Ihromi: Perbedaan antara revisi

Tokoh gereja ini dikenal juga sebagai pembawa semangat persaudaraan lintas iman. Semangat persaudaraan itu tampaknya telah mendarah daging sejak kecil dalam kehidupan keluarganya. Lahir dari buah kasih ayah suku Sunda beragama Islam dan ibu beragama Kristen. Dia memilih memeluk agama Kristen bersama enam saudara lainnya dari 12 bersaudara. Sementara lima orang lainnya memilih memeluk agama Islam. Meskipun berbeda agama, hubungan kekeluargaan mereka tetap erat. Pengalaman dalam kehidupan pribadinya ini dibawanya ke dalam masyarakat, yang membuat Ihromi peduli dan aktif dalam kegiatan dialog antar iman di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

 

Ihromi menempuh pendidikan dasarnya di sekolah Kristen, Christelijke Hollandsch Inlandsche School di Garut dan lulus pada [[1942]]. Ketika masih di bangku sekolah dasar, teman-temannya menjulukinya "profesor", karena ia berkacamata dan gemar membaca.

 

Setelah selesai dengan sekolah dasar, ia ingin menjadi [[insinyur]] [[mesin]], karena itulah ia masuk ke sekolah teknik di [[Bandung]] dan lulus pada [[1945]]. Di sekolah ini ia sempat bertemu dengan [[Ali Sadikin]] yang mengambil jurusan bangunan, dan kelak menjadi gubernur [[Kota Jakarta|DKI Jakarta]]. Setamatnya dari sekolah teknik, cita-citanya berubah; kini ia ingin menjadi [[dokter]], sehingga ia pun melanjutkan ke SMA Perjuangan di Garut dan Sumedang, dan lulus pada [[1948]].

 

Selesai dari pendidikannya di bangku SMA, Ihromi bertemu dengan dr. Sanusi, ipar [[Mohammad Hatta|Bung Hatta]], yang menganjurkannya masuk ke [[Sekolah Tinggi Teologi Jakarta]]. Ia pun mendaftarkan diri di sekolah itu dan lulus pada [[1955]]. Tanpa diketahuinya, pada saat yang bersamaan, kakaknya, [[Habandi]], juga mendaftarkan diri di sekolah yang sama, dan kelak sama-sama menjadi pendeta.

 

Setamatnya dari STT Jakarta, Ihromi melanjutkan studinya di Fakultas Sastra [[Universitas Indonesia]] dan mengambil jurusan Sastra [[bahasa Sunda|Sunda]] dan [[bahasa Arab|Arab]]. Studinya ini tidak diselesaikannya, karena ia berhenti pada [[1957]]. Pada [[1959]] ia berangkat ke [[Amerika Serikat]] untuk mendalami Sejarah dan Sastra [[bahasa Semit|Semit]] di [[Universitas Harvard]], di [[Cambridge, Massachusetts]].

 

Selain Ihromi, pada tahun itu juga diberangkatkan sejumlah mahasiswa Indonesia lainnya untuk belajar di [[Amerika Serikat]]. Di antaranya adalah seorang temannya yang dijumpainya di [[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia|GMKI]], yaitu [[Tapi Omas Ihromi]], yang baru saja menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum UI dan dikirim untuk mendalami [[antropologi budaya]] di [[Universitas Cornell]] di [[Ithaca, New York|Ithaca]], [[New York]].

 

Ihromi meninggal dunia pada hari Minggu, 25 September 2005, setelah beberapa lama menderita menderita komplikasi akibat stroke. Anaknya yang kedua, Ade Satyawati telah mendahuluinya setahun sebelumnya.

 

* [http://www.suarapembaruan.com/News/2005/09/28/Editor/edit01.htm Mengenang Alm. Prof. Dr. Ihromi]

* [http://tokohindonesia.com/ensiklopedi/i/ihromi/index.shtml Pakar Bahasa Ibrani dan Semit]

 

{{DEFAULTSORT:Ihromi}}

[[Kategori:Kelahiran 1928]]

[[Kategori:Kematian 2005]]