Kebahagiaan Nasional Bruto: Perbedaan antara revisi

Pada tahun 1970-an, [[Negara berkembang|negera-negara berkembang]] berfokus dalam meningkatkan kesuksesan ekonomi untuk membantu mengembangkan [[kemakmuran]].<ref name=":0">{{Cite book|url=https://books.google.ca/books?id=AuzQDQAAQBAJ|title=Gross National Happiness: Why Happiness Matters for America--and how We Can Get More of it|last=Brooks|first=Arthur C.|date=2008-01-01|publisher=Basic Books|isbn=0465002781|language=en}}</ref> Namun, [[Daftar penguasaRaja Bhutan|Raja]] [[Bhutan]], [[Jigme Singye Wangchuck]], percaya bahwa pendekatan ekonomi membuat proses pembangunan menjadi tidak manusiawi.<ref name=":0" /> Sebagai gantinya, Wangchuck memutuskan untuk fokus pada konsep yang dia namakan "Kebahagiaan Nasional Bruto".<ref name=":0" /> Di Bhutan, kebahagiaan dikejar dengan membatasi akses terhadap kebudayaan asing.<ref name=":0" /> Kesuksesan suatu negara akan diukur dengan kebahagiaan warganya yang ada.<ref name=":0" />