Aflatoksin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Aflatoksin''' merupakan segolongan senyawa toksik ([[mikotoksin]]) yang dikenal mematikan dan [[kanker|karsinogenik]] bagi manusia. Spesies penghasilnya adalah segolongan [[fungi]] dari genus ''Aspergilus'', terutama ''A. flavus'' (dari sini nama "afla" diambil) dan ''A. parasiticus'' yang berasosiasi dengan produk-produk biji-bijian berminyak seperti biji [[kacang tanah]], [[ketumbar]], dan [[serealia]], terutama [[jagung]]. [[Kapang]] ini biasanya tumbuh pada penyimpanan yang tidak memperhatikan faktor kelembaban. Aflatoksin B1, senyawa yang paling toksik, berpotensi merangsang kanker, terutama kanker [[hati]].
 
[[Berkas:Aflatoxin B1.svg|right|250px|thumb|Struktur kimia aflatoksin B<sub>1</sub>]]
'''Aflatoksin''' merupakan segolongan senyawa [[toksin|toksik]] ([[mikotoksin]], toksin yang berasal dari [[fungi]]) yang dikenal mematikan dan [[kanker|karsinogenik]] bagi [[manusia]] dan [[hewan]].
 
Spesies penghasilnya adalah segolongan [[fungi]] (jenis [[kapang]]) dari [[genus]] ''[[Aspergillus]]'', terutama ''A. flavus'' (dari sini nama "afla" diambil) dan ''A. parasiticus'' yang berasosiasi dengan produk-produk biji-bijian berminyak atau berkarbohidrat tinggi. Kandungan aflatoksin ditemukan pada biji kacang-kacangan ([[kacang tanah]], [[kedelai]], [[pistacio]], atau [[bunga matahari]]), [[rempah-rempah]] (seperti [[ketumbar]], [[jahe]], [[lada]], serta [[kunyit]]), dan [[serealia]] (seperti [[gandum]], [[padi]], [[sorgum]], dan [[jagung]]). Aflatoksin juga dapat dijumpai pada [[susu]] yang dihasilkan [[hewan ternak]] yang memakan produk yang ter[[infestasi]] kapang tersebut. Obat juga dapat mengandung aflatoksin bila terinfestasi kapang ini.
 
Praktis semua produk pertanian dapat mengandung aflatoksin meskipun biasanya masih pada kadar toleransi. Kapang ini biasanya tumbuh pada penyimpanan yang tidak memperhatikan faktor kelembaban (min. 7%) dan bertemperatur tinggi. Daerah tropis merupakan tempat berkembang biak paling ideal.
 
Toksin ini memiliki paling tidak 13 varian, yang terpenting adalah B<sub>1</sub>, B<sub>2</sub>, G<sub>1</sub>, G<sub>2</sub>, M<sub>1</sub>, dan M<sub>2</sub>. Aflatoksin B<sub>1</sub> dihasilkan oleh kedua spesies, sementara G<sub>1</sub> dan G<sub>2</sub> hanya dihasilkan oleh ''A. parasiticus''. Aflatoksin M<sub>1</sub>, dan M<sub>2</sub> ditemukan pada susu [[sapi]] dan merupakan [[epoksida]] yang menjadi senyawa antara.
 
Aflatoksin B1, senyawa yang paling toksik, berpotensi merangsang [[kanker]], terutama [[kanker hati]]. Serangan toksin yang paling ringan adalah lecet (iritasi) ringan akibat kematian jaringan ([[nekrosis]]). Pemaparan pada kadar tinggi dapat menyebabkan [[sirosis]], [[karsinoma]] pada hati, serta gangguan [[pencernaan]], penyerapan bahan makanan, dan [[metabolisme]] [[nutrien]]. Toksin ini di [[hati]] akan direaksi menjadi [[epoksida]] yang sangat reaktif terhadap senyawa-senyawa di dalam [[sel (biologi)|sel]]. Efek karsinogenik terjadi karena [[basa N]] [[guanin]] pada [[DNA]] akan diikat dan mengganggu kerja [[gen]].
 
[[Kategori:Biologi]]
[[Kategori:Ilmu pangan]]
[[Kategori:Kesehatan]]
[[Kategori:Pertanian]]
 
[[da:Aflatoksin]]
[[de:Aflatoxine]]
[[es:Aflatoxinas]]
[[fr:Aflatoxine]]
[[id:Aflatoksin]]
[[it:Aflatossina]]
[[hu:Aflatoxin]]
[[nl:Aflatoxine]]
[[ja:アフラトキシン]]
[[no:Aflatoksin]]
[[pl:Aflatoksyny]]
[[pt:Aflatoxina]]
[[sv:Aflatoxin]]
[[tr:Aflatoksin]]
[[zh:黃麴毒素]]