Sinden: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
RXerself (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
 
[[Berkas:Sinden.jpg|thumb|Seorang sinden dari [[Solo]]]]
Pada pergelaran wayang zaman dulu, Sinden duduk di belakang [[Dalang]], tepatnya di belakang [[tukang]] [[gender (musik)|gender]] dan di depan tukang [[Kendhang]]. Hanya seorang diri dan biasanya istri dari Dalangnya ataupun salah satu pengrawit dalam pergelaran tersebut. Tetapi seiring perkembangan zaman, terutama di era Ki [[Narto Sabdho]] yang melakukan berbagai pengembangan, Sindén dialihkan tempatnya menghadap ke penonton tepatnya di sebelah kanan Dalang membelakangi simpingan wayang dengan jumlah lebih dari dua orang.
 
Di era modern sekarang ini Sindén mendapatkan posisi yang hampir sama dengan artis penyanyi [[campursari]], bahkan sindén tidak hanya dibutuhkan untuk mahir dalam menyajikan lagu tetapi juga harus menjaga penampilan, dengan berpakaian yang rapi dan menarik. Sindén tidak jarang menjadi "[[pepasren]]" (penghias) sebuah panggung pertunjukan wayang. Bila Sindénnya cantik-cantik dan muda yang nonton akan lebih kerasan dalam menikmati pertunjukan wayang. Perkembangan wayang saat ini bahkan Sindén tidak hanya didominasi wanita tetapi telah muncul beberapa orang Sindén laki-laki yang mempunyai suara [[merdu]] seperti wanita, tetapi dalam dandannya sindén ini tetap memakai pakaian [[adat jawa]] selayaknya [[pengrawit]] pria lainnya dan beberapa waktu lalu sindén laki-laki ini malah menjadi [[trend]] para Dalang untuk menghasilkan [[nilai]] lebih pada pergelarannya.