'''Tamanbali''' adalah [[desa]] yang berada di [[kecamatan]] [[Bangli, Bangli|Bangli]], [[Kabupaten Bangli]], [[Bali]], [[Indonesia]].
Terdiri dari beberapa daerah dusun administratif yang dikepalai oleh kelian dusun yaitu :
# Dusun Dadia
# Dusun Guliang Kangin
# Dusan Jelekungkang
# Dusun Umanyar
== Tempat wisata ==
* [[Taman Narmada Baliraja]]
* [[Taman Narmada Baliraja]]<ref>Sebagaimana sering diungkapkan dalam banyak sekali tulisan dan sumber bahwa di Bali lokasi apapun dan dimanapun berpotensi untuk menjadi tempat wisata favorit dan menarik karena seolah telah ditakdirkan Dewata bahwa Bali merupakan surganya keindahan duniawi yang bak surgawi. Demikian halnya yang terjadi pada Narmada Baliraja yang merupakan sebuah taman peninggalan Kerajaan Taman Bali.
Di taman ini terdapat kolam dan tempat pemujaan yang berupa bangunan pura bernama Kawitan Maha Gotro Tirta Harum Taman Narmada Baliraja dengan luas sekitar 50 are yang dikelilingi oleh pesawahan. Kerama subak mendirikan bangunan Pura Subak yang berada di sebelah Barat Pura Kawitan Maha Gotro Tirta Harum Tamanbali. Disamping juga terdapat peninggalan lainnya yang tak kalah berharganya berupa Jempeng Raja (WC) yang memiliki bentuk lembu dan bangunan Bale Emas (tempat penyimpanan kekayaan kerajaan.
Bangunan Bale Emas sendiri telah dilakukan renovasi pada sekitar tahun 1986 oleh warga Taman Bali sendiri. Peninggalan tersebut tentunya memiliki daya tarik tersendiri sekaligus sangat potensial untuk terus dikembangkan sebagai objek wisata, khususnya wisata memancing yang sangat erat kaitannya dengan olahraga sepeda gayung dan lari lintas alam. Pokoknya setiap pengunjung yang datang ke lokasi tersebut akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang ada.
Di desa Tamanbali belum tersedia rumah makan, penginapan, parkir sebagai pendukung dalam perkembangan Obyek Wisata. Namun kondisi jalannya sudah beraspal, mengingat Desa ini merupakan jalur pariwisata yang menghubungkan obyek wisata Kabupaten Gianyar dengan obyek Wisata Kabupaten Bangli. Desa ini sudah dialiri listrik demikian pula air bersih.
aman Bali Narmada Baliraja sendiri terletak di Desa Tamanbali Kecamatan Bangli, yang termasuk wilayah '''Kabupaten Bangli'''. Untuk mencapai Desa ini dari Kota Bangli ke arah Selatan dengan nemenpuh jarak 5 km dan dari ibu kota propinsi dapat menempuh melalui jalan utama 5 Gianyar-Bangli yang berjarak 35 km.
Sedangkan dari Desa Tamanbali menuju taman ini ada 2 jalan yaitu :
1. Melalui jalan setapak (jalan tanah) ke arah barat yang jaraknya kurang lebih 500 m.
2. Ke arah barat melalui jalan aspal sebelum memasuki dusun Sedawa belok ke arah Selatan, jaraknya kurang lebih 300 m.
</ref>
* Pura Penataran Gaga
* Air Terjun Kuning di Dusun Kuning<ref>Air Terjun Kuning merupakan Objek Wisata alam yang terletak di Banjar Kuning. Sebelum populer dengan sebutan Air terjun kuning tempat ini oleh masyarakat setempat disebut dengan Grobogan Yeh Slaka. Letak Air terjun ini sebelumnya merupakan area Situs Spritual masyarakat setempat yang disebut "Selikan". Dalam area situs Selikan terdapat banyak sekali mata air di antaranya mata air ; Yeh Slaka, Yeh Jangarulam, Yeh Badung, Yeh Lateng, Yeh Siraman Tengah dan Pasiraman Holy Spring. Namun seiring dengan perkembangan Zaman situs ini mengalami pergeseran menjadi daerah yang kian ditinggalkan oleh tradisinya. Namun Belakangan Situs air terjun Kuning kembali mencuat dan Pasiraman Holy spring menjadi destinasi wisata yang cukup menjanjikan dengan daya tarik pesona alam yang mempesona</ref>
* Pasiraman Holy Spring di Dusun Kuning
* Bangkyang Jaran di Dusun Kuning
* Ida Batara Tri Sakti di Dusun Kuning
* Panorama Alam Kuning
* Pura Seganing di Dusun Sidawa
* Pura Tirta Arum di Dusun Guliang Kangin
* Pura Panataran Pande
* Lapangan Kilobar
* Pancoran Solas di Dusun Guliang Kangin<ref>Lokasi malukat di Kabupaten Bangli tidak hanya di Tirta Sudamala yang berada di Lingkungan Sedit Kelurahan Bebalang. Namun, di Desa Taman-bali, tepatnya di Dusun Guliang Kangin terdapat sebelas buah pancuran {pancaran solas) yang diyakini mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Satu pancoran di atas, untuk keperluan upacara, sedangkan 10 pancoran di bawah, untuk malukat, membantu proses penyembuhan atau pembersihan secara spiritual. "Di pancoran ini banyak yang malukat. Itu diyakini bisa menyembuhkan sejumlah penyakit," jelasnya. Dijelaskan lagi, 10 pancoran melambangkan Dasa Aksara (Sa, Ba, Ta, A, I, Na, Ma, Si, Wa Ya), yang bersemayam di seluruh tubuh manusia, sehingga pembersihan terhadap Dasa Aksara akan membersihkan kekotoran di pikiran dan tubuh manusia.Di sebelah utara pancoran solas ini juga terdapat Pancoran Loteng yang diyakini oleh warga setempat mampu menyembuhkan penyakit gatal-gatal.
</ref>
== Referensi ==
|