Monastisisme senobitik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 16:
== Monastisisme Kristen ==
Versi terorganisir monastisisme senobitik Kristen umumnya dianggap dimulai di Mesir pada abad ke-4 M. Para rahib Kristen dari abad-abad terdahulu biasanya adalah para [[eremit]] atau petapa, khususnya di Timur Tengah; hal ini tetap menjadi sangat umum hingga kemunduran Kekristenan [[Orang Aram|Aram]] pada [[Abad Pertengahan Akhir]].
Alasan di atas merupakan penyebab didirikannya komunitas-komunitas monastik terorganisir agar para rahib dapat memperoleh lebih banyak dukungan dalam pergulatan rohani mereka masing-masing. Kehidupan eremitik tidak memiliki unsur sosialisasi, karena para eremit hanya bertemu seminggu sekali untuk berdoa bersama, sementara para senobit berkumpul untuk berdoa bersama secara lebih teratur dan sering.<ref>{{en}} James E. Goehring, "Withdrawing from the Desert: Pachomius and the development of Village Monasticism in Upper Egypt," ''Harvard Theological Review'' 89(1996), 275.</ref> Para rahib senobitik juga mempraktikkan lebih banyak sosialisasi karena [[biara (tempat tinggal)|biara]] tempat mereka tinggal seringkali terletak di atau dekat desa berpenghuni. Sebagai contoh, versi [[Bahasa Koptik#Bohairik|Bohairik]] dari ''Kisah Hidup Santo Pakomius'' terjemahan [[Dionysius Exiguus]] menyatakan bahwa para rahib biara di [[Tabenna]] membangun sebuah gereja bagi penduduk desa dari kota di dekatnya yang bernama sama, bahkan "sebelum mereka membangun [gereja] bagi mereka sendiri".<ref>Goehring, "Withdrawing from the Desert," 282.</ref> Hal ini berarti bahwa para rahib senobitik mendapati kalau kehidupan mereka bersentuhan dengan kehidupan orang lain, termasuk kaum awam, sedangkan para rahib eremitik berupaya sedapat mungkin tidak berhubungan dengan orang lain, hanya sesekali berkumpul untuk berdoa.
Baris 50:
In both the East and the West, cenobiticism established itself as the primary form of monasticism, with many foundations being richly endowed by rulers and nobles. The excessive acquisition of wealth and property led to several attempts at reform, such as [[Bernard of Clairvaux]] in the West and [[Nil Sorsky|Nilus of Sora]] in the East.
-->
== Lihat pula ==
*[[Pertapaan (pengunduran diri religius)|Pertapaan]] - monastisisme eremitik
|