Peranan seks dan gender dalam Gereja Katolik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 8:
== Ajaran resmi Gereja tentang kasih suami-istri dan isu-isu seksual ==
Menurut Gereja, manusia adalah makhluk seksual yang identitas seksualnya harus diterima dalam kesatuan tubuh dan jiwanya.<ref>{{KGK|pp=2331|end=2400|long=yes}}</ref> Perbedaan jenis kelamin dimaksudkan seturut rancangan ilahi untuk berbeda dan saling melengkapi, masing-masing memiliki martabat yang sama dan diciptakan sesuai citra Allah.<ref name="Kreeft, p. 244"/> Tindakan seksual (persetubuhan) adalah suci di dalam konteks hubungan suami istri yang mencerminkan suatu anugerah timbal-balik seumur hidup dan lengkap antara seorang pria dan seorang wanita.<ref name="Kreeft245"/> Karenanya [[Dosa (Kristen)|dosa-dosa]] seksual bukan hanya merupakan pelanggaran terhadap tubuh tetapi terhadap seluruh keberadaan pribadinya.<ref name="Kreeft245"/> Dalam buku ''[[Crossing the Threshold of Hope|Melintasi Ambang Pengharapan]]'' yang ditulisnya pada tahun 1994, [[Paus Yohanes Paulus II]] merefleksikan konsep tersebut dengan menyatakan:
<blockquote>Bagaimanapun, orang-orang muda selalu mencari keindahan dalam cinta. Mereka menginginkan cinta mereka menjadi indah. Jika mereka menyerah pada kelemahan, dengan mengikuti model perilaku yang secara tepat dapat dianggap sebagai suatu 'skandal dalam dunia masa kini' (dan sayangnya model ini menyebar luas), dalam kedalaman hatinya mereka masih mendambakan suatu cinta yang murni dan indah. Hal ini berlaku pada anak laki-laki sebagaimana juga anak perempuan. Pada akhirnya, mereka menyadari bahwa hanya Allah yang dapat memberikan mereka cinta semacam ini. Alhasil mereka bersedia untuk mengikuti Kristus, tanpa mempedulikan pengorbanan-pengorbanan yang mungkin menuntutnya.<ref>John Paul II, p. 123</ref></blockquote>
|