Pandu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
k Robot: Cosmetic changes |
||
Baris 13:
Pandu memiliki dua orang istri, yaitu [[Kunti]] dan [[Madri]]. Sebenarnya Pandu Dewanata tidak bisa mempunyai anak karena dikutuk oleh seorang [[resi]], karena pada saat resi tersebut menyamar menjadi [[kijang]] untuk bercinta, Pandu memanah hingga resi itu tewas. Kedua istri Pandu Dewanata mengandung dengan cara meminta kepada [[Dewa]]. Pandu Dewanata akhirnya tewas karena kutukan yang ditimpa kepadanya, dan Madri menyusul suaminya dengan membakar dirinya.
== Arti nama ==
Nama '''Pandu''' atau ''pāṇḍu'' dalam [[bahasa Sansekerta]] berarti pucat, dan kulit beliau memang pucat, karena ketika ibunya ([[Ambalika]]) menyelenggarakan upacara ''putrotpadana'' untuk memperoleh anak, ia berwajah pucat.
== Kelahiran ==
Ayah Pandu adalah [[Wicitrawirya]] dan ibunya adalah [[Ambalika]]. Saat Wicitrawirya wafat, ia belum memiliki keturunan. Maka Ambalika diserahkan kepada Bagawan [[Byasa]] agar diupacarai sehingga memperoleh anak. Ambalika disuruh oleh [[Satyawati]] untuk mengunjungi Byasa ke dalam kamar sendirian, dan di sana ia akan diberi anugerah. Ia juga disuruh agar terus membuka matanya supaya jangan melahirkan putera yang buta ([[Dretarastra]]) seperti yang telah dilakukan [[Ambika]]. Maka dari itu, Ambalika terus membuka matanya namun ia menjadi pucat setelah melihat rupa Sang Bagawan ([[Byasa]]) yang luar biasa. Maka dari itu, Pandu (puteranya), ayah para [[Pandawa]], terlahir pucat.
[[
== Kehidupan ==
Pandu merupakan seorang pemanah yang mahir. Ia memimpin tentara [[Dretarastra]] dan juga memerintah kerajaan untuknya. Pandu menaklukkan wilayah [[Kerajaan Dasarna|Dasarna]], [[Kerajaan Kasi|Kashi]], [[Kerajaan Anga|Anga]], [[Kerajaan Wanga|Wanga]], [[Kerajaan Kalinga|Kalinga]], [[Kerajaan Magadha|Magadha]], dan lain-lain.
Baris 30:
Kelima putra pandu dikenal sebagai [[Pandawa]].
== Kematian ==
Lima belas tahun setelah ia hidup membujang, ketika [[Kunti]] dan putera-puteranya berada jauh, Pandu mencoba untuk [[hubungan seksual|bersenggama]] dengan [[Madri]]. Atas tindakan tersebut, Pandu wafat sesuai dengan kutukan yang diucapkan oleh resi yang pernah dibunuhnya. Kemudian Madri menitipkan putera kembarnya, [[Nakula]] dan [[Sadewa]], agar dirawat oleh Kunti sementara ia membakar dirinya sendiri untuk menyusul suaminya ke alam baka.
== Lihat pula ==
* [[Pandawa]]
Baris 47:
{{Tokoh Mahabharata}}
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]▼
[[en:Pandu]]
Baris 55 ⟶ 56:
[[sv:Pandu]]
[[ta:பாண்டு]]
▲[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]
|