Keuskupan Agung Samarinda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: it:Arcidiocesi di Samarinda |
k Robot: Cosmetic changes |
||
Baris 1:
'''Keuskupan Agung Samarinda''' adalah wilayah teritorial [[Gereja Katolik Roma]] yang mencakup [[Kalimantan Timur]] bagian Selatan. Wilayah geografisnya mencakup [[Kota Samarinda]], [[Kota Balikpapan]], [[Kota Bontang]], [[Kabupaten Kutai Barat]], [[Kabupaten Kutai Kartanegara]], [[Kabupaten Kutai Timur]], [[Kabupaten Pasir]] dan [[Kabupaten Penajam Paser Utara]].
Keuskupan Agung Samarinda memiliki 3 [[keuskupan sufragan]] yaitu [[Keuskupan Sufragan Tanjung Selor]], [[Keuskupan Sufragan Banjarmasin]] dan [[Keuskupan Sufragan Palangkaraya]].
== Sejarah ==
Pada tahun [[1907]], tiga imam [[Kapusin]] tiba di hulu [[Sungai Mahakam]] setelah menempuh perjalanan menembus jantung [[Kalimantan]] dari arah Barat melalui hulu [[Sungai Kapuas]]. Mereka menetap di kampung [[Laham]], mempelajari budaya setempat dan membuka sekolah Katolik pada tahun [[1911]]. Pembaptisan orang [[suku Dayak]] pertama dilakukan pada tahun [[1913]]. Karena ordo [[Kapusin]] kekurangan tenaga [[imam]], sementara misi di [[Kalimantan Barat]] juga berjalan lancar, sehingga pada tahun [[1926]] tiga orang dari [[Misionaris Keluarga Kudus]] tiba di [[Laham]] dari [[Belanda]]. Pada tahun [[1928]] pusat misi dipindahkan ke hilir, yaitu ke [[Tering]]. Selanjutnya beberapa [[stasi]] dibuka, baik di hulu [[Sungai Mahakam]] seperti di [[Long Pahangai]] dan [[Tiong Ohang]] pada tahun [[1936]] dan [[Barong Tongkok]] tahun [[1937]] maupun di daerah-daerah pesisir dan hilir [[Sungai Mahakam]] seperti di [[Balikpapan]] tahun [[1930]], Pulau [[Tarakan]] tahun [[1934]] dan [[Samarinda]] tahun [[1933]]. Karena perkembangan ini, maka pada tahun [[1938]] [[Prefektur Apostolik]] [[Banjarmasin|Bandjarmasin]] dibentuk, dipisahkan dari [[Vikariat Apostolik]] Borneo Belanda di [[Pontianak]]. Tahun [[1949]] status [[Prefektur Apostolik]] ditingkatkan menjadi [[Vikariat Apostolik]]. Pada tanggal [[21 Februari]] [[1955]] wilayah [[Kalimantan Timur]] dipisahkan dengan membentuk [[Vikariat Apostolik]] [[Samarinda]] dan statusnya ditingkatkan menjadi [[keuskupan]] penuh pada tanggal [[3 Januari]] [[1961]]. Pada tanggal [[9 Januari 2002]] wilayah keuskupan dikurangi dengan dibentuknya [[Keuskupan Sufragan Tanjung Selor|Keuskupan Tanjung Selor]], sedangkan sejak tanggal [[29 Januari]] [[2003]] status Keuskupan [[Samarinda]] yang tadinya merupakan [[keuskupan sufragan]] dari [[Keuskupan Agung Pontianak]] ditingkatkan menjadi provinsi gerejani baru, yaitu [[keuskupan agung]] Samarinda dengan 3 [[keuskupan sufragan]].
Karya pendidikan dirintis oleh [[Suster-suster Misi dan Adorasi dari S. Familia]] atau '''MASF''' yang membuka sekolah di [[Kota Balikpapan|Balikpapan]] pada tahun [[1948]] dan kemudian rumah sakit di [[Tering]] pada tahun [[1949]]. [[Seminari]] menengah juga dibuka di [[Kota Samarinda|Samarinda]] pada tahun [[1954]].
== Uskup ==
*Jacques Henri Romeijn, M.S.F., sejak [[10 Juli]] [[1955]] hingga mengundurkan diri [[11 Februari]] [[1975]]
*Michael Cornelis C. Coomans, M.S.F., sejak [[30 November]] [[1987]] hingga wafat [[6 Mei]] [[1992]]
*Florentinus Sului Hajang Hau, M.S.F., sejak [[5 April]] [[1993]]
== Pranala luar ==
* [http://www.catholic-hierarchy.org/diocese/dsmrn.html Data Keuskupan Agung Samarinda di catholic-hierarchy.org]
|