bahasa Ibrani]] untuk "gembala". Kata ini digunakan 173 kali untuk menggambarkan tindakan memberi makan kepada [[domba]]-domba seperti dalam [[Kitab Kejadian]] {{Ayat|Kejadian|29|7|plain=y}} dan juga sehubungan dengan [[manusia]] seperti dalam {{Ayat|Yeremia|3|15}}, "Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian."<ref>{{Alkitab|Yeremia 3:15}} [[LAI]]</ref>
 
Dalam [[Perjanjian Baru]], kata dalam [[bahasa Yunani]], ''ποιμην'' (poimēn) digunakan dan biasanya diterjemahkan sebagai ''gembala''. Kata ini digunakan 18 kali dalam Perjanjian Baru. Misalnya, [[Surat Efesus]] 4:11, "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar" (LAI). [[Yesus]] juga menyebut dirinya sebagai "Gembala yang Baik" dalam [[Injil Yohanes|Yohanes]] 10:11.
 
Para penulis Perjanjian Baru tampaknya menggunakan kata ''pastor'' atau ''gembala'' sebagai sinonim untuk jabatan gereja [[penatua]] (''presbuteros'') atau [[penilik jemaat]] atau [[uskup]] (''episkopos''). Misalnya, dalam {{Alkitab|Kisah Para Rasul 20:17}}, [[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]] mengimbau para penatua gereja di [[Efesus]] untuk menyampaikan pesan terakhir kepada mereka. Dalam prosesnya, dalam {{Alkitab|Kisah Para Rasul 20:28}}, ia mengatakan kepada mereka bahwa [[Roh Kudus]] telah membuat mereka ''penilik'', dan bahwa tugas mereka adalah ''menggembalakan'' gereja mereka. [[Simon Petrus|Petrus]] menggunakan bahasa yang sama dalam [[Surat 1 Petrus|1 Petrus]] 5:1-2, dan mengatakan bahwa para penatua di antara para pembacanya bahwa mereka pun harus "menggembalakan" kawanan domba yang dipercayakan kepada mereka, dan bertindak sebagai "enilik jemaat".
 
Paulus juga menyebutkan daftar persyaratan dari orang-orang yang melayani jabatan ini. Dalam [[Surat 1 Timotius|1 Timotius]] 3:1-7, Paul menyebutkan daftar persyaratan dari mereka yang melayani sebagai ''bishop'' (penilik jemaat). Dalam [[Surat Titus|Titus]] 1:5-9, diberikan pula sebuah daftar yang sangat mirip, kali ini untuk para ''penatua'', yang juga dirujuk pada 1:7 sebagai ''penilik jemaat''.
 
Menurut banyak ahli, praktik pemisahan jabatan antara ''pastor'' dan ''bishop'' baru terjadi sekurang-kurangnya pada [[abad ke-2]]. Pada saat ini, seorang [[uskup]] atau penilik (jadi berbeda dengan sekelompok penilik atau penatua, yang dimiliki gereja-gereja paad abad pertama) mulai mengawasi kelompok-kelompok orang [[Kristen]] di seluruh kota, meskipun mereka berkumpul di tempat-tempat yang berbeda.<ref>Bercot, hlm 44-45.</ref> Pada [[abad ke-3]] dan [[abad ke-4|ke-4]], para uskup dari beberapa kota yang paling penting mulai memiliki kekuasaan atas keseluruhan wilayah gereja dengan pengelompokan [[paroki]] dan [[keuskupan]], atau [[eparki]], dari banyak kelompok Kristen sekarang.<ref>History of Christianity, hlm 118-119.</ref>
Baris 27:
Banyak gereja [[Protestan]] di Barat menggunakan istilah ''pastor'' sebagai gelar (mis., Pastor Smith) atau sebagai sebutan pekerjaan (misalnya Pastor Senior atau Pastor Peribadatan). Sebagian gereja Protestan berpendapat bahwa sebutan ''imam'' untuk merujuk kepada pendeta yang ditahbiskan bertentangan dengan doktrin Protestan tentang [[imamat am orang percaya]]. Karena itu, mereka sama sekali menolak penggunaan istilah ''imam'' untuk para pemimpin mereka. [[Denominasi Kristen|Denominasi]]-denominasi tersebut mencakup [[Lutheran]], [[Mennonit]], [[Methodist]], [[Presbyterian]], gereja-gereja dari tradisi [[Reformasi]], [[Gereja-gereja Kristus]] Amerika, [[Sidang Jemaat Allah]] dan [[Baptis]].
 
Di Indonesia, istilah ''Gembala'' sebagai terjemahan langsung dari kata "pastor" digunakan sebagai ganti sebutan "pendeta" oleh [[Kerapatan Gereja Protestan Minahasa]], sebuah denominasi [[Protestan]] di [[Sulawesi Utara]].
 
Penggunaan istilah ''pastor'' untuk merujuk pada jabatan pemimpin di lingkungan [[Protestan]] pada masa modern berasal dari masa [[Yohanes Calvin]] dan [[Ulrich Zwingli]]. Keduanya, dan juga para [[Reformasi Protestan|Reformator]] tampaknya telah menghidupkan kembali istilah ini untuk menggantikan istilah [[imam]] dari kalangan Katolik dalam benak pikiran para pengikut mereka, meskipun Pastor masih dianggap terpisah dari siding [[penatua]] atau presbiter. Beberapa kelompok Protestan pada masa kini masih memandang ''pastor'', ''bishop'' (“uskup”), dan ''penatua'' sebagai istilah atau jabatan yang sinonim. Banyak dari mereka berpandangan demikian, khususnya di Barat, berasal dari kalangan [[Gerakan Restorasi]] di Amerika pada [[1800-an]], seperti misalnya [[Murid-murid Kristus (denominasi)|Murid-murid Kristus]] dan [[Gereja-gereja Kristus]].