Muhadi Setiabudi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 17:
'''Dr. (HC) H. Muhadi Setiabudi''' ({{lahirmati|[[Brebes]]|1|03|1961}}) adalah pengusaha [[Indonesia]] asal [[Brebes]], [[Jawa Tengah]]. Muhadi Setiabudi adalah pemilik PT. Dedy Jaya Lambang Perkasa, PO Dedy Jaya dan Mall Dedy Jaya. Grup usaha PT Dedy Jaya Lambang Perkasa yang berdiri sekitar 15 tahun yang lalu,telah menjadi kerajaan bisnis dengan 2.500 karyawan. Lini usahanya juga beragam, mulai dari mengelola ratusan armada di bawah bendera perusahaan [[bus]] (PO) Dedy Jaya, hotel, pabrik cat, toko bahan bangunan, toko emas, hingga bisnis mal di [[Tegal]]. Muhadi hanya menamatkan pendidikan [[madrasah tsanawiyah]] (setingkat SMP) dari sebuah pesantren di [[Cirebon]] ini adalah sosok pekerja keras. Muhadi muda pernah menjalani pekerjaan kasar seperti berdagang es lilin di kampung, menjadi kondektur bus, serta berjualan minyak tanah. Pekerjaan itu ia jalani hingga [[1979]] atau sekitar lima tahun sejak menamatkan pendidikan menengah. Karier Muhadi mulai berhasil setelah menikahi Atik Sri Subekti pada [[1981]].
== Perjalanan Bisnis
Pada mulanya Muhadi mulai menerjuni usaha dagang bambu dengan modal awal sekitar Rp. 50.000. Modal ini ia kumpulkan dari upah membantu orang tuanya di sawah. Beberapa pesanan dalam jumlah besar mulai berdatangan. Muhadi order dari sebuah kontraktor bangunan untuk menyuplai ribuan batang. Untungnya meningkat, dari sekitar Rp. 70.000 sebulan menjadi Rp. 470.000 per bulan. Dua tahun setelah berdagang bambu, Muhadi mendirikan toko bahan bangunan dengan modal yang ia kumpulkan dari untung berdagang bambu. Tujuh tahun berbisnis di material, keuntungan dari berjualan bahan bangunan sudah bisa menjadi modal untuk membeli beberapa bus besar. Kini, jumlah armada busnya yang berbendera PO Dedy Jaya sudah mencapai ratusan unit. Penumpang asal [[Pantura]], Tegal, [[Pekalongan]], dan [[Purwokerto]] yang hendak ke [[Jakarta]] mengenal bus ini. Dedy Jaya melayani trayek [[Jakarta]]-[[Purwokerto]], [[Jakarta]]-[[Tegal]], dan [[Jakarta]]-[[Pemalang]]-[[Pekalongan]].
Baris 25:
Pada tahun 2015 Muhadi mulai serius menekuni dunia perhotelan, terbukti dengan dibangunnya 3 buah hotel sekaligus yaitu Grand Dian Hotel Brebes, Grand Dian Hotel Slawi, serta Anggraeni Hotel Bumiayu. Pada bulan Juni 2016 Muhadi mengakuisi sebuah hotel bertema boutique hotel yaitu Royal Mega Boutique Hotel Cirebon yang rencananya akan dirubah namanya menjadi Grand Dian Hotel Cirebon. Dibawah Grand Dian Hotel Management (GDHM) Muhadi berharap bisnis perhotelannya berkembang pesat, sehingga dia merekrut Setya Teguh Yuwana atau dikenal dengan Teguh Liberty untuk menjadi General Manager Corporate. Teguh Liberty sebelum bergabung dengan Dedy Jaya Group adalah seorang konsultan pariwisata & perhotelan Liberty Global Business.
== Catatan kaki ==
<references/>
* [http://idberita.co.id http://umus.ac.id/v1/]
* http://st288287.sitekno.com/article/10494/dulu-kondektur-sekarang-juragan--kisah-sukses-muhadi-menjadi-pengusaha-bus-po-dedy-jaya.html
* http://www.panturanews.com/index.php/panturanews/baca/5365/28/01/2012/adik-bos-dedy-jaya-ambil-formulir-cabup-di-pdip
* http://www.suaramerdeka.com/harian/0708/01/kota.htm
* http://www.suaramerdeka.com/harian/0504/07/pana.htm
* http://www.koranlokal.com/fastnews.php?no=583593
* http://pkbl-telkom.com/portal/index.php?c=Berita&m=Detail&c_kode_berita=176
* http://news.liputan6.com/read/278042/dari-kondektur-jadi-juragan-bus
* http://panturabisnisonline.com/article/69674/muhadi-kondektur-jadi-juragan-bus.html
[[Kategori:Pengusaha Indonesia]]
|