Biji kopi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (kafein, +kafeina)
Baris 4:
'''Biji kopi''' adalah [[biji]] dari [[coffea|tumbuhan kopi]] dan merupakan sumber dari minuman [[kopi]]. Warna bijinya adalah putih dan sebagian besar berupa [[endosperma]]<ref name="multiple" />. Setiap buah umumnya memiliki dua biji. Buah yang hanya mengandung satu biji disebut dengan ''peaberry'' dan dipercaya memiliki rasa yang lebih baik.<ref>http://www.hypecoffee.com/content/what-is-a-peaberry</ref>
 
Dua varietas yang paling banyak dibudidayakan yaitu [[kopi arabika]] (75%) dan [[kopi robusta]] (20%).<ref name="multiple">{{cite web | title = Arabica and Robusta Coffee Plant | publisher = Coffee Research Institute | url = http://www.coffeeresearch.org/agriculture/coffeeplant.htm | accessdate = 25 August 2011}}</ref> Kopi arabika mengandung sekitar 0.8-1.4 persen [[kafeinkafeina]], sedangkan kopi robusta 1.7-4% kafeinkafeina.<ref>{{cite web | title = Botanical Aspects
| publisher = International Coffee Organization | url = http://dev.ico.org/botanical.asp | accessdate = 25 August 2011}}</ref> Kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan dan komoditas ekspor utama dari setengah negara berkembang di dunia.<ref>{{cite web | title = The Story of Coffee | publisher = International Coffee Organization | url = http://dev.ico.org/coffee_story.asp | accessdate = 25 August 2011}}</ref>
 
Baris 19:
== Nutrisi ==
=== Alkaloida ===
[[KafeinKafeina]] (''1,3,7-trimethyl-xanthine'') merupakan senyawa [[alkaloida]] yang paling banyak berada pada biji kopi, segar maupun yang telah digaringkan. Kadarnya bervariasi antara 1 sampai 2.5 persen tergantung jenis. Kadar kafeinkafeina biji kopi tidak mengalami perubahan signifikan selama pematangan buah di pohon.<ref>{{cite journal | author = Clifford, MN, and Kazi, M | year = 1987 | title = The influence of coffee bean maturity on the content of [[chlorogenic acid]]s, caffeine, and trigonelline | journal = Food Chemistry | volume = 26 | pages = 59–69 | doi=10.1016/0308-8146(87)90167-1}}</ref> [[Kelarutan]] kafeinkafeina dalam air meningkat seiring peningkatan temperatur dan penambahan asam klorin, [[asam sitrat]], dan [[asam tartarat]], yang semuanya juga berada di dalam biji kopi segar.<ref>''[[The Merck Index]]'', 13th Edition</ref>
 
Selain kafeinkafeina, terdapat juga alkaloida [[teofilin]], [[teobromin]], [[paraxantin]], [[liberin]], dan [[metilliberin]] dengan kadar yang rendah. [[Teofilin]] juga merupakan alkaloida yang terdapat pada [[teh hijau]], dan kadar alkaloida ini pada biji kopi mengalami penurunan ketika biji kopi digaringkan.<ref>WEIDNER, M, and MAIER, HG; 1999, Seltene Purinalkaloide in Roestkaffee, Lebensmittelchemie, Vol 53, 3, p.58</ref>
 
[[Trigonelin]] (''N-methyl-nicotinate'') adalah senyawa turunan dari [[vitamin B6]] dan terdapat dalam biji kopi segar dengan kadar antara 0.6 sampai 1 persen. Penggaringan mengubah sebagian besar trigonelin menjadi [[niasin]].<ref>POISSON, J, 1979, Aspects chimiques et biologiquesde la composition du café vert; 8th International Colloquium Chemicum Coffee, Abidjan, 28. Nov to 3. December 1988, published by ASIC 1979, p 33-37; http://www.asic-cafe.org</ref> Trigolenin telah diamati memiliki sifat [[mutagen]]ik.<ref>{{cite journal |author=Wu X, Skog K, Jägerstad M |title=Trigonelline, a naturally occurring constituent of green coffee beans behind the mutagenic activity of roasted coffee? |journal=Mutat. Res. |volume=391 |issue=3 |pages=171–7 |date=July 1997 |pmid=9268042 |doi= 10.1016/s1383-5718(97)00065-x|url=}}</ref>