Daftar episode OB: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 10:
 
'''Sumber:''' [http://www.rcti.tv/sinetron/index.php?kode=64 RCTI]
{| border="2" cellpadding="2" cellspacing="0" style="margin: 0 1em 0 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaa solid; border-collapse: collapse; font-size: 85%;"
|- style="background:#4169e1"
! #
Baris 19:
|1
|[[17 April]] [[2006]]
|Mimpi Buruk Sayuti
|Sayuti, seorang Office Boy baru di kantor OKTV mengalami hari pertama bekerja yang sangat tidak menyenangkan. Baru datang saja dia sudah merasa gerah dengan kelakuan Susi seorang Cleaning Service yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Sayuti. Kebetulan Sayuti ditempatkan di Pantry HRD yang ‘dikuasai’ oleh Odah. Odah adalah seorang Office Girl yang sangat diktator, kerjanya memerintah OB-OB yang lain. Di pantry itu pula ada seorang OB lain bernama Ma’il. Ma’il adalah seorang OB asal betawi yang tajir, gagap teknologi tetapi punya HP. Di kantor HRD tersebut ada beberapa karyawan di antaranya adalah Pak Hendra yang pelit dan teliti, Gusti yang gayanya sok asik, dan Saschya yang cantik tetapi pelupa dan punya tertawa yang sangat khas. Selain itu ada pula pak Taka, Manager HRD yang sangat galak, suka memberi hukuman fisik pada karyawannya dan diam-diam menyukai Saschya, sekertarisnya. Pada saat hari pertama Sayuti bertugas di Pantry HRD, dia sudah diberikan berbagai tugas yang berat oleh Odah. Hampir semua tugas di Pantry HRD itu Sayuti yang mengerjakannya. Mulai dari mengangkat galon sampai Mengantarkan air minum ke tempat para karyawan HRD. Dan ketika mengerjakan tugas-tugas tersebutlah Sayuti menemui kesialan-kesialan yang beruntun dari mulai dikejar-kejar Susi sampai dihukum Pak Taka -manager HRD- akibat galon air yang jatuh menimpanya.
|-
|2
|[[18 April]] 2006
|Nasibmu Sayuti
|Odah tidak bisa datang cepat karena Odah harus menemani anak Nya untuk diimunisasi. Odah telah menulis Surat tugas untuk Sayuti. Tak lama kemudian Ma’il datang dan juga menyuruh Sayuti untuk mengantarkan air minum ke meja karyawan sesuai dengan gelasnya masing-masing, Sementara Ma’il pun pergi ke bengkel. Sayuti yang ditinggal bingung karena tidak mengerti akan tugas-tugas yang diberikan oleh kedua seniornya itu. Kesalahan demi kesalahan dilakukan Sayuti pada saat melaksanakan tugas dari Ma’il dan Odah. Pada saat mengantarkan minuman ke meja karyawan, Sayuti salah menempatkan gelas di meja masing-masing sehingga Pak Taka marah karena gelasnya tertukar dengan gelas Saschya. Belum selesai Sayuti melepas lelah karena telah dihukum Pak Taka, Odah sudah datang dan marah-marah karena tugas-tugas yang diberikannya tidak dilaksanakan dengan baik oleh Sayuti, Ketika disuruh membeli makanan untuk karyawan, Sayuti bingung lagi karena di semua pesanan hanya tertulis “sama seperti kemarin” sedangkan Sayuti tidak pernah tahu apa yang dipesan oleh para karyawan tersebut kemarin, Dan akhirnya Sayuti membelikan makanan yang salah karena diberi tahu oleh Susi yang sebenarnya hanya sok tahu. Maka Sayuti dimarahin lagi oleh Odah. Ketika Ma’il datang,barulah diketahui bahwa sebenernya makanan yang dipesan oleh semua karyawan tersebut adalah gado-gado.
|-
|3
|[[19 April]] 2006
|Gara-gara Saschya
|Pagi-pagi Saschya mencari-cari sesuatu di mejanya. Ketika dia mencari, Hendra dan Gusti memperhatikan Saschya dan bukannya menolong Saschya. Ketika Pak Taka datang, Gusti dan Hendra kena marah karena kelakuan mereka yang kurang sopan itu, Namun pada akhirnya Pak Taka melihat Saschya dengan mupeng juga. Sementara itu Susi yang membuatkan makanan untuk Sayuti dititip ke Odah. Odah tanpa rasa berdosa memakan semua makanan yang diberikan Susi untuk Sayuti dan menyembunyikan rantang bekas makanan Susi. Saschya yang putus asa mencari, mulai mengeluh kepada rekan-rekannya bahwa dia kehilangan uang untuk membayar kartu kreditnya. Satu kantor pun heboh sampai Pak Taka yang baru tahu menghukum Gusti dan Hendra karena tidak memberi tahunya. Berita kehilangan uang Saschya sampai pula ke geng Pantry, Susi membicarakan uang hilang tersebut ke Odah dan menghubung-hubungkan kejadian itu dengan rantang yang hilang, Pada saat itupun Odah kehilangan pulpen, dan mereka menyimpulkan bahwa kantor sudah tidak aman lagi. Di kantor HRD, para karyawan berkumpul, Gusti yang tadi pagi melihat Sayuti berada di meja Saschya menduga bahwa Sayuti yang mengambil uang, Mereka pun akhirnya mengadili Sayuti, Tapi Sayuti tidak merasa mengambil uang tersebut. Ketika Ma’il datang dari bengkel, barulah ketahuan bahwa uang Saschya sebenarnya tidak hilang akan tetapi dititip ke Ma’il untuk dibayarkan. Saschya hanya lupa.
|-
|4
|[[20 April]] 2006
|Pak Taka & Pak Hendra
|Pagi-pagi di Lift Sayuti mendengar Saschya berbicara padanya dan memesan barang-barang untuk dibelikan yaitu coklat dan bunga, Padahal Sayuti tidak tahu kalau Saschya sedang berbicara di Handphone menggunakan handsfree pada pacarnya. Sayuti yang patuh lalu pergi mencari barang-barang “pesanan” Saschya tersebut. Pak Taka yang naksir berat dengan Saschya, curhat ke Pak Hendra, Tapi tidak memberitahukan bahwa yang dia taksir itu Saschya. Gusti heran melihat perubahan kedekatan Pak Taka dengan Pak Hendra. Dia melihatnya sebagai sesuatu yang tidak wajar. Gusti beberapa kali memergoki Pak Taka dengan Pak Hendra sedang berduaan dan seperti sedang melakukan adegan yang mesra. Sayuti datang ke Kantor membawa bunga dan coklat pesanan Saschya, dia bertemu dengan Susi. Susi yang kege-eran mengira bunga dan coklat itu untuk dirinya dan merebut bunga dan coklat tersebut. Sayuti tidak bisa berbuat apa-apa selain membeli bunga lagi. Pak Taka disarankan oleh Hendra untuk membeli bunga. Odah yang diperintahkan Pak Taka membeli bunga, merampas bunga yang dibeli Sayuti untuk Saschya.Sayuti akhirnya membeli bunga ke tiga untuk Saschya dan kali ini berhasil disampaikan ke Saschya, Saschya yang tidak merasa memesan bunga keheranan. Ketika itu kebetulan Pak Taka dan Susi melihat dan salah paham dengan Sayuti. Akhirnya Pak Taka menghukum Sayuti tanpa alasan yang jelas.
|-
|5
|[[21 April]] 2006
|Susahnya Cari Pinjaman
|Odah sedang pusing mencari pinjaman untuk membayar kontrakan. Dia mencoba meminjam ke semua OB termasuk Ma’il dan Susi, tetapi semua gagal. Odah yang marah menyuruh Sayuti mengepel parkiran, Sayuti yang lugu mau saja disuruh mengepel parkiran sampai ketika ketahuan Taka, Sayuti dihukum push-up oleh Taka. Sementara itu Gusti juga sedang pusing karena ingin mengajak pacarnya dinner di ulang tahunnya, tetapi dia tidak punya uang. Maka Gusti membujuk Semua orang dikantor untuk meminjamkan dia uang. Tapi tidak berhasil pula. Odah yang sudah putus asa, mencoba meminjam ke Saschya. Saschya tidak meminjamkan uang, tetapi berjanji akan membantu meminjamkan uang ke Pak Taka. Pak Taka yang menguping pembicaraan mereka lalu langsung meminjam uang ke Pak Hendra untuk dipinjamkan kembali ke Odah dengan harapan mendapat perhatian dan simpati dari Saschya. Odah seperti mendapat durian runtuh ketika Pak Taka memberikan pinjaman kepada dia. Saking kagetnya Odah sampai pingsan sehingga semua orang heboh.
|-
|6
|[[24 April]] 2006
|Selamatan Sayuti
|Sayuti dipanggil menghadap Pak Taka, Saschya yang pelupa sampai harus mencatat di board biar dia tidak lupa untuk memanggil sayuti. Sayuti yang tidak merasa melakukan kesalahan merasa gugup dan takut sebelum masuk ke ruangan Pak Taka. Tapi setelah masuk ternyata Pak Taka ingin memberi tahu Sayuti bahwa ternyata dia berhasil diangkat menjadi karyawan tetap. Ketika sayuti keluar dari ruangan, Saschya menyelamati Sayuti dan menanyakan acara makan-makan, Sayuti mengira Saschya menanyakan tempat dia makan,Tapi Saschya salah paham dan menganggap bahwa Sayuti akan mengadakan selamatan di Pantry. Ketika sampai di Pantry, Sayuti menyampaikan kabar baik tersebut ke teman-temannya, Semua OB mengira Sayuti benar-benar akan mengadakan pesta selamatan dan semua gembira. Susi yang gembira membawakan donat untuk selamatannya Sayuti. Sayuti yang tidak merasa akan mengadakan selamatan malah bingung dan hanya mampu untuk membeli gorengan untuk semuanya. Tapi semua orang gembira dan tetap senang walaupun hanya makan gorengan.
|-
|7
|[[25 April]] 2006
|Bonus Tahunan
|Ada Isu kalau Bonus dari kantor akan keluar tahun ini. Semua orang mengharapkan bonus akan segera keluar, termasuk Odah yang berencana akan meminjam uang bonus para OB untuk merenovasi rumah. Kesalah pahaman terjadi ketika Ma’il mendengar percakapan para karyawan HRD tentang Bonus. Omongan Pak Hendra yang sedang bercanda dengan karyawan lain dianggap serius oleh Ma’il. Ma’il yang girang segera memberitahukan berita yang salah itu kepada para OB yang lain. Berita itu diperkuat dengan Memo dari Pak Taka kepada Pak Hendra tentang pemberian Bonus. Pak Hendra segera menyuruh Sayuti untuk memperbanyak memo dan menyebarkannya, tetapi Pak Hendra tidak melihat kalau kertas memo tersebut ada dua halaman, sehingga terjadi kesalahpahaman lagi, Karena sebenarnya bonus hanya akan diberikan apabila perusahaan untung lima kali tahun lalu, dan ternyata perusahaan tidak untung sampai lima kali pada tahun lalu.
|-
|8
|[[26 April]] 2006
|Selamat Pagi, Pak!
|Pak Taka Kesal karena karyawan jarang ada yang menyapa apabila bertemu. Hanya Saschya yang selalu menyapanya setiap hari. Oleh karena itu Pak Taka menerapkan peraturan baru yang mengharuskan semua karyawan termasuk para OB untuk selalu menyapa ketika bertemu. Pak Taka yang tidak sengaja masuk ke Pantry menemukan Ma’il yang sedang main kartu, Ma’il yang tidak tahu kalau Pak Taka masuk mengira itu Sayuti dan akhirnya Pak Taka menghukum Ma’il. Pada siang hari Pak Taka berkeliling untuk mengecek apakah para karyawannya mematuhi peraturan barunya atau tidak. Odah dan Ma’il yang tidak tahu tentang peraturan baru tersebut dihukum Pak taka karena tidak menyapa.
|-
|9
|[[27 April]] 2006
|Sayuti mulai Nakal
|Ma’il menantang Sayuti untuk taruhan kecil-kecilan ketika melihat Saschya datang dan menyela antrian absen.Sayuti awalnya tidak mau tetapi lama-lama dia mau juga. Pada awalnya Sayuti menang taruhan siapa yang paling dulu sampai pantry. Tapi Ma’il mengajak taruhan lagi tebak-tebakan cutex yang akan dipakai oleh Saschya besok. Sementara itu, Gusti sedang merayu Pak Hendra untuk meminjam uang di toilet, Tetapi Pak Hendra tidak mau meminjamkan dan malah masuk ke WC, Gusti yang kecewa juga ikut masuk ke WC dan tetap merayu Hendra. Hendra yang tetap tidak mau meminjamkan uang, menyarankan untuk meminjam ke Pak Taka. Ketika sedang membicarakan Pak Taka, Mereka tidak tahu bahwa Pak taka sudah masuk ke Toilet dan mendengar pembicaraan mereka. Akhirnya Pak Taka menghukum Gusti Push Up 50 kali. Sayuti dan Ma’il masih berkompetisi untuk memenangkan taruhan, diam-diam mereka merayu Saschya untuk memakai warna cutex sesuai dengan apa yang mereka pertaruhkan. Ketika ketahuan Saschya, Pak Taka menghukum Ma’il dan Sayuti dengan cara jewer-jeweran.
|-
|10
Baris 74:
|12
|[[2 Mei]] 2006
|Titip Absen membawa bencana
|Pak Taka menegur Gusti yang telat datang ke kantor dan akan menghukum Gusti. Tapi Gusti beralasan bahwa sebenarnya dia sudah datang dari pagi, tetapi pergi ke Produksi terlebih dahulu. Pak Taka yang tidak percaya lalu mengecek kartu absen Gusti, dan ternyata di kartu absen tertera kalau Gusti memang datang pagi. Tetapi dibalik itu ternyata Gusti menitip diabsenkan kepada Susi. Susi yang takut ketahuan Pak Taka, menolak untuk mengabsenkan Gusti lagi. Gusti lalu menitip absen ke Sayuti, tetapi ketika Sayuti menolak, Odah mendengar dan malah menjadikan itu usaha untuk mendapatkan uang banyak. Odah lalu mendata orang-orang yang ingin menitip absen dan mau membayarnya. Tapi tanpa disangka ternyata usaha Odah ketahuan Pak Taka, dan Odah pun dihukum.
|-
|13
|[[3 Mei]] 2006
|Devide et Impera
|Odah sedang kesal dengan Sayuti yang terkesan tidak mau membantu Odah. Padahal saat itu Sayuti sedang sibuk membuat minuman untuk tamu Pak Taka.Tapi Odah yang sudah keburu sakit hati rupanya ingin membalas Sayuti dengan menyampaikan berita bohong ke Ma’il bahwa Sayuti mengadukan Ma’il sering main internet ke Saschya. Ma’il yang marah mencari Sayuti ke mana-mana di seluruh kantor tetapi tidak ketemu karena Sayuti sedang membeli makanan untuk para karyawan. Tahu bahwa Ma’il belum juga menemukan Sayuti, Odah kembali memanas-manasi Ma’il bahwa sayuti mengatakan bapaknya Ma’il kaya karena korupsi. Ma’il yang makin marah akhirnya bertemu dengan Sayuti dan langsung berantem. Semua orang yang ada di HRD heboh dan menyoraki Ma’il dan Sayuti. Setelah dipisahkan ternyata baru ketahuan bahwa biang keladi dari semuanya adalah Odah yang mengadu domba Ma’il dan Sayuti.
|-
|14
Baris 90:
|[[5 Mei]] 2006
|Bisnis Kertas Bekas
|Ma’il punya bisnis baru yaitu menjual koran bekas yang tidak dipakai lagi di Kantor. Setiap ada majalah atau koran yang terlihat menganggur pasti langsung diambil oleh Ma’il untuk dijual. Gusti mengeluh karena kehilangan majalahnya, Pak Taka juga mengeluh karena kehilangan koran baru yang belum dibacanya. Demikian juga Pak Hendra yang kehilangan beberapa berkas kerja kantor. Ternyata semuanya diambil oleh Susi yang juga ingin menyaingi usaha Ma’il untuk menjual koran. Ma’il dan Susi bersaing untuk mendapatkan kertas bekas yang paling banyak. Sampai Ma’il berusaha untuk mencuri naskah crew yang sedang shooting di lobby utama. Susi dan Ma’il bertengkar karena berebut majalah bekas sampai mengganggu shooting. Ma’il dan Susi pun terus berebutan majalah bekas sampai malam hari.
|-
|16
|[[8 Mei]] 2006
|Pemilihan Karyawan Teladan
|Pak Taka mengadakan uji coba pemilihan karyawan teladan selama sehari untuk memacu kinerja karyawan-karyawannya. Maka semua karyawan pun berlomba-lomba untuk dapat menjadi karyawan teladan pilihan Pak Taka. Mulai dari Pak Hendra yang kepedean akan terpilih menjadi karyawan teladan, Gusti yang mencari muka di depan Pak Taka, dan Odah yang mengaku-ngaku mengerjakan semua pekerjaan. Pak Taka sendiri sepertinya sudah mempunyai pilihan sendiri untuk dijadikan karyawan Teladan. Dia merayu Saschya bahwa pasti Saschya yang akan menjadi karyawan teladan. Tetapi ketika saatnya diumumkan pemenang karyawan teladan, Susi menggoda Sayuti dan akhirya mengacaukan suasana pengumuman pemilihan karyawan teladan.
|-
|17
Baris 124:
|22
|[[16 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|23
|[[17 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|24
|[[18 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|25
|[[19 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|26
|[[22 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|27
|[[23 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|28
|[[24 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|29
|[[25 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|30
|[[26 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
Baris 172:
|Bintang Tamu : [[Fairus Faisal]] – Vira
 
Vira adalah mahasiswi magang yang akan ditempatkan di bagian produksi, tetapi untuk sementara akan dititipkan dahulu di bagian HRD. Gusti dan Hendra langsung terkesima melihat paras Vira yang cantik. Mereka pun berebut ingin mendapatkan perhatian dari Vira. Tapi ternyata bukan hanya Gusti dan Hendra saja, karena Ma’il pun diam-diam menyukai Vira. Seharian itu ada saja ulah mereka yang ingin mencoba mencari perhatian Vira. Gusti mencoba untuk mengajak Vira makan siang, namun karena Pak Hendra yang menyindir-nyindir terus akhirnya Gusti gagal mengajak Vira Makan siang. Vira akhirnya pergi makan siang sendiri di Pantry di mana dia bertemu dengan Odah dengan gaya “malak” yang khas.
|-
|32
|[[30 Mei]] 2006
|Ramalan Bintang bikin Meriang
|Saschya membacakan ramalan bintang beberapa orang di HRD, beberapa ada yang benar beberapa ada yang salah. Odah berubah sikap menjadi baik kepada Sayuti karena percaya bahwa Sayuti akan naik jabatan sesuai dengan ramalan bintang Saschya. Ma’il yang kebetulan datang ke HRD penasaran lalu mengambil majalah Saschya untuk dibaca di toilet, Lalu karena ramalan bintang Ma’il tidak bagus, Ma’il emosi dan merobek majalah punya Saschya. Tapi dia kaget setelah sadar bahwa Majalah itu punya Saschya. Saschya yang merasa majalahnya hilang mencari-cari sampai ke ruangan Pak Taka. Sementara Pak Hendra yang gengsi tidak mau dibacakan ramalannya ternyata menemukan majalah Saschya di bawah washtafel toilet. Diam-diam Pak Hendra membaca ramalan juga dan ketahuan Pak Taka. Karena majalahnya sobek, Saschya minta ganti ke Pak Hendra. Pak Hendra yang merasa tidak merobek majalah Saschya tidak terima dan tidak mau mengganti, tetapi karena ada Pak Taka, akhirnya Pak Hendra mengganti juga. Odah masih saja percaya ramalan bintang SAyuti, Odah tidak mengizinkan Sayuti bekerja terlalu cape, Odah malah menyuruh Sayuti tidur di Pantry.
|-
|33
Baris 191:
|35
|[[2 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|36
|[[5 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|37
|[[6 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|38
|[[7 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|39
|[[8 Juni]] 2006
|Anak Boss Bikin Repot
|Bintang Tamu : [[Tina Toon]] - (Tina-anak odah)
 
Baris 218:
|40
|[[9 Juni]] 2006
|Awas, Mami Galak!
|Bintang Tamu : [[Meriam Bellina]] - (Ibu Taka)
 
Baris 228:
|Bintang Tamu : [[Wendy Armoko|Wendy Cagur]] - (Wendy-Cleaning Service)
 
HRD sedang mengadakan pembersihan, Semua kardus-kardus data diturunkan untuk dibereskan. Tapi Hendra hanya mengatur-ngatur saja dan tidak membantu membereskan, Gusti pun akhirnya protes ke Hendra. Tapi Hendra beralasan bahwa dirinya alergi debu dan tidak bisa bekerja. Saschya juga katanya alergi tetapi dia alergi bekerja. Lama-lama para karyawan kewalahan dan meminta Susi dan Sayuti saja yang membereskan ruangan HRD. Untuk menggantikan Susi di lantai dua, maka diperbantukan cleaning service dari lantai tiga. Sang cleaning service ini ternyata memiliki tingkah laku yang tidak menyenangkan, terutama karena dia adalah seorang sarjana, jadi dia merasa tidak cocok menjadi cleaning service. Semua orang di HRD tidak menyukai Wendi (Cleaning service) karena sombong dan tidak mau bekerja. Kecuali Saschya yang minta diajarin Wendi bagaimana cara bikin jadwal. Saschya mempromosikan kepada Pak Taka agar Wendi diangkat dari jabatan cleaning service. Akhirnya Pak Taka pun mengabulkan permintaan Saschya dengan mengangkat Wendi.
|-
|42
|[[13 Juni]] 2006
|Office Girl Juga Manusia
|Bintang Tamu : [[Uut Permatasari]]
 
Baris 239:
|43
|[[14 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|44
|[[15 Juni]] 2006
|Gitar Ma’il
|Sayuti ingin belajar bermain gitar ke Ma’il, karena Sayuti melihat Ma’il yang selalu bernyanyi setiap hari sambil diiringi gitar. Apalagi Ma’il bercerita bahwa dirinya belajar dari para gitaris-gitaris handal Indonesia. Maka Ma’il pun akhirnya mau mengajari Sayuti.
Sedangkan Gusti mengusulkan bahwa seharusnya karyawan HRD patungan untuk membeli gitar, karena Gusti suka merasa suntuk di waktu-waktu jam kantor. Hendra tidak setuju dengan ide Gusti, Hendra bilang itu melanggar peraturan perusahaan. Gusti mampir ke Pantry untuk meminjam Gitar Ma’il, Ketika Gusti membawa Gitar tersebut, dia malah dimarahi Pak Taka karena menurut peraturan, karyawan tidak boleh membawa barang-barang yang merusak konsentrasi kerja.
Sayuti yang dititipi Gitar oleh Gusti malah kena getahnya karena harus bolak-balik membawa gitar ke Pantry dan ke ruangan HRD.
|-
|45
Baris 254:
|Bintang Tamu : [[Surya Saputra]]
 
Pagi-pagi di ruang pantry Mpok Odah sedang mencari barang miliknya yang hilang. Sampai Sayuti yang sedang makan di meja pantry ikut di geledah. Pada saat Sayuti keluar pantry ia bertemu dengan Mail yang baru keluar dari toilet. Sayuti cerita kalau Mpok Odah lagi marah-marah karena kehilangan sesuatu. Mail cuek aja karena tidak merasa di marahin sama Mpok Odah. Susi yang mendengar pembicaraan mereka, tersenyum dan mengatakan bahwa pasti yang dicari Mpok Odah adalah KTPnya karena Susi menemukannya di depan lift. Lalu Mail berusaha merebutnya dari tangan Susi untuk mengembalikannya tetapi Susi tidak mau, Susi ingin mengembalikannya sendiri karena Susi yang menemukannya. Terjadilah tarik menarik antara Susi dan Mail. Sayuti berusaha melerainya. Alhasil KTP Mpok Odah sobek, dan sobekannya jatuh dilantai. Mpok Odah geram, Sayuti dan Mail Kabur. Saat Mpok Odah mencari-cari Mail dan Sayuti, ia dikagetkan dengan kedatangan suaminya (Surya Saputra) yang ingin membuat surprise untuk ulang tahun perkawinannya. Mpok Odah mendadak berubah 180 derajat. Di dalam pantry ia membuatkan Surya minuman, juga untuk Sayuti dan Mail. Sayuti dan Mail terheran-heran melihat tingkah laku Mpok Odah. Pada saat Surya ingin ke toilet Mail dan Sayuti ingin ikut ke toilet juga karena takut dimarahin sama Mpok Odah. Terpaksa Mpok Odah menunggu di depan toilet agar Mail dan Sayuti tidak kabur. Surya bertanya kenapa Mama nunggu di depan toilet, Mpok Odah menjawab bahwa ia cemas, Surya pun balik menjawab. Pada saat makan siang Mpok Odah meminta tolong Sayuti untuk membelikan makanan buat suaminya dengan bahasa yang halus tidak seperti biasanya. Sayuti bertanya apakah nasinya satu atau satu setengah seperti yang biasa Mpok Odah pesan, Mpok Odah nyengir sambil menendang kaki Sayuti.
Di lain tempat, Pak Taka memanggil Saschya karena ingin memberikan sesuatu kepadanya. Saschya melihat ruangan Pak Taka yang berantakan dengan file-file yang bertumpukan mengatakan ingin membantunya. Tapi bukan membantu membereskannya melainkan membantu menelfon Gusti untuk meminta Gusti yang membereskannya. Pak Taka kemudian memdapatkan kesempatan untuk memberikan sesuatu kepada Saschya. Ia memberikan kotak kecil berwarna ungu yang berisi sebuah cincin. Saschya sangat senang dan terharu atas perbuatan Pak Taka. Ia mengatakan suka sekali dengan tempat cincinnya sambil mengembalikan cincinnya ke Pak Taka.
|-
|46
Baris 264:
|47
|[[20 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|48
|[[21 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|49
|[[22 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
Baris 282:
|Bintang Tamu : [[Didi Kempot]]
 
OB kali ini bercerita tentang Sayuti yang sedang rindu ingin pulang ke Solo, Sayuti terlihat sedih di pantry kemudian Susi mencoba menghiburnya. Saat Susi ingin membuat teh untuk Sayuti, terdengar suara ada yang menyanyikan lagu Stasiun Balapan, Susi mengira Sayuti yang bernyanyi, ternyata bukan Sayuti, tetapi Didi Kempot penyanyi Solo yang tiba-tiba masuk ke ruang pantry ingin pinjam sebuah gelas. Sayuti diam terpana lalu Susi memberikan gelasnya. Didi dengan heran melihat Sayuti langsung pergi meninggalkan pantry. Susi ingin menolong Sayuti untuk mengobati rindunya kepada Solo. Ia mengajak Sayuti untuk mencari Mas Didi Kempot dan minta tanda tangannya. Sayuti tersenyum setuju. Susi dan Sayuti bertemu Mail di depan lift. Susi langsung menanyakan apakah Mail melihat Mas Didi di bawah. Mail menjawab iya ia melihatnya di toilet tehnik. Sayutipun langsung bergegas masuk ke dalam lift. Susi heran melihat Mail, kenapa Mas Didi bisa ada di toilet tehnik. Ternyata yang dimaksud Mail adalah Mas Didi yang kerja di bagian tehnik. Susi langsung teriak mengatakan bahwa bukan Mas Didi tehnik tetapi Mas Didi Kempot. Mas Didi Kempot yang sedang membaca Koran langsung berdiri melihat Susi, Susi tersentak kaget dan langsung lari menuju tangga mencari Sayuti. Susi bertemu lagi dengan Mas Didi di lobby, Susi meminta Mas Didi untuk menunggu sebentar karena ia akan memanggil Sayuti sebentar ke pantry. Mas Didi pun bersedia menunggu. Sayuti akhirnya bertemu dengan mas Didi di lobby, tetapi ia lupa membawa buku untuk meminta tanda tangannya, bergegaslah Sayuti kembali naik ke atas untuk mengambil buku. Di atas Sayuti bertemu dengan Saschya , Pak Hendra dan Gusti yang meminta Sayuti untuk membelikan makanan di depan. Sayuti pun tidak bisa menolaknya. Setelah lama menunggu, Mas Didi dipanggil untuk melaksanakan shooting. Susi berusaha untuk menahan Mas Didi tetapi gagal. Susi kesal tetapi tidak menyerah untuk mengobati rindu Sayuti akan kota Solo. Susi berharap bisa mempertemukan Sayuti dan Mas Didi Kempot setelah selesai shooting.
Selain meminta tanda tangan Mas Didi Kempot, Susi berusaha mencari pinjaman Handphone Kamera untuk foto Sayuti dengan Mas Didi Kempot. Susi mencoba pinjam handphonenya Mail, tetapi tidak diberikan. Usaha Susi tidak sampai di situ, ia mencoba keruang HRD untuk pinjam kamera digital punya Gusti, tetapi Gusti tetap mengatakan tidak, sampai akhirnya Pak Hendra yang memberikan pinjaman kamera digital ke Susi yang ternyata kamera itu milik Gusti yang dipinjamkan kepada Pak Hendra. Apakah Susi bisa mengobati hati Sayuti dan akhirnya bisa bertemu dengan Mas Didi Kempot?
|-
Baris 294:
|52
|[[27 Juni]] 2006
|Pengharum Mulut
|Pak Taka merasa tidak nyaman dengan bau mulutnya hari itu, Maka dia menyemprotkan pengharum mulut tetapi ketika dipakai, pengharum mulut tersebut sudah habis. Ketika Sayuti masuk untuk mengantarkan minuman, Taka pun menyuruh Sayuti membelikan pengharum. Tapi Sayuti salah mengerti, yang dia kira pengharum itu adalah pengharum ruangan. Sayuti pun disuruh push up oleh Pak Taka. Sementara Sayuti membeli pengharum mulut, Pak Taka tidak pede dengan bau mulutnya, jadi Pak Taka selalu menggumam ketika berbicara dengan orang lain dan hanya tersenyum apabila diajak bicara oleh Saschya. Sementara itu Ma’il kehilangan HPnya, padahal dia merasa telah membawa HP tersebut ke kantor dan tidak ketinggalan. Ketika Ma’il menelepon HP nya Odah tertawa keras sekali sampai membuat Ma’il kaget. Ternyata Odah mengambil HP Ma’il dan menyimpannya di saku bajunya. Odah memakai telepon Ma’il untuk menelepon temannya dan berbisnis hingga pulsa Ma’il abis.
|-
|53
|[[28 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|54
|[[29 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|55
|[[30 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
Baris 317:
|Bintang Tamu : [[Kelik]]
 
Sayuti dimarahi oleh Pak Taka karena tidak memakai ID card alias tanda pengenalnya. Sayuti lupa memakainya karena ketinggalan dirumah. Sayuti langsung menelpon kakaknya yang diperankan oleh Kelik, dan langsung memberitahu bahwa ID cardnya tertinggal. Sayuti meminta kakaknya untuk datang ke OKTV dan membawakan ID card tersebut. Saat menelpon, Sayuti menjelaskan secara kronologis kepada kakaknya di mana letak ID cardnya itu. Mail yang kebetulan ada di dekat situ mendengar penjelasan Sayuti kepada Kakaknya. Karena tidak sabar mendengar penjelasan Sayuti, Mail langsung mengambil telepon dan memberitahu letak persis ID cardnya Sayuti. Saat Kelik, kakaknya Sayuti tiba di OKTV ia membawa jualan batiknya. Karena bingung mencari-cari Sayuti akhirnya ia menggelar dagangannya diruang HRD. Ia menjual kemeja-kemeja batik kepada Gusti, Saschya dan Pak Hendra. Pak Taka keluar ruangan dan langsung melihat dagangan Kelik. Semua karyawan HRD ketakutan. Pak Taka langsung mengajak Kelik, Kakaknya Sayuti untuk masuk keruangannya. Bukannya dimarahi, Pak Taka malah memilih-milih batik yang dibawa Kelik. Sayuti yang sedang mencari kakaknya itu tiba diruang HRD dan menanyakan kepada Gusti apakah ia melihat Kakaknya yang membawa jualan kemeja batik. Gusti langsung mengatakan kalau kakaknya Sayuti ada di dalam ruang Pak Taka. Sayuti bergegas masuk ke dalam ruangan Pak Taka.
|-
|57
Baris 324:
|Bintang Tamu : [[Parto]]
 
Suatu pagi, ketika Ma’il keluar dari lift di lobby, tiba-tiba ada pria asing (Parto) yang menegurnya dan mengaku sebagai teman SMP Ma’il. Ma’il cukup senang dengan kadatangan temannya tersebut yang ternyata sedang mencoba mencari kerja di kantor tempatnya bekerja. Parto merayu Ma’il agar mau membantunya menaro lamaran di HRD. Segala cara di lakukan oleh Parto agar mendapatkan pekerjaan, hingga membuat Ma’il repot. Akhirnya Parto ketemu Sayuti di Pantry dan membuatnya tekor karena harus membelikan Parto makan siang, lalu hampir berkelahi dengan Pak taka, menggoda resepsionis yang sudah setengah mati sebel sama Parto, dan mengaku-ngaku sebagai orang kaya yang akan membeli perusahaan OKTV.
Sementara di bagian HRD, Pak Taka tetap berusaha menarik perhatian Saschya dengan berpura-pura pegel tangan karena mendorong mobilnya yang mogok. Hendra juga ikut dibuat kalang kabut oleh pak Taka, karena Hendra harus ke bengkel dan meninggalkan pekerjaanya karena Pak Taka menyuruhnya menunggu mobilnya hingga selesai di reparasi.
|-
|58
|[[5 Juli]] 2006
|Odah yang baik Hati
|Seperti biasa setiap pagi Odah marah-marah kepada para OB. Kali ini dia mengomel bahwa anaknya sedang perlu banyak uang untuk pergi piknik dan beli buku. Sayuti yang kebetulan ada di Pantry menjadi sasaran kemarahan Odah. Ma’il dan Susi yang baru dating ke Pantry pun kena sasaran dimarah-marahi ODah tanpa alasan yang jelas. Dan ketika Odah menghukum Sayuti dan Ma’il dengan gaya Pak Taka, Pak Taka masuk ke ruangan Pantry dan memarahi Odah karena meniru-niru dirinya.
Pak Taka menasihati Odah agar jangan selalu marah-marah dan menjadi pemimpin yang bijaksana. Apabila Odah ketahuan marah-marah kepada para OB di depan Pak Taka, maka Odah akan di hukum lagi. Sejak itu Odah selalu bersikap baik kepada para OB yang lain. Para OB pun bingung dengan perubahan sikap Odah yang menjadi baik, bahkan sayuti menduga bahwa Odah kesambet setan karena tiba-tiba Odah menjadi sangat baik kepadanya.
|-
|59
|[[6 Juli]] 2006
|Sambutan buat Pak Owner
|Bintang Tamu : [[Jojon]]
 
Baris 342:
|60
|[[7 Juli]] 2006
|Foto Bersama Idola
|Bintang Tamu : [[Annisa Bahar]]
 
Baris 349:
|61
|[[10 Juli]] 2006
|Mala Pak Taka
|Bintang Tamu : [[Aline Tumbuan]]
 
Baris 356:
|62
|[[11 Juli]] 2006
|Montir Tebar Pesona
|Bintang Tamu : [[Rizky Hanggono]]
 
Baris 363:
|63
|[[12 Juli]] 2006
|Gara – Gara Nabrak
|Bintang Tamu : [[Taufik Savalas]]
 
Baris 370:
|64
|[[13 Juli]] 2006
|Kembar Srikandi
|Bintang Tamu : [[Kembar Srikandi]] (Rizke dan Rizka)
 
Suatu pagi, Gusti bertemu dengan seorang perempuan cantik di Lobby OKTV. Seperti biasa, jiwa playboy Gusti pun keluar. Dia mulai tebar pesona pada si perempuan cantik yang bernama Rizka ini. Rizke pun menjawab pertanyaan-pertanyaan Gusti dengan ramah. Namun, acara pendekatan Gusti ini terputus dengan datangnya Pak Taka. Gusti pun masuk ke ruang kerja. Tak berapa lama kemudian, Gusti kembali turun ke lobby dan mendapati Rizka masih di sana. Tapi, ternyata Rizka malah marah dan mengancam akan memanggil satpam ketika ditegur Gusti. Gusti pun bingung. Ternyata perempuan tersebut bukanlah Rizka, tetapi Rizke saudara kembarnya. Keduanya merupakan duet penyanyi Kembar Srikandi. Rizka sendiri, tanpa sepengetahuan Gusti, pergi ke toilet.
Sementara itu, Hendra si banci artis girang bukan kepalang bertemu dengan Rizke dari Kembar Srikandi. Kelakuan Hendra yang aneh dan berlebihan membuat Rizke ketakutan. Mail yang juga suka dengan Kembar Srikandi nasibnya tak seberuntung Hendra, dia selalu datang tepat setelah Kembar Srikandi pergi.
|-
|65
|[[14 Juli]] 2006
|Narji Centeng Nyasar
|Bintang Tamu : [[Narji|Narji Cagur]]
 
Odah berhutang pada juragan beras. Untuk menagih hutang tersebut, si juragan beras mengirim centengnya, Narji. Baru datang, Narji sudah bersitegang dengan Ma’il karena mengurungnya di dalam lift. Beruntung Narji bertemu dengan Sayuti yang menemaninya menunggu Odah di pantry.
Odah yang ditunggu tak kunjung datang. Malah Mail yang muncul. Dibutakan oleh dendam, Narji pun mengejar Mail. Setelah diingatkan Sayuti, Narji pun kembali ke pantry untuk menunggu Odah. Mail yang ketakutan dikejar Narji, bersembunyi di bawah meja Saschya di ruang HRD. Tapi tindakannya ini mendapat hukuman push up dari Pak Taka. Selama menunggu Odah, Narji menerima banyak hinaan. Dari mulai Gusti yang menertawakan preman pendek, hingga Susi yang mengatakan kalau Narji tidak pantas jadi preman. Namun dia tidak menghiraukan berbagai hinaan itu. Malah dengan gaynya yang sok, Narji menyuruh Sayuti membelikannya nasi dan ayam goreng. Siang hari telepon berdering. Ternyata Wak Amat si juragan beras, bos Narji menelepon untuk menyampaikan berita buruk bagi Narji. Karena gagal menagih hutang pada Odah, Narji pun dipecat. Di tengah kesedihannya, Sayuti pun hadir untuk menghibur.
|-
|66
|[[17 Juli]] 2006
|Hai, Saya Heidy
|Bintang Tamu : [[Chelsea Olivia Wijaya]]
 
Baris 393:
|67
|[[18 Juli]] 2006
|Sayuti Calon Artis
|Bintang Tamu : [[VJ Daniel]]
 
Pagi-pagi di lobby OKTV, Seorang laki-laki mengejar Sayuti. Sayuti yang tidak tahu apa-apa ketakutan. Ternyata laki-laki itu adalah Faldiano (VJ Daniel), seorang sutradara yang ingin mengajak Sayuti bermain dalam filmnya. Mendengar Faldiano mencari pemain untuk film, Gusti merasa yakin kalau akan diajak oleh Faldiano. Tapi sayang, Faldi tidak mencari orang botak. Selain Gusti, Mail juga ingin diajak shooting. Mail pun bernasib sama dengan Gusti yang ditolak oleh Faldiano. Hendra yang merupakan teman lama Faldi juga tertarik dengan kesempatan shooting film. Dia dan Faldi membuat perjanjian. Kalau Hendra berhasil menemukan Sayuti, maka Faldi harus mengajaknya shooting. Faldi pun setuju. Tapi yang tidak diketahui oleh Hendra adalah peran yang dijanjikan oleh Faldi ternyata peran menjadi patung. Hari itu Odah tidak muncul batang hidungnya karena dia sibuk bersembunyi. Mendengar ada yang dikejar-kejar, Odah berasumsi bahwa yang dikejar adalah dirinya yang mempunyai banyak hutang. Tanpa mengetahui dengan jelas apa yang terjadi, Odah pun bersembunyi di gudang.
|-
|68
|[[19 Juli]] 2006
|Kejutan Untuk Saschya
|Bintang Tamu : [[Dewi Sandra]]
 
Baris 407:
|69
|[[20 Juli]] 2006
|Saingan Odah
|Bintang Tamu : [[Suti Karno]]
 
Baris 414:
|70
|[[21 Juli]] 2006
|Heboh Karyawan Baru
|Bintang Tamu : [[Bajaj API]]
 
Suatu hari, tiga orang pelamar pekerjaan datang ke OKTV. Pelamar pertama, Melky (Melky Bajaj) mengira Gusti adalah Pak Taka, manager HRD OKTV. Langsung saja Melky menyerahkan berkas-berkas lamarannya pada Gusti. Hal ini membuat Saschya melapor kepada Pak Taka, karena mengira Gusti berpura-pura menjadi manager HRD. Pelamar kedua, Aden (Aden Bajaj), bertemu dengan Mail yang disangkanya pegawai HRD. Aden mengikuti Mail ke pentry di mana dia bertemu dengan si galak Odah. Di pantry, Aden juga bertemu dengan Isa (Isa Bajaj) sesama pelamar. Pertama kali datang, Isa bertanya kepada Sayuti di mana letak ruang HRD, karena ia ingin melamar pekerjaan. Kemudian dia menanyakan di mana letak toilet, karena ia ingin memasang dasi. Setelah keluar dari toilet, Isa lkembali bertanya di mana letak ruang HRD, kemudian menanyakan letak toilet. Begitu seterusnya. Melky yang pertama diwawancarai oleh Pak Taka. Belum selesai Pak taka berbicara, Melky sudah menyimpulkan kalau dia diterima di OKTV. Serta-merta dia menyalami semua karyawan HRD. Aden masuk berikutnya. Setelah ditolak lamarannya, Aden malah curhat panjang lebar pada Pak Taka.
Ternyata, Isa yang diterima kerja. Tapi sebelum keluar ruangan Pak Taka, Isa kembali bertanya di mana letak ruang HRD dan toilet.
|-
|71
|[[24 Juli]] 2006
|Teman Paling Ngeselin
|Bintang Tamu : [[Eko DJ]]
 
Baris 429:
|72
|[[25 Juli]] 2006
|Tragedi Kacamata
|Bintang Tamu : [[Delon]]
 
Kacamata Hendra rusak karena tidak sengaja terinjak Sayuti. Hendra pun menyuruh Sayuti untuk memperbaiki kacamatanya. Saschya, dengan baik hati, menawarkan kacamata ungunya untuk dipinjam Hendra. Tapi, karena kacamata ungu itu bukan kacamata minus, kerabunan Hendra terus berlanjut.
Hari itu juga, Delon datang ke OKTV untuk menghadiri suatu acara. Karena baju yang dipakai delon hampir sama dengan model dan warna baju para OB, Hendra mengira Delon adalah Sayuti. Hendra malah menyuruh Delon untuk mengetik suatu dokumen dan membuatkan teh untuknya. Delon bingung dan cuma bisa menuruti keinginan Hendra. Di pantry, Sayuti sibuk memperbaiki kacamata Hendra. Tapi, niat baiknya ini selalu mendapat gangguan. Mail datang dan mencoba kacamata yang baru selesai diperbaiki. Ternyata perbuatan Mail, membuat kacamata tersebut rusak kembali. Dilorong pantry, Delon bertemu Sayuti. Sayuti yang mengira Delon adalah OB baru yang ditugaskan di pantry HRD malah mengajarinya membuat teh untuk Hendra. Sore harinya, Sayuti mengembalikan kacamata Hendra yang sudah diperbaiki di tukang reparasi kacamata.
|-
|73
|[[26 Juli]] 2006
|Pak Hendra CLBK
|Bintang Tamu : [[Sarah Azhari]]
 
Diah (Sarah Azhari), mantan pacar Hendra sewaktu SMA, datang ke OKTV untuk mencari Hendra. Maksud kedatangan Diah ke OKTV adalah untuk mencurahkan perasaannya yang sedih karena ingin bercerai dengan suaminya, Rio. Cinta lama Hendra pun bersemi kembali. Walaupun tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaan terhadap wanita, Hendra berharap Diah mau kembali menjadi pacarnya. Semua orang di HRD OKTV tidak percaya kalau wanita secantik Diah, mau menjadi pacar Hendra. Gusti berpendapat kalau sewaktu SMA Diah pasti rabun, karena mau pacaran dengan Hendra. Orang-orang di pantry juga punya pendapat sendiri-sendiri tentang mantan pacar Hendra ini.
Keesoakan harinya, Diah mengajak Hendra untuk makan siang di sebuah restoran untuk membicarakan sutau hal penting. Pada saat itu, Hendra yang telah mendapatkan tips dari gusti si playboy untuk mengungkapkan perasaan kepada sorang wanita, juga sangat yakin untuk meminta Diah kembali padanya. Ternyata, hal penting yang ingin dibicarakan Diah sangat membuat Hendra terkejut.
|-
|74
|[[27 Juli]] 2006
|Nenek Mail
|Bintang Tamu : [[Reggy Lawalata]]
 
Baris 452:
|75
|[[28 Juli]] 2006
|Tamu Tak Diundang
|Bintang Tamu : [[Ulfa Dwiyanti]]
 
Pagi hari di OKTV, kakak ipar Susi, Siti (Ulfa Dwiyanti) datang berkunjung. Siti berkeluh kesah tentang kelakuan suaminya yang marah karena ditegur ketika dua malam tidak pulang. Susi berusaha menenangkan kakak iparnya itu dengan menelepon kakaknya. Susi meyakinkan si kakak untuk memaafkan Siti. Tapi, ternyata Siti malah naksir pada Pak Taka, mananger HRD.
Karena masih banyak pekerjaan, Susi meminta Siti untuk pulang. Bukannya pulang, Siti malah sibuk mengejar Pak Taka. Siti datang ke ruang HRD untuk berkenalan dengan Pak Taka. Di sana dia bertemu dengan Saschya yang mengira tujuan Siti datang adalah untuk berkenalan dengan para karyawan. Jadilah Siti menyalami semua karyawan HRD. Akhirnya Siti bisa bertemu dengan Pak Taka. Siti meminta Pak Taka untuk berpura-pura menjadi pacarnya dengan maksud membuat suaminya cemburu. Pak Taka tentu saja menolak. Tapi setelah Saschya merengek agar Pak Taka membantu Siti, Pak Taka pun menyerah. Tapi, niat Siti untuk menjadikan Pak Taka sebagai pacar pura-pura, gagal. Susi sang adik ipar langsung menyeretnya pulang. Di pantry, Mail dan Sayuti dipusingkan oleh Odah yang menyuruh mereka membuat kliping tentang kenaikan BBM. Padahal kliping tersebut merupakan tugas sekolah anak Odah.
|-
|76
|[[31 Juli]] 2006
|Tukang Service Fotokopi
|Bintang Tamu : [[Irwansyah]]
 
Baris 467:
|77
|[[1 Agustus]] 2006
|Lebih Norak Dari Mail
|Bintang Tamu : [[Denny Cagur]]
 
Baris 474:
|78
|[[2 Agustus]] 2006
|Sayuti Salah Duga
|Bintang Tamu : [[Ikke Nurjanah]]
 
Odah tersinggung karena diejek gendut oleh Ike, seorang pegawai dari bagian keuangan. Odah yang mendendam, berjanji akan melabrak Ike tanpa melihat siapa dia. Hari itu, Ike Nurjanah datang ke OKTV untuk suatu acara. Sayuti yang tidak mengenal siapa Ike Nurjanah, mengira kalau dia adalah Ike yang mengejek Odah. Sayuti merasa kalau Ike tidak seburuk yang dikatakan Odah berusaha ‘menyelamatkan’ Ike dari amukan Odah. Jadilah setiap Odah mendekat, Sayuti menyuruh Ike Nurjanah bersembunyi. Ike Nurjanah ketakutan, begitu diberitahu kalau ada orang yang sebal padanya diOKTV. Susi mengira ketakutan Ike adalah karena sikap Odah yang norak kalau bertemu dengan artis terkenal. Susi pun membantu Sayuti menyembunyikan Ike dari Odah.
Sementara itu, Hendra dan Mail yang mengagumi Ike Nurjanah berusaha menangkap Ike untuk meminta tanda tangan. Kelakuan aneh kedua orang ini, membuat Ike mengira kalau mereka adalah anak buah Odah yang juga sebal padanya. Sayuti akhirnya menyadari kalau Ike yang ada bersamanya bukanlah Ike pegawai keuangan, tetapi Ike Nurjanah, penyanyi terkenal. Odah yang dikira sebal pada Ike Nurjanah, ternyata malah penggemarnya. Odah pun sudah menyiapkan buku tulis untuk meminta tanda tangan Ike Nurjanah. Tapi, malang tak dapat di tolak, yang menandatangani buku tulis itu malah Ike dari bagian keuangan.
|-
|79
|[[3 Agustus]] 2006
|Hendra VS. Tukang Sumbangan
|Bintang Tamu : [[Krisna Mukti]]
 
Baris 489:
|80
|[[4 Agustus]] 2006
|Tamu Dari Kampung
|Bintang Tamu : [[Nunung]]
 
Suatu pagi, teman Sayuti dari kampung, Nunung datang berkunjung ke OKTV. Nunung yang membawa tas yang cukup besar ini mendatangi satpam di Lobby untuk bertanya di mana Sayuti. Satpam menunjukan jalan kearah lift. Nunung pun menunggu. Ketika lift terbuka, orang-orang yang berada di dalam lift keluar. Namun Nunung tidak masuk kedalam lift karena takut disuruh bayar.
Sayuti yang tidak tahu kalau ada yang mencari, pergi ke ATM untuk mengambil uang yang akan dipinjam oleh Odah. Nunung yang memanggil Sayuti, tetapi Sayuti tidak mendengar. Akhirnya Nunung bertemu dengan Mail yang bersedia mengantarnya naik lift. Nunung yang tidak mengetahui di mana Sayuti berada masuk ke ruang HRD yang dikiranya pantry. Di sana dia bertemu dengan Gusti, Saschya, dan Hendra. Nunung pun diantar Saschya ke pantry untuk menemui Sayuti yang ternyata sudah kembali dari ATM. Tujuan Nunung datang ke OKTV adalah untuk mengembalikan uang yang dipinjamkan Sayuti kepadanya. Padahal sebelumnya Susi yang mengaku-aku sebagai pacar Sayuti sempat cemburu, karena ia mengira kalau Nunung adalah pacar Sayuti. Sementara itu, para karyawan HRD dimarahi oleh Pak Taka, karena tidak ada yang mengangkat teleponnya. Seusai dimarahi, para karyawan malah berebut mengangkat telepon setiap salah satu dari telepon mereka berdering.
|-
|81
|[[7 Agustus]] 2006
|Pacar Mail
|Bintang Tamu : [[Denada]]
 
Mail ditelepon pacarnya yang memberi kabar kalau dia akan memberikan kejutan pada Mail disaat makan siang. Sayuti yang mendengar pembicaraan ini merasa Mail beruntung karena mempunyai pacar. Mail pun memberi petuah pada Sayuti untuk tidak mau disuruh-suruh oleh pacar.
Ternyata Denada, pacar Mail, datang saat makan siang. Sama seperti Mail, Denada juga mempunyai suara yang keras serta suka menyuruh-nyuruh seenaknya. Mail termakan omongannya sendiri. Dia harus menurut ketika denada minta diambilkan macam-macam, karena Denada ternyata lebih ketus dari Mail. Sayuti yang masih ada di pantry, hanya bisa tersenyum.
Odah yang garang ternyata takut mendengar berita kriminal. Saat dia makan, Mail, Susi dan Sayuti, tanpa tahu ketakutan Odah, membaca sebuah berita di koran tentang korban tabrakan. Odah pun marah, karena nafsu makannya jadi hilang. Tak lama, Odah pun kembali makan. Tapi Gusti masuk ke pantry dan meneruskan membaca berita tabrakan tersebut. Odah yang sudah mulai menyuap makanannya pun meletakkan sendoknya. Hilang lagi nafsu makan Odah.
|-
|82
|[[8 Agustus]] 2006
|Timbul Muncul Masalah Timbul
|Bintang Tamu : [[Timbul|Timbul Suhardi]]
 
Beberapa barang di HRD OKTV rusak. Laci Gusti, kursi Hendra, meja Pak Taka, serta loker Mail tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Maka dipanggillah Pak Timbul (Timbul) orang dari bagian umum untuk memperbaiki barang-barang tersebut. Pak Timbul sudah bekerja selama tiga puluh lima tahun di OKTV, padahal OKTV sendiri baru berdiri selama tujuh belas tahun.
Bukannya memperbaiki laci Gusti dan kursi Hendra, Pak Timbul malah merusak kursi Gusti dan laci Hendra. Bukan hanya itu, Pak Timbul juga memporak porandakan ruang Pak Taka. Padahal sebelumnya Pak Taka hanya menyuruh untuk memperbaiki mejanya saja.
Karena sudah tua, Pak Timbul sama sekali tidak mau dibantah perkataannya. Dia juga tidak terima kalau disalahkan atas kekacauan yang dibuatnya sendiri. Walaupun sudah dikoreksi berkali-kali, dia tetap bersikeras memanggil Hendra dengan Gusti dan memanggil Gusti, Hendra.
Sementara itu dipantry, Odah izin keluar untuk datang ke arisan. Dia berjanji pada Mail dan Sayuti kalau dia menang arisan, semua hutangnya akan dilunasi. Sore harinya, Odah pun kembali ke OKTV dengan membawa uang arisan yang dimenangkannya. Tapi, bukannya membayar hutang-hutangnya pada Mail dan Sayuti, Odah malah meminjam uang untuk membeli buku anaknya.
|-
|83
|[[9 Agustus]] 2006
|Mail Kege’eran
|Bintang Tamu : [[Ine Sinthya]]
 
Penyanyi dangdut, Ine Sinthya datang ke OKTV. Mail yang merupakan penggemar beratnyagirang bukan kepalang. Dikamar mandi, Odah menemukan Ine sedang mengusap-usap matanya. Odah mengira Ine menangis, langsung lari keluar kamar mandi tanpa mendengarkan penjelasan Ine terlebih dahulu. Odah pun menelepon tabloid gosip untuk memberikan informasi kalau Ine Sinthya ribut dengan suaminya.
Mail juga mengira hubungan Ine dan suaminya sudah mulai memburuk. Karena sebelumnya Mail mencuri dengar kalau Ine akan mencari pengganti si ’Mas’. Lebih buruk lagi, Mail mengira Ine Sinthya menaruh hati padanya. Seharian itu, Mail membayangkan dirinya melamar Ine Sinthya. Sayang lamunan Mail selalu terganggu dengan kedatangan Odah dan Sayuti.
Ternyata si ‘Mas’ yang bermasalah dengan Ine adalah Dimas, penata rambutnya. Sedangkan hubungan Ine dengan suaminya baik-baik saja. Mail pun patah hati. Dia begitu yakin kalau Ine bakal menjadi pacarnya. Derita Mail bertambah karena uang di ATM-nya habis diambil oleh Odah.
|-
|84
|[[10 Agustus]] 2006
|Kata Odah, Kakeknya Pejuang
|Bintang Tamu : [[Malih]] dan [[Bolot (pelawak)|Bolot]]
 
Lomba tujuh belasan di OKTV dibatalkan. Sebagai gantinya diadakan kunjungan veteran. Pagi itu, Malih dan Bolot datang ke OKTV untuk mengunjungi Odah, cucu Bolot. Gusti yang bertemu dengan kedua orang tua tersebut di lobby, mengira kalau mereka adalah veteran yang diundang oleh OKTV. Gusti mengajak mereka menunggu di lobby HRD.
Sementara Gusti masuk ke ruang HRD untuk mengabari rekan-rekannya, Malih dan Bolot malah pergi ke pantry untuk mengambil minum. Maka, ketika Hendra keluar dari ruang HRD, kedua orang tua itu sudah tidak ada. Di pantry, Malih dan Bolot berbicara lama dengan Mail dan Sayuti. Ternyata Malih dan Bolot masih ada ikatan keluarga.Seperti biasa, Bolot menimpali pembicaraan dengan perkataan yang tidak nyambung.
Hendra belum juga dapat menemukan para veteran. Hendra akhirnya melaporkan pada Pak Taka kalau Gusti berbohong tentang kedatangan dua orang veteran. Gusti pun dihukum push up oleh Pak Taka. Untungnya Saschya bertemu dengan Malih dan Bolot. Saschya cepat-cepat memberitahu Pak Taka tentang hal ini.
Malih dan Bolot pun dibawa ke ruang HRD. Di sana mereka disambut oleh para karyawan HRD dengan kalungan bunga. Namun ketika diminta untuk memberikan pidato, baru ketahuan kalau Mali dan Bolot bukanlah veteran perang. Melainkan hanya penjual kalender.
|-
|85
|[[11 Agustus]] 2006
|Siaran Ulangan Episode 83
|Sinopsis Episode 83
|-
|86
|[[14 Agustus]] 2006
|Ya Ampuuuuuuuuuun!
|Bintang Tamu : Tina Toon, William, Aldo, Salsa
 
Odah menitipkan ke-4 anaknya di pantry, karena suaminya pergi ke Bandung. Ketika Odah masih ada ke-4 anaknya ini berkelakuan sangat manis.
Tetapi ketika ibunya pergi, tingkah laku anak-anak Odah mulai keterlaluan.
Tina, anak yant palin gbesar menuntut makanan. William sering bolak-balik ke kamar kecil. Sedangkan kedua anak terkecil Odah, Aldo dan Salsa sibuk berlarian dan melompat lompat di kursi pantry.
Sayuti, Susi dan Mail pun dibuat tambah bingung ketika ke-4 anak Odah kabur dari pantry menuju ruang HRD. Tina mengancam akan memberitahu ibunya untuk memecat Gusti bila tidak dibelikan coklat. William kabur dan sembunyi di lobby Utama OKTV, sehingga membuat Sayuti bingung.
Aldo dan Salsa mengacau di ruang HRD. Aldo bahkan mencorat-coret berkas kerja Hendra. Hendra tentu saja marah dan membentak Aldo. Aldo yang ketakutan menyembur Hendra dengan bedak tabur. Sedang Salsa sibuk berlari-lari mengelilingi meja sambil bernyanyi-nyanyi.
Para pegawai HRD yang tidak tahan dengan kelakuan anak-anak Odah mengutus satpam untuk memanggil Odah. Ketika mendengar ibunya akan kembali, ke-4 anak Odah langsung kembali menjadi anak-anak yang manis.
|-
|87
|[[15 Agustus]] 2006
|Saschya Suka UNGU
|Bintang Tamu : [[Ungu (grup musik)|Ungu Band]]
 
BAND UNGU datang ke OKTV untuk merayakan ulang tahun OKTV yang ke-17. Fans Ungu yang datang dalam jumlah banyak memenuhi lobby utama OKTV. Situasi menjadi kacau, para personel Ungu kabur ke lantai 2.
Sementara, di ruang HRD sedang membicarakan UNGU, Saschya yang suka warna ungu langsung mengkhayal akan kedatangan personel UNGU yang semuanya memakai warna ungu.
Sayuti bertemu dengan Ungu ketika mereka sedang mencari tempat persembunyian. Sayuti membawa mereka ke ruang kerja HRD. Di sana, para personel Ungu dibuat pusing oleh kebodohan Saschya. Para personel Ungu kemudian menghibur pegawai HRD dengan lagu mereka.
Suasana tenang tidak berlangsung lama, karena Hendra mendengar Ungu bernyanyi dan langsung menyerbu ruang HRD. Hendra langsung mempertunujkkan kemampuannya menyanyi lagu-lagu UNGU dengan suara sumbang.
Saat Hendra sedang mempertunjukkan kemampuannya menyanyinya, Mail masuk ke ruang HRD sambil bernyanyi dengan suara yang tak kalah sumbangnya. Ketika mereka berdua sibuk bernyanyi, Gusti, Saschya dan Sayuti membawa UNGU kabur dari ruang HRD. Tinggallah Hendra dan Mail berhadapan dengan Pak Taka.
|-