Kent Hovind: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis, (-masal +massal)
Baris 78:
Hovind merangkum versinya mengenai topik [[Kreasionisme Bumi muda]] dalam judul "Teori Hovind" ("''Hovind Theory''") yang menurutnya dikumpulkan dari berbagai sumber [[kreasionisme]].<ref>Kent Hovind "Part 6, The Hovind Theory" (Creation Science Evangelism, 2002)(Video)</ref><ref name="FalseReligion">{{cite news|url=http://www.royalse.com/scroll/evolve/cover.html|title=Unmasking the False Religion of Evolution, Chapter 5: The Hovind Theory|publisher= Creation Science Evangelism |year= 1999|first=|last= |accessdate = 2000-09-04|archiveurl= http://web.archive.org/web/19991117103130/http://www.royalse.com/scroll/evolve/cover.html|archivedate= 1999-11-17}}</ref> "Teori Hovind" ini dipresentasikan dalam berbagai seminarnya dan dalam karyanya "Unmasking the False Religion of Evolution" ("Membuka kedok agama palsu Evolusi").<ref name="FalseReligion"/> Hovind menjelaskan cerita Alkitab mengenai [[Nuh]] sebagai berikut:
* Keluarga Nuh dan dua dari setiap jenis binatang (termasuk dinosaurus muda)<ref>{{cite web|url=http://www.chick.com/information/authors/hovind.asp#testimony|accessdate=2006-10-06|title=Kent Hovind's testimony on Chick.com|publisher=Chick.com}}</ref> dengan selamat memasuki [[Bahtera Nuh]], sebelum sebuah meteor es bersuhu {{convert|-300|°F|0}} melayang menuju ke bumi dan pecah di luar angkasa. Sejumlah pecahan meteor menjadi cincin planet-planet luar dan yang lain menyebabkan terjadinya kawah-kawah pada permukaan bulan dan planet-planet lain. Sisa pecahan es jauh ke [[Kutub Utara]] dan [[Kutub Selatan]] bumi, terkonsentrasi ke daerah itu akibat [[medan magnet]] bumi.
* Hovind menjelaskan bahwa fosil-fosil yang ada ini dihasilkan dari milyaran organisme yang terbilas bersama-sama akibat kehancuran masalmassal oleh [[Air bah (Nuh)|air bah]] yang meliputi seluruh dunia, dan terkubur lalu terfosilasi.<ref>{{cite news|url=http://drdino.com/articles.php?spec=13 |title=Fossils Do not Prove Evolution|publisher=DrDino.com (archived)|year=2006|accessdate = 2009-08-18|archiveurl = http://web.archive.org/web/20060625185617/http://drdino.com/articles.php?spec=13|archivedate = 2006-06-25}}</ref>
* Akibat adanya "salju super-dingin" yang satu dekat kutub-kutub, maka banyak [[mammoth]] terkubur hidup-hidup sambil berdiri.<ref name="FalseReligion"/> Es pada kutub utara dan kutub selatan meretakkan lapisan "crust" bumi, sehingga melepaskan sumber-sumber air di bagian dalam bumi, yang kemudian menyebabkan terjadinya efek-efek Zaman Es, yaitu efek [[glasier]]. Hal ini mengakibatkan bumi "terguncang" dan lapisan penutup di bagian atas atmosfer (disebut "vapor canopy") yang melindungi bumi menjadi pecah.
* Selama beberapa bulan pertama [[Air bah (Nuh)|air bah]], binatang dan tumbuhan yang mati terkubur di bawah tekanan air bah masing-masing berubah menjadi [[minyak]] dan [[batu bara]]. Pada bulan-bulan terakhir dari air bah terjadi instabilitas geologi sehingga menimbulkan pergeseran lempeng tektonik ("[[tektonika lempeng]]"). Pada periode ini terbentuklah baik kubangan-kubangan samudra dan pegunungan-pegunungan tinggi, dengan surutnya air mengakibatkan [[erosi]] besar-besaran, antara lain di [[Grand Canyon]] – Hovind menyatakan bahwa [[Grand Canyon]] terbentuk dalam beberapa minggu pada waktu-waktu ini.<ref name="Kent Hovind website">{{cite news|url=http://kent-hovind.com/evolution/evolution.htm#canyon|title=Hovind Attacks Evolution Theory|publisher=www.kent-hovind.com (archived)|year=2002|first=Kent|last=Hovind|accessdate = 2009-08-15|archiveurl = http://web.archive.org/web/20101127020735/http://kent-hovind.com/evolution/evolution.htm#canyon|archivedate = 2011-01-11}}</ref> Setelah beberapa ratus tahun, es yang menutupi kutub-kutub perlahan-lahan meleleh dan mencapai ukuran sekarang, sementara permukaan laut meninggi, menyebabkan pembentukan sejumlah "continental shelf". Samudra-samudra yang dalam menyerap sebagian besar [[karbon dioksida]] di [[atmosfer]] bumi, sehingga membiarkan lebih banyak radiasi mencapai permukaan bumi. Akibatnya, panjang usia manusia menjadi pendek sejak pada zaman [[Peleg]].<ref>Lihat [[Kejadian 10]] dan [[Kejadian 11]]</ref>