Ishak Daud: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: minor cosmetic change |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 21:
== Biografi ==
Ishak lahir di Desa Blang Glumpang Kuala Idie, Kecamatan Idie Rayeuk, [[Aceh Timur]] pada 12 Januari 1960. Ia adalah anak pertama dari pasangan Muhammad Daud bin Tengku Basyah dan Nuriah. Semasa kecil, Ishak tinggal di lingkungan desa yang rata-rata hidup di bawah garis kemiskinan. Ayahnya bekerja sebagai nelayan, sedangkan ibunya berjualan kue. Ishak Daud merasa tidak pernah puas dengan kondisi itu, pada awal tahun [[1984]], saat usianya 24 tahun, Ishak memutuskan merantau ke [[Malaysia]]. Di negeri jiran itu, Ishak Daud bekerja serampangan, sebagai kuli bangunan atau penjaga restoran. Karena tak tahan hidup seperti itu di Malaysia, Ishak Daud memutuskan merantau ke [[Singapura]]. Apalagi banyak orang [[Aceh]] di negeri situ. Sama seperti di Malaysia, Ishak Daud juga bekerja serabutan, dari buruh bangunan hingga sopir angkutan. Di Singapura pula Ishak Daud mulai mengenal [[Gerakan Aceh Merdeka]], apalagi saat itu banyak aktivis Aceh Merdeka menggelar pertemuan politik. Praktis, selama bekerja di [[Singapura]] Ishak sering mengikuti pertemuan tersebut. Ini pula yang membuka wawasannya tentang sejarah Aceh. Pada [[Juni]] [[1987]], Ishak akhirnya disumpah oleh [[Tengku Abdullah Musa]] sebagai anggota [[GAM]]. Apalagi Hasan Tiro yang mengendalikan GAM dari [[Swedia]] butuh pemuda Aceh untuk dididik pendidikan militer dan dikirim ke Libya. Ishak Daud termasuk dalam rombongan 40 orang pemuda Aceh yang dikirim ke [[Libya]]. Sepulang dari Libya, dia singgah di [[Singapura]] selama 12 hari. Ishak Daud pun memutuskan pulang ke Aceh melalui Pelabuhan [[Tanjung Balai]]. Dari sana ia naik bus dan kembali ke kampung halamannya di Idi Rayeuk. Awalnya dia bekerja sebagai pedagang Ikan dan diam-diam merekrut pemuda untuk terlibat GAM. Ishak termasuk tokoh pertama yang mengibarkan bendera Aceh Merdeka di SMA Idi Rayeuk, Aceh Timur pada [[4]] [[Desember]] [[1989]] setelah pengibaran bendera di Gunung Halimun, Pidie, yang dilakukan Hasan Tiro pada [[4]] [[Desember]] [[1976]].
== Meninggal Dunia ==
|