Daftar presiden Amerika Serikat yang meninggal saat menjabat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
What a joke (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 130:
Setelah Presiden Harding meninggal, istri Harding kembali ke [[Washington, D.C.]], dan singgah di Gedung Putih bersama dengan Presiden dan Ibu Negara Coolidge. Selama sebulan, mantan Ibu Negara Harding berkumpul dan membakar dokumen dan catatan Presiden Harding, baik yang tak resmi maupun yang resmi. Setelah ia kembali ke [[Marion, Ohio|Marion]], istri Harding menyuruh sejumlah sekretaris untuk mengumpulkan dan membakar makalah-makalah pribadi Presiden Harding. Menurut istri Harding, ia melakukannya demi melindungi warisan suaminya. Makalah-makalah yang tersisa masih ada dan disimpan dari pandangan publik oleh ''Harding Memorial Association'' di Marion.<ref>Russell (April 1963), ''The Four Mysteries Of Warren Harding''</ref>
 
==1945: Franklin D. Roosevelt==
Pada 29 Maret 1945, [[Franklin D. Roosevelt]] datang ke [[Gedung Putih Kecil]] di [[Warm Springs, Georgia]], untuk beristirahat sebelum penampilan antisipasinya di konferensi pembukaan [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]]. Pada siang 12 April, Roosevelt berkata, "aku merasakan nyeri yang teramat sangat di belakang kepalaku." Ia kemudian berselonjor di kursinya, merasa tidak nyaman, dan dibawa ke kamar tidurnya. Pakar kardiologi yang menemui presiden, Dr. Howard Bruenn, mendiagnosa [[strok]] masif.<ref>{{cite web|url= http://www.cnsspectrums.com/aspx/articledetail.aspx?articleid=605|title=Presidential Stroke: United States Presidents and Cerebrovascular Disease (Franklin D. Roosevelt)| first=Jeffrey M.|last=Jones |author2=Joni L. Jones |work=CNS Spectrums |accessdate= July 20, 2011}}</ref> Pada pukul 15:35 hari tersebut, Roosevelt meninggal tanpa tersadarkan diri. Seperti [[Allen Drury]] yang kemudian katakan, “sehingga mengakhiri sebuah era, dan sehingga memulai yang lainnya.” Setelah kematian Roosevelt, sebuah editorial buatan ''The New York Times'' menyatakan bahwa "Manusia akan berterima kasih kepada Allah di pangkuannya selama seratus tahun saat Franklin D. Roosevelt berada di Gedung Putih".<ref>{{cite news|title=Person of the Century Runner-Up: Franklin Delano Roosevelt|publisher=Time|url=http://www.time.com/time/time100/poc/magazine/franklin_delano_rooseve9a.html|accessdate=October 9, 2008|date=March 1, 2000|archiveurl=https://web.archive.org/web/20091110120453/http://www.time.com/time/time100/poc/magazine/franklin_delano_rooseve9a.html|archivedate=November 10, 2009}}</ref>
 
[[Berkas:Franklin Roosevelt funeral procession 1945.jpg|thumb|right|Kereta peti mati Roosevelt yang ditarik kuda melewati [[Pennsylvania Avenue (Washington, D.C.)|Pennsylvania Avenue]] saat prosesi pemakamannya.]]
Pada tahun-tahun terakhirnya di Gedung Putih, saat Roosevelt makin banyak pekerjaan, putrinya [[Anna E. Roosevelt|Anna Roosevelt Boettiger]] berpindah kesana untuk menemani dan mendukung ayahnya. Anna juga mempertemukan ayahnya dengan mantan gundiknya yang sekarang telah menjanda, [[Lucy Page Mercer Rutherfurd|Lucy Mercer Rutherfurd]]. Seorang teman dekat Roosevelt dan Mercer yang hadir, [[Elizabeth Shoumatoff]], menghasut Mercer untuk menghindari publisitas negatif dan implikasi kesetiaan. Saat Eleanor mendengar tentang kematian suaminya, ia juga menghadapi kabar bahwa Anna mengadakan pertemuan dengan Mercer dan bahwa Mercer telah bersama dengan Franklin saat ia meninggal.<ref>{{Cite book|title=A Companion to Franklin D. Roosevelt|author=William D. Pederson|publisher=[[John Wiley & Sons]]|year=2011|isbn=1444395173}}</ref>
 
== 1963: John F. Kennedy ==