Paul Ricœur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Karir +Karier); perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Paul Ricoeur.jpg|thumb|200px|Paul Ricoeur, Filsuf Perancis]]
'''Paul Ricoeur''' adalah [[filsuf]] dari [[Perancis]] pada [[abad ke-20]].<ref name="Bertens">{{id}}K. Bertens., ''Filsafat Kontemporer - Perancis'', Jakarta: Gramedia, 2001</ref> Selain sebagai filsuf, dia juga menyumbangkan pemikiran dalam bidang [[politik]], [[sosial]], [[budaya|kultural]], [[pendidikan|edukatif]], dan [[teologi]]s.<ref name="Bertens"/> Dia termasuk cendekiawan Protestan yang sangat terkenal di Perancis.<ref name="Bertens"/>
 
== Riwayat Hidup ==
Baris 24:
Sombolisme adalah hasil pemikiran Rocoeur dalam hal [[fenomenologi]].<ref name="Bowden">{{en}}John Bowden., ''Encyclopedia of Christianity'', New York: University, 2005</ref> Hal ini berbicara problem kejahatan yang dicari dari kegiatan [[hermeneutika]]. Dalam esai tiga volume yang berjudul ''Filsafat dan Kehendak'', tahun 1980.<ref name="Bowden"/> Dalam bukunya tentang ''Esai Alkitab dan Tafsir'' dia berbicara tentang perbedaan cara dalam teks-teks religius menunjuk pada [[Allah]] yang tersembunyi.<ref name="Bowden"/> Dia ingin mendemonstrasikan seberapa berbeda posisi tetang keduanya "lebih dari" atau "kurang dari" pada simbol dan yang disimbolkannya.<ref name="Bowden"/>
 
Dalam pemikiran Ricouer tentang hubungan manusia dan [[Tuhan]], dia mengajak manusia untuk membangun suatu [[antropologi]] filosofis melalui penggalian makna bahasa sebagai [[simbol]].<ref name="Leahy"/>
 
{{cquote|Saya bertaruh bahwa saya akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai manusia dan ikatan antara ada manusia dan ada dari segala pengada, bila aku mengikuti petunjuk pemikiran simbolik.<ref name="Leahy"/>}}
Baris 32:
Simbolisme yang baik akan bisa dimaknai dengan pemikiran yang bukan hanya [[rasionalisme|rasional]], melainkan juga [[meditasi|meditatif]] atau perenungan, jika perenungan itu hilang maka dia bukan simbol lagi.<ref name="Leahy"/> Simbol memberikan makna kepada kita jika kita memikirkannya dan menafsirkannya.<ref name="Leahy"/>
 
Simbol memiliki intensionalitas ganda:
* Simbol yang dibangun dengan intensinalitas [[harafiah]] dengan makna yang disepakati.<ref name="Leahy"/>
* Simbol yang dibangun di atas intensionalitas harafiah tadi.<ref name="Leahy"/>