Kubis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Idioma-bot (bicara | kontrib) k bot Menambah: ar, cs, cy, da, de, el, eo, es, he, ja, ko, lt, ms, nl, nn, nrm, pt, sr, sv, to, tr, zh, zh-min-nan |
k Robot: Cosmetic changes |
||
Baris 3:
Nama "kubis" diambil dari bahasa Inggris ''cabbage'', yang juga merupakan pinjaman dari [[bahasa Normandia]] ''caboche''. Nama "kol" diambil dari [[bahasa Belanda]] ''kool''.
== Pertumbuhan ==
Kubis memiliki ciri khas membentuk krop. Pertumbuhan awal ditandai dengan pembentukan daun secara normal. Namun semakin dewasa daun-daunnya mulai melengkung ke atas hingga akhirnya tumbuh sangat rapat. Pada kondisi ini petani biasanya menutup krop dengan daun-daun di bawahnya supaya warna krop makin pucat. Apabila ukuran krop telah mencukupi maka siap kubis siap dipanen. Dalam budidaya, kubis adalah komoditi [[tumbuhan semusim|semusim]]. Secara biologi, tumbuhan ini adalah [[tumbuhan dwimusim|dwimusim]] (''biennial'') dan memerlukan [[vernalisasi]] untuk pem[[bunga]]an. Apabila tidak mendapat suhu dingin, tumbuhan ini akan terus tumbuh tanpa berbunga. Setelah berbunga, tumbuhan mati.
== Macam-macam kubis ==
Warna sayuran ini yang umum adalah hijau sangat pucat sehingga disebut [[forma]] ''alba'' ("putih"). Namun demikian terdapat pula kubis dengan warna hijau (forma ''viridis'') dan ungu kemerahan (forma ''rubra''). Dari bentuk kropnya dikenal ada dua macam kubis: kol bulat dan kol gepeng (bulat agak pipih). Perdagangan komoditi kubis di Indonesia membedakan dua bentuk ini.
Terdapat jenis agak khas dari kubis, yang dikenal sebagai Kelompok Sabauda, yang dalam perdagangan dikenal sebagai kubis Savoy. Kelompok ini juga dapat dimasukkan dalam Capitata.
== Budidaya ==
Kubis menyukai tanah yang sarang dan tidak becek. Meskipun relatif tahan terhadap suhu tinggi, produk kubis ditanam di daerah pegunungan (400m dpl ke atas) di daerah tropik. Di dataran rendah, ukuran krop mengecil dan tanaman sangat rentan terhadap ulat pemakan daun ''Plutella''.
Baris 17:
Karena penampilan kubis menentukan harga jual, kerap dijumpai petani (Indonesia) melakukan penyemprotan tanaman dengan [[insektisida]] dalam jumlah berlebihan agar kubis tidak berlubang-lubang akibat dimakan ulat. Konsumen perlu memperhatikan hal ini dan disarankan selalu mencuci kubis yang baru dibeli.
== Kandungan gizi dan manfaat ==
Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E). Kandungan [[Vitamin C]] cukup tinggi untuk mencegah [[skorbut]] (sariawan akut). Mineral yang banyak dikandung adalah [[kalium]], [[kalsium]], [[fosfor]], [[natrium]], dan [[besi]]. Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang merangsang pembentukan [[glutation]], zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia.
=== Antigizi ===
Sebagaimana suku kubis-kubisan lain, kubis mengandung sejumlah senyawa yang dapat merangsang pembentukan gas dalam lambung sehingga menimbulkan rasa kembung (zat-zat goiterogen). Daun kubis juga mengandung kelompok [[glukosinolat]] yang menyebabkan rasa agak pahit.
== Pengolahan ==
Kubis dapat dimakan segar sebagai [[lalapan]] maupun diolah. Sebagai lalapan, kubis yang dilengkapi [[sambal]] biasa meyertai menu gorengan atau bakar seperti [[ayam]] atau [[lele]]. Kubis diolah untuk membuat [[orak-arik]] atau [[capcay]]. Daun kubis yang direbus menjadi lunak, tipis, dan transparan. Perebusan ini dapat dijumpi dalam berbagai sup dan sayur. Di [[Korea]] kubis menjadi komponen utama masakan khas bangsa ini: [[kimchi]]. [[Jerman]] terkenal dengan [[sauerkraut]], kubis yang dipotong-potong kecil dan diawetkan dalam [[cuka]].
== Referensi ==
*[http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=229 Artikel kubis pada laman PORTAL IPTEK]
[[Kategori:Sayuran]]
|