95 dalil Luther: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 23:
 
[[Berkas:Forgiveness from Christ outweighs indulgences from the Pope.png|thumb|Gambaran 1525 tentang pengampunan dari Yesus melalui indulgensia Paus]]
Dalil 30–34 menyinggung apa yang Luther yakini sebagai kepalsuan yang ditawarkan kepada umat Kristen oleh para imam indulgensia. Semenjak tidak ada seorang pun yang mengetahui bahwa seseorang benar-benar terampuni, sebuah surat terkait pengampunan yang ditujukan kepada seseorang dinilai berbahaya. Pada dalil 35 dan 36, ia menyerang gagasan bahwa indulgensia membuat pertobatan tidak dibutuhkan. Hal ini berujung pada pernyataan bahwa orang bertobat yang sebenarnya, yang ia sendiri mendapatkan manfaat dari indulgensia, hanya meraih manfaat indulgensia yang tersedia. Bagi Luther, orang Kristen bertobat yang sebenarnya terhindar dari maut serta hukuman dosa.{{sfn|Brecht|1985|p=194}} Pada dalil 37 dan 38, ia menyatakan bahwa indulgensia tidak dibutuhkan bagi umat Kristen untuk meraih seluruh manfaat yang disediakan oleh Yesus. Dalil 39 dan 40 menyatakan bahwa indulgensia membuat pertobatan yang sebenarnya menjadi lebih sulit. Pertobatan yang sebenarnya menyingkirkan hukuman dosa, namun indulgensia mengajarkan agar seseorang terhindariterhindar dari hukuman, sehingga seseorang memerlukan indulgensia.{{sfn|Brecht|1985|p=195}}
 
Pada dalil 41–47, Luther mengkritik indulgensia atas dasar bahwa mereka menyia-nyiakan karya-karya kasih dari yang orang-orang berikan. Disini, ia mulai menggunakan frase, "Orang-orang Kristen harus diajar..." untuk menyatakan bagaimana ia berpikir orang harus diperintah atas nilai indulgensia. Mereka harus diajar bahwa memberi kepada kaum miskin lebih penting ketimbang membeli indulgensia, bahwa membeli indulgensia ketimbang memberi kepada kaum miskin mendatangkan murka Allah, dan bahwa karya-karya baik membuat seseorang lebih baik sementara membeli indulgensia tidak. Pada dalil 48–52, Luther menyinggung Paus dengan berkata bahwa jika Paus mengetahui apa yang diberkati dalam namanya, lebih baik dari membakar Basilika Santo Petrus ketimbang "membangun dengan kulit, daging, dan tulang dombanya."{{sfn|Brecht|1985|p=195}} Dalil 53–55 menyinggung tentang penolakan terhadap pengkotbahan saat indulgensia ditawarkan.{{sfn|Waibel|2005|p=44}}