Try Sutrisno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 36.85.131.158 dan Boraq cambuq) dan mengembalikan revisi 12005254 oleh Kenrick95Bot
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 39:
[[Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Try Sutrisno''' ({{lahirmati|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]|15|11|1935}}) adalah [[Wakil Presiden Indonesia]] ke-6 periode 1993-1998. Sebelum diangkat sebagai Wakil Presiden Indonesia, Try menjabat sebagai [[Panglima Tentara Nasional Indonesia|Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]].
 
== Awal kehidupan ==
Try Sutrisno lahir pada 15 November 1935 di Surabaya, Jawa Timur. Ayahnya Subandi adalah sopir ambulans, dan ibunya Mardiyah adalah ibu rumah tangga. Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], Belanda kembali untuk mengklaim kembali Indonesia sebagai koloni mereka. Try Sutrisno dan keluarganya pindah dari Surabaya ke Mojokerto. Ayahnya bekerja sebagai petugas medis untuk [[Batalyon]] Angkatan Darat Poncowati, memaksa Try Sutrisno untuk berhenti sekolah dan mencari nafkah sebagai penjual rokok dan penjual koran.
 
Baris 46:
Setelah lulus dari SMA, Try Sutrisno ingin mendaftar di ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Dia berpartisipasi dan lulus dalam ujian masuk, sebelum gagal dalam pemeriksaan fisik. Meskipun demikian, Mayor Jenderal [[Djatikoesoemo|GPH Djatikusumo]] tertarik dengan Try dan memanggilnya kembali. Try Sutrisno berpartisipasi dalam pemeriksaan psikologis di Bandung, Jawa Barat, dan ia diterima di ATEKAD.
 
== Karier militer ==
=== Awal karier militer ===
Pengalaman militer pertama Try Sutrisno adalah pada tahun 1957, ketika ia berperang melawan Pemberontakan [[PRRI]]. Pemberontakan PRRI adalah kelompok separatis di [[Sumatera]] yang ingin membentuk pemerintahan alternatif selain Presiden [[Soekarno]]. Try Sutrisno menyelesaikan pendidikan militernya pada tahun 1959, ketika ia lulus dari ATEKAD.
 
Pengalaman awal Try Sutrisno di [[ABRI]] termasuk menjalankan tugas di Sumatera, Jakarta, dan Jawa Timur. Pada tahun 1972, Try dikirim ke [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat]] (Seskoad). Pada tahun 1974, Try terpilih menjadi ajudan Presiden [[Soeharto]]. Soeharto mulai menyukai Try dan sejak saat itu, karier militer Try akan meroket.
 
=== KODAM XVI/Udayana dan KODAM IV/Sriwijaya ===
Pada tahun 1978, Try diangkat menjadi Kepala Staf di KODAM XVI/Udayana. Setahun kemudian, ia menjadi Panglima KODAM IV/Sriwijaya, di mana ia memulai kariernya. Sebagai Pangdam, Try Sutrisno pindah untuk menekan tingkat kejahatan serta menghentikan penyelundupan timah. Dia bahkan berpartisipasi dalam kampanye lingkungan untuk mengembalikan [[gajah Sumatera]] ke habitat alami mereka.<ref>{{cite web
|title = Try Sutrisno, 6th Vice President of the Republic of Indonesia
Baris 76:
Try Sutrisno, bersama dengan [[Panglima ABRI]], [[Benny Moerdani]] setuju bahwa pasukan harus dikerahkan untuk menghadang perusuh. Kerusuhan terus memburuk, menurut tentara, massa menolak untuk mengindahkan tembakan peringatan dan melanjutkan penyerbuan mereka dengan mengacung-acungkan [[golok]] dan [[celurit]].<ref name="elsam.or.id"/> Akhirnya pasukan terpaksa [[Peristiwa Tanjung Priok|melepaskan tembakan]]. Pemerintah mengklaim bahwa 28 orang tewas namun korban tetap bersikeras bahwa sekitar 700 orang tewas. Episode ini akan terus menghantui Try Sutrisno untuk sisa kariernya.
 
=== Wakil KSAD dan KSAD ===
Karier Try Sutrisno terus maju. Pada tahun 1985, ia menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, sebelum menjadi [[Kepala Staf Angkatan Darat]] pada tahun 1986. Sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, Try memulai Badan Tabungan Wajib Perumahan [[TNI-AD]] untuk memudahkan bagi prajurit Angkatan Darat untuk membeli rumah bagi mereka sendiri.
 
=== Panglima ABRI dan Pembunuhan Massal Dili ===
[[Berkas:Jenderal TNI Try Sutrisno.png|left|thumb|Jenderal TNI Try Sutrisno saat sebagai Panglima ABRI]]
Try Sutrisno akhirnya mencapai puncak karier militer pada tahun 1988, ketika ia ditunjuk sebagai [[Panglima ABRI]] untuk menggantikan [[L.B. Moerdani]]. Sebagai Panglima [[ABRI]], Sutrisno menghabiskan banyak waktu untuk menumpas pemberontakan di seluruh Indonesia. Target langsungnya adalah separatis di [[Aceh]], yang berhasil ditekan pada 1992. Pada tahun 1990, ada [[Peristiwa Talangsari 1989|Insiden Talangsari]], di mana Try Sutrisno mengulangi tindakannya pada tahun 1984 dengan menindak demonstran Islam.
Baris 93:
Masa jabatan Try Sutrisno sebagai Panglima ABRI habis pada bulan Februari 1993.
 
== Wakil Presiden ==
=== Nominasi ===
[[Berkas:Try Sutrisno oath of office.jpg|thumb|250px|Try Sutrisno mengambil sumpah jabatan pada tanggal 11 Maret 1993 pada sesi Majelis Permusyawaratan Rakyat.]]
 
Baris 105:
Berspekulasi bahwa tidak pernah mendahului, Soeharto akan memilih baik [[BJ Habibie]] sebagai Wakil Presidennya atau memilih kembali Sudharmono.
 
=== Wakil Kepresidenan ===
[[Berkas:Try Sutrisno.jpg|thumb|120px|right|Versi lain dari foto resmi sebagai Wakil Presiden.]]
Meskipun ia telah menerima Try Sutrisno sebagai Wakil Presiden, namun Soeharto merasa tidak senang pada Wakil Presidennya. <!--dia tidak meminta bersinar melalui sebagai anggota ABRI dalam Kabinet disimpan secara minimal. Untuk Try Sutrisno sendiri,-->Soeharto menunjukkan sedikit hal dan bahkan tidak berkonsultasi dengannya dalam proses pembentukan kabinet.{{fact}}
Baris 117:
Pada tahun 1998, pada Sidang Umum MPR lainnya yang akan diselenggarakan dan [[Asia Tenggara]] sedang menderita akibat [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis Finansial Asia]], banyak yang ingin Try Sutrisno untuk mengemban masa jabatan kedua sebagai Wakil Presiden. Meskipun ada dukungan yang kuat, Try Sutrisno tidak menegaskan dirinya dan pilihan Soeharto untuk Wakil Kepresidenan diserahkan kepada Habibie.
 
== Setelah masa Wakil Kepresidenan ==
Pada Mei 1998, pada malam jatuhnya Soeharto, Try Sutrisno, bersama dengan [[Umar Wirahadikusumah]] dan Sudharmono mengunjungi Soeharto di kediamannya untuk membahas opsi yang memungkinkan.
 
Baris 133:
|archiveurl = http://web.archive.org/web/20070509180059/http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0905/25/0102.htm <!-- Bot retrieved archive --> |archivedate = 9 Mei 2007}}</ref>
 
== Keluarga ==
Try menikah dengan Tuti Sutiawati dan mempunyai 7 anak.