Hamim Tohari Djazuli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 11:
 
=== Belajar di Lirboyo ===
Pada umur 13 tahun, Gus Miek melanjutkan pendidikannya di [[Pondok Pesantren]] [[Lirboyo]], Kediri, setelah K.H. [[Mahrus Ali]] datang menjemputnya di Ploso untuk memintanya belajar di Pondok Pesantren asuhan K.H. Mahrus Ali tersebut.<ref name="Perjalanan"/> Namun pendidikannya di Pondok Pesantren Lirboyo hanya bertahan selama 16 hari dan kemudian Gus Miek kembali pulang ke Ploso.<ref name="nu.or.id"/>
 
Kepulangan Gus Miek yang mendadak ke Pondok Pesantren Ploso membuat orang tuanya resah karena ia tidak mau untuk melanjutkan belajarnya di Pesantren Lirboyo. Namun Gus Miek mampu menunjukkan bahwa selama belajarnya di Pesantren Lirboyo ia melakukannya dengan sungguh-sungguh, ia membuktikan kepada orang tuannya dengan cara menggantikan semua jadwal pengajian yang biasa diampu oleh ayahnya di Pondok Pesntren Ploso.<ref name="Perjalanan"/> Gus Miek membuktikannya dengan mengajarkan berbagai kitab kepada para santri, yakni: kitab ''[[Tahrir]]'' (kitab [[fiqh]] tingkat dasar), ''[[Fatkhul Mu'in]]'' (kitab fiqh tingkat menengah), ''[[Jam'ul Jawami]]''' (kitab [[ushul fiqh]]), ''[[Fatkhul Qarib]]'' (kitab fiqh tingkat menengah), ''[[Shahih Bukhari]]'' (kitab [[hadis]]), ''[[Shahih Muslim]]'' (kitab hadis), ''[[Tafsir al-Jalalain|Tafsir Jalalain]]'' (kitab [[tafsir]] al-Qur'an), ''[[Iqna]]'' (kitab fiqh penjabaran dari kitab ''Fatkhul Qarib''), ''[[Shaban]]'' (kitab [[tata bahasa]] [[Arab]]) dan ''[[Ihya Ulumuddin|Ihya' Ulumuddin]]'' (kitab [[tasawuf]]).<ref name="Perjalanan"/>. Pada saat inilah orang tuanya menyadari adanya karomah (kelebihan) kewalian pada diri Gus Miek.<ref name="Perjalanan"/>