Insiden 13 Mei: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RobotQuistnix (bicara | kontrib)
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 3:
'''Insiden 13 Mei''' adalah istilah untuk [[kerusuhan rasial]] antara [[etnis Tionghoa]] dan [[orang Melayu]] yang terjadi di [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]] pada [[13 Mei]] [[1969]] yang menyebabkan sedikitnya 184 orang meninggal.
 
== Penyebab kerusuhan ==
Pada 1963, Malaysia menderita akibat ketimpangan kekayaan antara golongan keturunan Tionghoa yang umumnya pedagang, yang menguasai sebagian besar ekonomi Malaysia, dengan golongan miskin, penduduk Melayu. Selain itu, orang Tionghoa juga menguasai sebagian besar kekayaan negara.
 
Baris 28:
Konon dalam pawainya itu kaum Tionghoa membawa-bawa sapu di kendaraan mereka sebagai lambang kemenangan mereka yang berhasil menyapu bersih kursi sambil meneriakkan slogan. Ada yang menafsirkan bahwa sapu tersebut menunjukkan rencana mereka untuk menyapu ('menyingkirkan') orang-orang Melayu ke laut. Ada yang mencaci dan meludah dari atas lori ke arah orang Melayu di tepi-tepi jalan.
 
== Perarakan kematian ==
Di Jinjang, Kepong, seorang Tionghoa yang meninggal akibat sakit tua diarak sepanjang jalan dengan izin polisi. Namun perarakan kematian bertukar menjadi perarakan kemenangan pemilu dengan menghina Melayu.
 
Baris 44:
Kerusuhan besar pun tidak terelakkan lagi. Perintah darurat dikeluarkan. Tak seorangpun diizinkan keluar dari rumah. Pasukan polisi berpatroli di sekitar Kuala Lumpur. Tentara dari Resimen Ranger sebelumnya telah dikerahkan untuk menjaga keselamatan sekitar Kuala Lumpur.
 
== Resimen Renjer (Ranger) ==
Pasukan FRU di keluarkan dari Kampung Baru dan anggota Resimen Ranger mengambil alih keadaan. Malangnya pasukan ini terdiri dari Melayu, Iban, Tionghoa, India dan lain-lain turut menembaki orang-orang Melayu dan menyebabkan orang-orang Melayu semakin meradang. Ketua Resimen Ranger konon adalah seorang Tionghoa.
 
Pemuda-pemuda Melayu yang mempertahankan Kampung Baru dan yang lain-lain mengamuk merasakan diri mereka terkepung antara orang-orang Tionghoa dan pasukan Ranger Ranger. Beberapa das turut ditujukan ke arah rumah Menteri Besar Selangor.
 
== Pasukan Melayu ==
Akhirnya Resimen Ranger ditarik dan digantikan dengan Pasukan Melayu. Beberapa bangunan rumah kedai di sekitar Kampung Baru, Jalan Tuanku Abdul Rahman masih terus terbakar. Pentadbiran diambil-alih oleh Askar Melayu. Beberapa anggota pasukan Melayu turut masuk ke toko-toko emas Tionghoa dan merampoki harta benda di sana. Ada yang mengatakan bahwa pasukan-pasukan itu berpakaian preman.
 
Baris 80:
Dalam perebutan kekuasaan yang menyusul di lingkungan UMNO, [[Tunku Abdul Rahman]] digulingkan. Pemerintahan yang baru didominasi oleh kelompok "ultra-Melayu" yang dengan segera bertindak untuk menenangkan masyarakat Melayu dengan [[Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia]] (NEP) yang mengandung kebijakan-kebijakan yang melindungi kaum ''[[bumiputra]]'' (Melayu). Banyak undang-undang pers Malaysia yang keras yang berusaha untuk mengendalikan ketegangan rasial, juga berasal dari masa ini.
 
== Jumlah korban ==
Tragedi 13 Mei ini menyebabkan banyak jiwa yang tidak berdosa jadi korban dan harta benda musnah. Untuk menangani keadaan itu pemerintahan mengumumkan undang-undang darurat ke seluruh negara dan Parlemen dibubarkan. Sebuah badan pemerintah yang diketuai oleh Wakil Perdana Menteri Tun Abdul Razak dibentuk pada 16 Mei 1969 dan dikenal sebagai [[Majlis Gerakan Negara]] atau MAGERAN.
 
Keadaan akhirnya dapat dikendalikan dan beberapa keputusan telah diambil untuk mencari jalan penyelesaian termasuk pembentukan beberapa badan seperti Majlis Perundingan Negara, Dasar Ekonomi Baru dan [[Rukunegara]].
 
== Tindakan pengamanan ==
Pada malam [[16 Mei]] [[1969]] negara dinyatakan berada dalam keadaan darurat. Mageran (Majelis Gerakan Negara) dibentuk di bawah pengawasan [[Tun Abdul Razak]]. Parlemen dibubarkan.
 
Baris 93:
 
== Rujukan politik ==
Insiden ini seringkali diangkat pada tahun-tahun diadakannya pemilihan umum untuk menyiratkan akibat-akibat yang tidak dikehendaki kepada kelompok-kelompok etnis lainnya bila mereka tidak memilih partai yang berkuasa [[United Malays National Organization]]. Namun, kaerna banyak orang yang mengalami langsung insiden ini kini telah digantikan oleh warga yang hidup di masa pasca-1969, pernyataan-pertanyaan ini tidak banyak memberikan keuntungan.
 
Pada [[2004]], pada Sidang Umum UMNO, Badruddin Amiruldin, (wakil ketua baru yang permanen) mengacung-acungkan buku tentang insiden 13 Mei itu dalam sebuah pidatonya dan mengatakan, "Ras lain tidak berhak mempertanyakan hak-hak istimewa kita, agama, dan pemimpin kita." Ia juga menyatakan bahwa melakukan hal itu sama saja dengan "mengganggu sarang lebah."
Baris 101:
Wakil Menteri Keamanan Dalam negeri, Noh Omar, menolak pernyataan-pernyataan tersebut dan menyebutnya sebagai pelajaran dalam sejarah. Katanya, Badruddin semata-mata hanya mengingatkan generasi muda tentang noda yang terdapat dalam sejarah bangsa. [http://www.malaysiakini.com/news/30567]
 
== Kesimpulan ==
Ternyata keputusan Tunku Abdul Rahman dengan mengeluarkan Singapura dari Malaysia tidak menyelesaikan masalah ras. Peristiwa 13 Mei 1969 merupakan puncak kemarahan lama orang Melayu karena mereka miskin di tanah air mereka sendiri.
 
Baris 114:
* [http://pemantau.tripod.com/artikel/13Feb2000marina.html Marina Yusof's "Seditious" Act] reported in 1999 general election.
* [http://www.huaren.org/diaspora/asia/malaysia/racehis.html A History of Race Relations in Malaysia] from www.huaren.org.
 
[[Category:Kerusuhan]]
[[Category:1969]]
[[Category:Malaysia]]
 
<!-- interwiki -->
 
[[CategoryKategori:Kerusuhan]]
[[CategoryKategori:1969]]
[[CategoryKategori:Malaysia]]
 
[[en:May 13 Incident]]