Jalan Layang Nontol Tanah Abang–Kampung Melayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Devilitem (bicara | kontrib)
Halaman Baru
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Devilitem (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Jalan Layang Nontol Tanah Abang-Kampung Melayu''' adalah [[jalan layang]] nontol yang menghubungkan [[Tanah Abang, Jakarta Pusat|Tanah Abang]] dengan [[Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur|Kampung Melayu]].<ref>{{Cite news|url=https://metro.tempo.co/read/news/2013/12/30/083540925/flyover-kampung-melayu-atasi-macet-di-kuningan|title=Flyover Kampung Melayu Atasi Macet di Kuningan|newspaper=Tempo Metro|language=en-US|access-date=2017-01-31}}</ref> Pembangunan jalan tol ini dimulai pada tahun 2010<ref>{{Cite news|url=http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/12/30/jokowi-resmikan-jlnt-kapung-melayu-tanah-abang|title=Jokowi Resmikan JLNT Kapung Melayu-Tanah Abang - Tribunnews.com|newspaper=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2017-01-31}}</ref> dan diresmikan pada Desember 2013.<ref>{{Cite news|url=http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/12/30/menjajal-jlnt-yang-baru-diresmikan-jokowi-motor-pun-ikut-melintas|title=Menjajal JLNT yang Baru Diresmikan Jokowi: Motor Pun Ikut Melintas - Tribunnews.com|newspaper=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2017-01-31}}</ref> Proyek ini diprakarsai oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta<ref>{{Cite news|url=https://metro.tempo.co/read/news/2013/04/27/083476284/jokowi-proyek-fly-over-tanah-abang-dilanjutkan|title=Jokowi: Proyek Fly Over Tanah Abang Dilanjutkan|newspaper=Tempo Metro|language=en-US|access-date=2017-01-31}}</ref> dan berlokasi di Jalan Dr Satrio Kampung Melayu hingga Jalan KH Mansyur Tanah Abang dengan biaya sebesar Rp.840 Miliar.
 
== Latar Belakang ==
Pengerjaan pembangunan jalan layang non-tol (JLNT) Tanah Abang - Kampung Melayu yang menghabiskan dana sebesar Rp 840 milyar ini, dimulai pada 2010. Pembangunan jalan layang yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pasa 30 desember 2013 ini, sempat mengalami kemacetan pada 2012 lalu akibat indikasi penyelewengan dana. Badan Pengawasan Keuangan (BPK) pun dilibatkan dalam proses audit. Jalan layang yang dibangun di sepanjang Jalan Casablanca hingga Jalan Prof Dr Satrio ini menambah jalur kendaraan pribadi dari enam menjadi sepuluh jalur. Pemerintah Provinsi DKI berharap, jalan layang ini mampu menampung 7.200 kendaraan tiap jam, sehingga dapat mengurai kemacetan kendaraan hingga 40% setiap harinya.
 
== Referensi ==