Persadra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
n
 
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Persadra''' {{Sanskerta|पृषद्र|Pṛṣadra}} adalah seorang tokoh dalam [[mitologi Hindu]], putra Raja [[Waiwaswata Manu|Manu]]. Ia adalah seorang [[kesatria]] yang dikutuk menjadi seorang [[sudra]]—[[kasta]] rendah dalam masyarakat [[Hindu]]—karena membunuh seekor sapi milik [[brahmana]] (kaum [[rohaniwan]]). Kisah Persadra muncul dalam kitab ''[[Markandeyapurana]]''. Dikisahkan bahwa saat Persadra berburu, ia merasa lelah sementara tidak ada seekor hewan pun yang berhasil ditangkapnya. Dari jauh, ia melihat sesosok hewan yang diduganya sebagai [[kijang]]. Persadra memanah hewan tersebut, namun ia terkejut karena yang dipanahnya adalah seekor sapi. Brahmana muda bernama Wabarabya ditugaskan untuk menjaga sapi itu. Ia terkejut saat mengetahui bahwa sapinya dibunuh oleh Persadra. Akhirnya ia bersiap-siap untuk mengutuk Persadra.
 
Untuk menenangkan Wabarabya, Persadra mengatakan bahwa kemarahan bukanlah sikap seorang [[brahmana]], melainkan seorang [[sudra]]. Kata-kata Persadra tidak membuat Wabarabya tenang. Sebaliknya, ia semakin marah karena Persadra membandingkannya dengan seorang sudra. Akhirnya Wabarabya mengutuk Persadra agar menjadi seorang sudra. Setelah mendapat kutukan itu, Persadra juga berniat mengutuk Wabarabya. Saat Persadra hendak mengutuk Wabarabya, ayah Wabarabya muncul. Ia menengahi pertengkaran tersebut. Ia mengatakan bahwa sang raja membunuh sapi secara tidak sengaja, dan sapi itu terbunuh karena [[karma]] yang dilakukannya di kehidupan sebelumnya. Akhirnya, Persadra membatalkan niatnya untuk mengutuk Wabarabya. Ia meminta Wabarabya untuk menarik kutukannya, namun Wabarabya menolaknya. Ia berkata bahwa tidak mungkin ia menarik kata-katanya sendiri. Akhirnya Persadra merelakan nasibnya dan menjalani hidup sebagai seorang [[sudra]], sementara Wabarabya mengikuti ayahnya ke sebuah pertapaan.