Pertempuran Pulau Savo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 88:
Pada kira-kira saat yang bersamaan dengan ''Patterson'' melihat kapal-kapal Jepang dan beraksi, pesawat terbang laut Jepang yang terbang di atasnya, atas perintah Mikawa, menjatuhkan suar udara langsung di atas ''Canberra'' dan ''Chicago''.<ref>Morison, ''Struggle for Guadalcanal'', p. 37.</ref> Nakhoda [[Frank Getting]] di atas kapal penjelajah ''Canberra'' langsung bereaksi. memerintahkan agar kecepatan ditambah, dan berbalik arah dari rencana semula kembali ke pelabuhan. ''Canberra'' tetap berada di tengah-tengah antara kapal-kapal Jepang dan kapal angkut Sekutu, dan meriamnya mulai membidik ke arah sasaran yang terlihat.<ref>Loxton, ''Shame of Savo'', pp. 180–184.</ref> Kurang dari satu menit kemudian, setelah ''Canberra'' menembakkan meriam ke kapal Jepang, ''Chōkai'' dan ''Furutaka'' membalas tembakan, dan beberapa di antaranya tepat mengenai ''Canberra'' hanya dalam beberapa detik saja. ''Aoba'' dan ''Kako'' ikut menembaki ''Canberra'', dan dalam tiga menit berikutnya ''Canberra'' terkena hingga 24 tembakan dari meriam kaliber besar. Tembakan-tembakan awal menewaskan perwira meriam, melukai Getting hingga tewas, dan merusakkan kedua ruang boiler, mematikan aliran listrik ke seluruh kapal sebelum ''Canberra'' dapat menembakkan meriamnya atau menyampaikan peringatan ke kapal-kapal Sekutu lainnya. ''Canberra'' terhenti di tengah laut dalam keadaan terbakar, miring 5-10 derajat ke arah lambung kanan. Awaknya tidak mampu memadamkan api atau memompa keluar kompartemen yang banjir akibat padamnya listrik. Semua kapal-kapal Jepang berada dalam posisi sebelah lambung kiri ''Canberra''. Oleh karena itu, kerusakan pada lambung kiri terjadi akibat terkena tembakan yang datang dari bagian bawah lambung kiri dan tembus hingga di bawah garis air pada lambung kanan, atau dari terkena tembakan satu atau dua torpedo dari sisi lambung kanan.<ref>Frank, ''Guadalcanal'', p. 105. Frank tidak percaya torpedo Jepang mengenai ''Canberra'', dan tidak juga membahas kemungkinan kapal itu terkena tembakan torpedo dari kapal Sekutu.</ref> Kalau ''Canberra'' tepat terkena torpedo di sisi lambung kanan, maka torpedo tersebut mungkin berasal dari kapal-kapal Sekutu yang berdekatan. Pada waktu itu kapal penjelajah Amerika Serikat ''Bagley'' adalah satu-satunya kapal yang berada di sisi lambung kanan ''Canberra'', dan telah menembakkan beberapa torpedo beberapa saat sebelumnya.<ref>Loxton, ''Shame of Savo'', pp. 185–205. Loxton sangat yakin bahwa ''Canberra'' terhantam oleh sebuah torpedo dari ''Bagley'', berdasarkan saksi mata yang selamat, catatan kapal, dan perkiraan kerusakan. Morison (''Struggle for Guadalcanal'', pp. 37–38.) mengatakan bahwa ''Canberra'' dihantam oleh dua torpedo pada sisi lambung kanan namun percaya keduanya tidak berasal dari kapal Jepang.</ref>
 
[[Berkas:SavoIslandChokaiViewView from the Japanese cruiser Chokai during the Battle of Savo Island on 9 August 1942.jpg|thumb|Pemandangan dari kapal penjelajah Jepang ''Chokai'' selama pertempuran saat suar udara menerangi kapal-kapal Sekutu armada selatan.]]
Awak kapal ''Chicago'' menyaksikan tiba-tiba kapal yang dinaiki mereka diterangi oleh suar yang dijatuhkan dari udara, serta ''Canberra'' yang tiba-tiba berbelok di depan mereka. Mereka lalu menjadi siaga dan membangunkan Kolonel Laut Bode yang sedang "tidur lelap". Bode memerintahkan meriam 5 inci (127&nbsp;mm) untuk menembakkan peluru suar ke arah kapal-kapal Jepang, namun peluru suar tersebut tidak menyala.<ref>Morison, ''Struggle for Guadalcanal'', p. 39.</ref> Pada pukul 01.47, sebuah torpedo, kemungkinan dari ''Kako'' datang menghantam haluan ''Chicago'', menyebabkan guncangan ke seluruh bagian kapal hingga merusakkan pengendali meriam utama. Torpedo kedua kena, namun gagal meledak, pecahan peluru menghantam tiang utama kapal dan menewaskan dua awak kapal. ''Chicago'' berlayar ke barat selama 40 menit,<ref>Loxton, ''Shame of Savo'', p. 213.</ref> meninggalkan di belakangnya kapal-kapal angkut yang seharusnya dilindungi. Kapal penjelajah ''Chicago'' menembakkan meriam sekundernya ke kapal-kapal Jepang yang berada paling belakang, dan mungkin mengenai ''Tenryū'', dan mengakibatkan kerusakan kecil. Walaupun secara teknis, komando berada di tangannya, Bode tidak lagi berusaha memaksakan perintahnya terhadap kapal-kapal Sekutu di armada selatan. Lebih parah lagi, Bode tidak mencoba memberi peringatan kepada kapal-kapal Sekutu atau mengabari personel Sekutu di kawasan Guadalkanal bahwa kapalnya sudah meninggalkan kawasan pertempuran.<ref>Frank, ''Guadalcanal'', pp. 105–106.</ref>