Interaksi manusia dengan mikroorganisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Inivindi (bicara | kontrib)
Wikifisasi, nama ilmiah dibuat miring, penambahan gambar
Inivindi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Pemanfaatan mikroorganisme''' telah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu. Bahkan sebelum [[mikroskop]] ditemukan yaitu saat keberadaan [[mikroorganisme]] belum diketahui. Delapan ribu tahun yang lalu, bangsa Babylonia tanpa sadar telah memfermentasikan grain untuk membuat bir. Beribu tahun yang lalu suku kuno Aztek di Meksiko memakan [[Spirullina]]. Pada perang dunia ke-1, bangsa Inggris menggunakan [[Clostridium acetobutylicum|''Clostridium acetobutylicum'']] untuk membuat aseton yang digunakan dalam bahan peledak. Saat ini seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, mikroorganisme makin banyak dimanfaatkan oleh manusia.<ref>{{Cite book|title=Microbiology : principles and explorations|last=Black|first=Jacquelyn G.|publisher=Wiley|year=2012|isbn=ISBN 978-0-470-54109-8|edition=8|location=USA|pages=}}</ref>
 
==Produk Pangan==
[[Berkas:Produk Pangan Hasil Pemanfaatan Mikroorganisme.jpg|jmpl|234x234px|Contoh pemanfaatan mikroorganisme pada produk pangan. Gambar searah jarum jam: keju, roti, tempe, tape singkong]]
Produk pangan hasil pemanfaatan mikroorganisme banyak dikenal di berbagai belahan dunia. Di Eropa, ''[[:en:Penicillium_roqueforti|Penicillium roqueforti]]'', ''P. camemberti'' dan ''[[:en:Brevibacterium|Brevibacterium linens]]'' dimanfaatkan untuk menfermentasi susu menjadi [[keju]]. ''[[:en:Saccharomyces_cerevisiae|Saccharomyces cereviseae]]'' dimanfaatkan untuk fermentasi [[roti]]. Di Jepang, ''[[:en:Aspergillus_oryzae|Aspergillus oryzae]]'' atau ''A. sojae'' dimanfaatkan untuk fermentasi kedelai menjadi [[:en:Soy_sauce|shoyu]] (''soy sauce''). Di Thailand, [[:en:Lactobacillus_plantarum|Lactobacillus plantarum]], ''L. farciminis'' dan [[''Lactococcus lactic''|''Lactococcus lactic'']] digunakan untuk fermentasi ikan menjadi [[:en:Fish_sauce|nam pla]] (''fish sauce'').<ref name=":0">{{Cite book|title=Microbiology and technology of fermented foods|last=Hutkins|first=Robert W.|publisher=Blackwell Publishing|year=2012|isbn=978-0-8138-0018-9|edition=1|location=USA|pages=}}</ref>
 
Di Indonesia, produk pangan yang memanfaatkan mikroorganisme dalam pembuatannya diantaranya adalah [[tape]], [[tempe]] dan [[sawi asin]].<ref name=":1">{{Cite journal|last=Law|first=S.V.|date=2011|title=Minireview: Popular fermented food and beverages in Southeast asia|url=|journal=International Food Research Journal|volume=18|issue=|page=475-478|doi=|pmid=|access-date=}}</ref> Bahan baku berupa beras ketan atau singkong difermentasi menggunakan mikroorganisme ''Saccharomyces cereviceae'', [[''Amylomyces rouxii''|''Amylomyces rouxii'']] dan [[''Candida pelliculosa''|''Candida pelliculosa'']] untuk menghasilkan [[tape ketan]] atau [[tape singkong]].<ref name=":1" /> Tempe dibuat menggunakan bahan baku kacang kedelai yang difermentasi oleh ''[[Rhizopus oligosporus]]'' dan ''[[:en:Rhizopus_oryzae|Rhizopus oryzae]]''.<ref name=":0" /><ref>{{Cite journal|last=Nout,|first=M.J.F.|last2=Kiers|first2=J.L.|date=2005|title=A review: Tempe fermentation, innovation and functionality: update into the third millennium|url=|journal=Journal of Applied Microbiology|volume=98|issue=|page=789-805|doi=|pmid=|access-date=}}</ref> [[Sawi]] menjadi sawi asin difermentasi oleh [[ [[''Lactobacillus farciminis''|''Lactobacillus farciminis'']], ''L. fermentum, L. namurensis, L. plantarum, L. helveticus, L. brevis, L. versmoldensis, L. casei, L. rhamnosus, L. fabifermentans'' dan ''L. satsumensis''.<ref>{{Cite journal|last=Sulistiani|first=|last2=Abinawanto|last3=Sukara|first3=E.|last4=Salamah|first4=Andi|last5=Dinoto|first5=A.|last6=Mangunwardoyo|first6=W.|date=2014|title=Identification of lactic acid bacteria in sayur asin from Central Java (Indonesia) based on 16S rDNA sequence|url=|journal=International Food Research Journal|volume=21|issue=2|page=527-|doi=|pmid=|access-date=}}</ref>
 
==Kesehatan==
Dalam bidang kesehatan, produk dari mikroorganisme yang paling banyak digunakan adalah [[antibiotik]]. Antibiotik merupakan hasil [[metabolit sekunder]] mikroorganisme. Contoh jenis antibiotik adalah antibiotik [[penisilin]] dari ''[[:en:Antibiotics|Penicillium notatum]]''. Selain itu ada juga antibiotik [[sefalosporin]] yang dihasilkan oleh [[''Acremonium chrysogenum''|''Acremonium chrysogenum'']].<ref>{{Cite journal|last=Muniz|first=C.C.|last2=Zelaya|first2=T.E.C.|last3=Esquivel|first3=G.R.|last4=Fernandez|first4=F.J.|date=2007|title=Penicillin and cephalosporin production: A historical perspective.|url=|journal=Microbiologia|volume=49|issue=|page=88-98|doi=|pmid=|access-date=}}</ref> Walaupun pada saat ini telah ditemukan berbagai jenis antibiotik, penemuan antibiotik jenis baru masih terus dilakukan. Hal tersebut dilakukan karena adanya resistensi terhadap antibiotik.
 
==Industri==
Produk mikroorganisme telah banyak dimanfaatkan dalam industri contohnya yaitu [[pigmen]] dan [[Vitamin]] B12. Pigmen merupakan hasil metabolit sekunder dari mikroorganisme. Pigmen merupakan zat warna yang aman untuk digunakan pada bahan pangan. Sebagai contoh yaitu pigmen merah yang dihasilkan oleh ''[[:en:Monascus_purpureus|Monascus purpureus]]'' dan [[''Monascus ruber''|''Monascus ruber'']] yang ditumbuhkan pada beras untuk menghasilkan [[angkak]] (obat tradisional cina).<ref>{{Cite journal|last=Panda|first=B.P.|last2=Javed|first2=S.|last3=Ali|first3=M.|date=2010|title=Production of angkak through co-culture of Monascus purpureus and Monascus ruber|url=|journal=Brazilian Journal of Microbiology|volume=41|issue=|page=757-764|doi=|pmid=|access-date=}}</ref> Vitamin B12 dibutuhkan oleh manusia untuk fungsi sistem syaraf dan pembentukan darah. Vitamin B12 tidak dapat dihasilkan oleh hewan maupun tumbuhan, namun dapat dihasilkan oleh mikroorganisme. Vitamin B12 dapat dihasilkan oleh beberapa mikroorganisme diantaranya ''[[:en:Streptomyces_filamentosus|Streptomyces filementosus]]'', ''S. ruber, S. niveus, S. lusitanus, S. aureofaciens, S. gougeroti, S. albus, S. eurocidicus, S. nitrosporeus, S. erythreus, S. gougeroti, S. rochei, S. candidus, S. fulvissimus'' dan ''S. olivaceus''.<ref>{{Cite journal|last=Selvakumar|first=P.|last2=Balamurugan|first2=G.|last3=Viveka|first3=S.|date=2012|title=Microbial production of vitamin B12 and antimicrobial activity of glucose utilizing marine derived Streptomyces species|url=|journal=International Journal of Chemical Technical Research|volume=4|issue=3|page=976-982|doi=|pmid=|access-date=}}</ref>
 
== Lingkungan ==
 
===Bioremediasi===
[[Bioremediasi]] merupakan pengembangan dari [[bioteknologi]] lingkungan dengan memanfaatkan proses biologi dalam mengendalikan pencemaran. Sebagai contoh, mikroorganisme dapat digunakan untuk membersihkan polutan berupa [[deterjen]]. Deterjen merupakan produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di pasaran, deterjen yang beredar mengandung bahan aktif ''[[:en:Streptomyces_filamentosus|Linear Alkilbenzene Sulfonate]]'' (LAS). LAS termasuk deterjen golongan sulfonat (SO3-) yang memiliki rantai alkil lurus panjang. LAS dapat terakumulasi di dalam air. Keberadaan senyawa tersebut dalam konsentrasi tinggi dapat merusak [[ekosistem]], yaitu mengganggu pertumbuhan mikroba tanah dan menghambat pertukaran oksigen di dalam air. LAS dapat didegradasi menjadi senyawa yang lebih sederhana yang tidak berbahaya bagi lingkungan perairan dilakukan oleh [[konsorsium]] mikroorganisme ''[[:en:Alcaligenes|Alcaligenes]], [[:en:Aquaspirillum|Aquaspirillum]]'' dan ''[[''Oceanospirillum''|Oceanospirillum]]''.<ref>{{Cite journal|last=Sigoillot|first=J.C.|last2=Nguyen|first2=M.H.|date=1992|title=Complete oxidation of linear alkylbenzene sulfonate by bacterial communities selected from coastal seawater|url=|journal=Application Environmental Microbiology|volume=58|issue=4|page=1308—1312|doi=|pmid=|access-date=}}</ref> Bioremediasi menggunakan mikroorganisme juga dapat diterapkan pada tanah yang tercemar limbah minyak bumi yaitu [[hidrokarbon]]. Tanah yang tercemar limbah hidrokarbon berbahaya bagi lingkungan karena senyawa hidrokarbon bersifat [[toksik]] dan [[karsinogenik]]. Mikroorganisme yang umum digunakan dalam adalah bakteri [[hidrokarbonoklastik yang memiliki kemampuan mendegradasi senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam limbah. Contoh bakteri pendegradasi yang dapat digunakan yaitu ''[[Acinetobacter baumannii]], [[Alcaligenes eutrophus]], [[:en:Methylococcus_capsulatus|Methylococcus capsulatus]], [[''Pseudomonas diminuta''|Pseudomonas diminuta]], [[:en:Xanthomonas_albilineans|Xanthomonas albilineans]], [[:en:Bacillus_cereus|Bacillus cereus]]'' dan ''[[''Flavobacterium branchiophiia''|Flavobacterium branchiophiia]].''<ref>{{Cite journal|last=Zam|first=S.I.|date=2011|title=Bioremediasi tanah yang tercemar limbah pengilangan minyak bumi secara in vitro pada konsentrasi pH berbeda|url=|journal=Jurnal Agroteknologi|volume=1|issue=2|page=1-8|doi=|pmid=|access-date=}}</ref>
 
=== Biokontrol ===
[[Berkas:Kecoa.jpg|kiri|jmpl|135x135px|Kecoa mati karena terinfeksi ''M. anisopliae'']]
[[Biokontrol]] adalah pemberantasan hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan parasit atau musuh alami. Penggunaan mikroorganisme sebagai biokontrol dapat dicontohkan pada [[Teki ladang|rumput teki]] (''[[:en:Cyperus_rotundus|Cyperus rotundus]]'') yang mengganggu tanaman padi [[gogorancah]]. Jamur karat [[Puccinia|''Puccinia'']] sp. dapat digunakan sebagai musuh alami rumput teki. Jamur karat tersebut akan menyebabkan [[klorosis]] sehingga lama-kelamaan rumput teki akan mati.<ref>{{Cite journal|last=Fauzi|first=M.T.|last2=Murdan|date=2008|title=Peranan jamur karat (Puccinia sp.) dalam menurunkan daya kompetisi gulma teki (Cyperus rotundus) pada tanaman padi gogorancah|url=|journal=Agroteksos|volume=18|issue=|page=1-3|doi=|pmid=|access-date=}}</ref> [[Kecoa]] (''[[:en:Cyperus_rotundus|Blatella germanica]]'') yang mudah di temukan di lingkungan tempat tinggal dan aktivitas manusia dapat menyebabkan gangguan berupa bau tidak sedap dan kerusakan pada kertas. Kecoa juga menjadi vektor bagi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, fungi dan cacing. Kecoa tersebut dapat diatasi menggunakan musuh alaminya yaitu ''[[:en:Metarhizium_anisopliae|Metarizhium anisopliae]]''. ''Metharizhium anisopliae'' akan menginfeksi tubuh kecoa. Akibatnya kecoa akan mati dan mengeras seperti mumi.<ref>{{Cite journal|last=Zurek|first=L.|last2=Watson|first2=D.W.|last3=Schal|first3=C.|date=2002|title=Synergism between Metarhizium anisopliae (Deuteromycota: Hyphomycetes) and boric acid against the german cockroach (Dictyoptera: Blattellidae)|url=|journal=Biological Control|volume=23|issue=|page=296-302|doi=|pmid=|access-date=}}</ref>
 
{{Rintisan}}