Djaelani Naro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 113:
PENGALAMAN ORGANISASI Pimpinan Gerakan Mahasiswa Jakarta 1964, Sekretaris Jenderal PERSATUAN JAKSA 1959, Sekretaris II PERSAHI 1966, Pendiri KASI, Ketua Majelis Politik P B Al-WASHLIYAH 1965, Ketua DPP PARTAI MUSLIMIN INDONESIA/PARMUSI
Penerus PARTAI MASYUMI yg dipimpin Perdana Menteri NATSIR yg dibubarkan Presiden Soekarno dgn Penetapan Presiden no 7 tahun 1960 bersama Partai Sosialis Indonesia yg dipimpin Mantan Perdana Mentri SUTAN SYAHRIR , Anggota Dewan Nasional Angkatan 45, Ketua DPP PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN " Hasil FUSI 4 Partai Islam peserta Pemilu 1971 NU, PARMUSI, Sarikat Islam dan PERTI menjadi P P P tahun 1973 karena Presiden Soeharto ingin membatasi hanya 3 Partai Politik saja dg tujuan agar Golkar dapat lama berkuasa maka Partai Partai Islam digabung". "Permintaan mantan Perdana Mentri NATSIR agar MASYUMI direhabilitasi tidak digubris oleh Presiden Soeharto karena kekuatan Masyumi dapat bangkit lagi dan mengganggu kekuasaan Soeharto, tapi orang2 Masyumi boleh mendirikan Partai baru dengan Merk Lain yaitu PARTAI MUSLIMIN INDONESIA atau PARMUSI. Pada Muktamar I PARMUSI tahun 1968 terpilih MR Moh Roem "Ketua Delegasi RI juru runding Roem Royen di Konperensi Meja Bundar dgn Ketua Delegasi Pemerintah Belanda MR Royen " sebagai Ketua Umum
|