Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (dibawah, +di bawah)
Baris 32:
== Periode Amarna ==
[[Berkas:Ay receiving the Gold of Honor.jpg|thumb|170px|Sebuah blok batu yang menunjukkan Ay menerima 'Penghargaan Emas' di dalam makam Amarnanya dari [[Akhenaten]].]]
Semua yang diketahui secara pasti adalah bahwa pada saat ia diizinkan membangun sebuah makam untuk dirinya sendiri ([[Makam Selatan 25]]) di [[Amarna]] dimasa pemerintahan [[Akhenaten]], ia telah mencapai gelar "Mandor dari seluruh kuda Yang Mulia", pangkat tertinggi di dalam divisi pasukan kereta tempur yang elit, yang berada dibawahdi bawah pangkat [[Jenderal]].<ref>Hindley, Marshall. ''Featured Pharaoh: The God's Father Ay'', <cite>Ancient Egypt</cite>, April/May 2006. p. 27–28.</ref> Sebelum promosi ini ia tampaknya ia lebih dahulu menjadi komandan pasukan daripada pengawas kuda "biasa", gelar yang ditemukan di dalam sebuah kotak yang diduga adalah bagian dari perabot asli untuk makamnya.<ref name="Sunset 95">Dodson, Aidan. <cite>Amarna Sunset: Nefertiti, Tutankhamun, Ay, Horemheb, and the Egyptian Counter-Reformation</cite>. p. 95 The American University in Cairo Press. 2009, ISBN 978-977-416-304-3</ref> Gelar lainnya yang tercantum di dalam makam ini termasuk, ''[[pembawa kipas disisi kanan raja]]'', ''Jurur Tulis Raja yang disayang'', dan ''Ayah dari Dewa''. 'pembawa kipas disisi kanan raja' merupakan sebuah posisi yang sangat penting, dan dianggap bahwa pembawa kipas memiliki 'telinga' pemimpin. Yang terakhir ''Ayah dari Dewa'' gelar yang paling cocok untuk Ay, yang kemudian dimasukkan kedalam nama kerajaan ketika ia menjadi [[Firaun]].<ref name="Sunset 95"/>
 
Gelar ini bisa berarti bahwa ia adalah ayah mertua dari [[Firaun]] yang menunjukkan bahwa ia adalah putra dari [[Yuya]] dan [[Tjuyu]], sehingga menjadikannya saudara tiri [[Tiye]], kakak ipar [[Amenhotep III]] dan pamanda Akhenaten dari pihak ibundanya. Jika Ay adalah putra Yuya, yang menjadi perwira militer senior dimasa pemerintahan Amenhotep III, maka ia mulai mengikuti jejak ayahnya, akhirnya mewarisi fungsi militer ayahandanya setelah kematiannya. Atau bisa juga berarti bahwa ia mungkin telah memiliki seorang putri yang menikah dengan [[Firaun]] Akhenaten, mungkin menjadi ayah dari istri Akhenaten [[Nefertiti]]. Pada akhirnya tidak ada bukti definitif yang membuktikan hipotesis itu.<ref name="Sunset 96">Dodson, Aidan. <cite>Amarna Sunset: Nefertiti, Tutankhamun, Ay, Horemheb, and the Egyptian Counter-Reformation</cite>. p96 The American University in Cairo Press. 2009, ISBN 978-977-416-304-3</ref> Kedua teori tersebut tidak saling eksklusif, namun hubungan tersebut akan menjelaskan status Ay yang dinaikkan selama masa selingan Akhenaten [[Amarna]], ketika keluarga kerajaan berpaling dari dewa-dewa tradisional Mesir dan bereksperimen, selama dua belas tahun atau lebih, dengan [[monotheisme]]; Ay tampaknya menjadi penganutnya dibawahdi bawah pemerintahan Akhenaten.
 
[[Himne Besar ke Aten]] juga ditemukan di dalam makam Amarnanya yang dibangun ketika ia bekerja dibawahdi bawah Akhenaten. Sangat memungkinkan bahwa hal ini diperlukan oleh Akhenaten, meskipun tidak terbukti bahwa Ay setuju dengan keputusan Akhenaten untuk mempromosikan Aten dari segala dewa. Hal ini menunjukkan bahwa ia percaya pada revolusi keagamaan Akhenaten.
Istrinya [[Tey]] berasal dari rakyat jelata namun diberikan gelar ''Perawat Istri Firaun yang Agung''.<ref name="Sunset 96"/> Jika ia adalah ibunda [[Nefertiti]] ia diharapkan memiliki gelar kerajaan ''Ibunda Istri yang Agung Firaun'' sebaliknya, jika Ay adalah ayahanda Nefertiti, maka Tey adalah ibu tirinya.<ref name="Sunset 96"/> Di dalam beberapa makam kapel Amarna ada seorang wanita yang namanya dimulai dengan "Mut" yang memiliki gelar ''Saudari Istri Firaun yang Agung''. Ini juga bisa diartikan putri Ay dan istrinya Tey, dan diketahui bahwa ahli warisnya Horemheb menikahi seorang wanita yang bernama Mutnodjimet.<ref name="Sunset 98">Dodson, Aidan.<cite>Amarna Sunset: Nefertiti, Tutankhamun, Ay, Horemheb, and the Egyptian Counter-Reformation</cite>. p. 98 The American University in Cairo Press. 2009, ISBN 978-977-416-304-3</ref>
 
== Tutankhamun ==
[[Berkas:Opening of the Mouth - Tutankhamun and Aja.jpg|thumb|Ay melakukan pembukaan upacara mulut untuk Tutankhamun, suatu adegan yang terdapat dimakam Tutankhamun.]]
Pemerintahan Ay didahului oleh Raja [[Tutankhamun]], yang naik tahta pada usia delapan atau sembilan tahun, pada masa perselisihan besar di antara monoteisme baru dan politeisme kuno. Ia dibantu di dalam tugas-tugasnya sebagai raja dengan dua penasihat terdekat pendahulunya: [[Wazir (Mesir kuno)|Wazir]] yang Agung Ay dan Jenderal [[Horemheb]]. Pada masa kesembilan tahun pemerintahan Tutankhamun, sebagian besar dibawahdi bawah pengarahan Ay, yang melihat kembali secara bertahap dewa-dewa kuno dan dengan itu pemulihan kekuasaan imamat Amun yang telah kehilangan pengaruh mereka dibawahdi bawah kekuasaan Akhenaten.
 
Ilmuwan Mesir yang bernama [[Bob Brier]] menduga bahwa Ay membunuh Tutankhamun untuk menyerap kekuasaannya, sebuah klaim yang datang dari hasil pemeriksaan X-ray tubuhnya yang dilakukan pada tahun 1968. Ia juga menuduh bahwa [[Ankhesenamun]] dan Pangeran bangsa Het yang akan menikah dengannya juga dibunuh atas perintahnya.<ref>Hawass, Zahi. "Scanning Tutankhamun", <cite>KMT</cite>. Volume 16, Number 2. p. 33. Summer 2005.</ref> Teori pembunuhan ini tidak diterima oleh semua ulama, dan CT-scan mumi yang lebih rinci lagi dilakukan oleh National Geographic (yang diterbitkan pada akhir tahun 2005) yang menyatakan bahwa Tutankhamun tidak meninggal dari pukulan ke kepalanya seperti yang diteorikan oleh Brier. Para peneliti forensik di National Geographic sebaliknya menyajikan sebuah teori baru bahwa Tutankhamun meninggal dari sebuah infeksi yang disebabkan oleh tulang yang patah dikakinya karena ia kerap digambarkan berjalan dengan tongkat karena [[spina bifida]], sebuah penyakit turun temurun yang berasal dari keluarga ayahandanya.<ref>Hawass, Zahi. "Scanning Tutankhamun", <cite>KMT</cite>. Volume 16, Number 2. p. 34. Summer 2005.</ref> Fragmen tulang yang ditemukan di tengkorak Tutankhamun yang paling masuk akal adalah akibat dari kerusakan post-mortem yang disebabkan oleh pemeriksaan awal Howard Carter pada raja kecil tersebut "''karena mereka tidak menunjukkan bukti pelumuran dengan cairan pembalseman yang digunakan untuk mengawetkan Firaun setelah meninggal''."<ref>[http://news.nationalgeographic.com/news/2005/03/0308_050308_kingtutmurder.html] [http://news.nationalgeographic.com/news/2005/03/0308_050308_kingtutmurder_2.html] King Tut Not Murdered Violently, CT Scans Show, National Geographic, March 8, 2005.</ref> Namun Brier telah menyatakan bahwa fragmen tulang pada tengkorak tersebut tidak relevan dengan masalah apabila Tutankhamun mati terbunuh, mengakui bahwa kemungkinan tersebut disebabkan oleh pembalseman. Bukti Brier yang ia sajikan atas pembunuhan adalah sebuah tempat gelap yang terdapat pada dasar tengkorak yang menunjukkan adanya pukulan diatas kepala. Dr. Gerald Irwin setuju dengan Brier pada titik ini. ("The Murder of Tutankhamen" (March, 1999) ISBN 0-425-16689-9)
Baris 50:
[[Berkas:Kheperkheperure Ay.jpg|left|thumb|x230px|Pinggan fayans dengan gelar penuh kerajaan Ay, [[Museum Mesir]].]]
[[Berkas:ReliefWithNameOfAy-PetrieMuseum-August21-08.jpg|thumb|150px|Fragmen cartouche Ay di dalam [[Museum Petrie Arkeologi Mesir]].]]
Kematian Tutankhamun pada usianya yang kedelapan belas atau sembilan belas tahun, bersama dengan kegagalannya menghasilkan ahli waris, meninggalkan kekosongan kekuasaan yang dengan cepat diisi oleh Wazir yang Agung Ay: Ay digambarkan melakukan sebuah ritual pemakaman bagi raja yang telah mangkat dan mengasumsikan peran sebagai ahli waris. Alasan dimana Ay dengan sukses mengklaim kekuasaan tidak sepenuhnya jelas. Komandan pasukan, [[Horemheb]], sebenarnya telah ditunjuk sebagai "idnw" atau "Wakil Tuan dari Dua Wilayah" dibawahdi bawah kekuasaan Tutankhamun dan diduga menjadi ahli waris raja kecil.<ref>Peter J. Brand, The Monuments of Seti I: Epigraphic, Historical and Art Historical Analysis, Brill, NV Leiden, (2000), p. 311</ref> Tampaknya Horemheb telah kalah kuat untuk menguasai tahta dengan Ay yang menikahi [[Ankhesenamun]], janda Tutankhamun, dengan upaya untuk melegitimasikan klaimnya atas tahta. Ay sudah pasti adalah seorang tokoh yang kuat: ia akrab dengan pusat kekuasaan politik diistana kerajaan selama 25 tahun dibawahdi bawah baik Tutankhamun dan Akhenaten. Namun ini mungkin masih belum cukup untuk melegitimasikan klaim tahtanya di dalam masyarakat [[Mesir kuno]] yang sangat hirarkis, jika ia lahir bukan sebagai anggota kerajaan terutama pada saat pergolakan di dalam negeri tanpa pernikahannya dengan janda Tutankhamun. Karena ia telah berusia senja pada aksesinya, Ay memerintah Mesir dengan haknya sendiri hanya selama empat tahun saja. Selama periode ini, ia mengkonsolidasikan kembali tradisi agama kuno dan ia telah diinisiasikan sebagai penasihat senior dan membangun sebuah kuil makam di [[(kuil) Medinet Habu|Medinet Habu]] untuk dirinya sendiri. Sebuah prasasti di [[Nakhtmin]] (Berlin 2074), seorang perwira militer dibawahdi bawah kekuasaan Tutankhamun dan Ay&mdash;yang dipilih Ay sebagai ahli warisnya&mdash; bertanggal '''Tahun 4, IV hari Akhet 1''' dimasa pemerintahan Ay.<ref>Urk IV: 2110</ref> Epitome [[Manetho]] menyatakan panjangnya pemerintahan 4 tahun dan 1 bulan untuk Horemheb dan ini biasanya ditugaskan untuk Ay berdasarkan Tahun 4 ini tanggal diatas prasasti tersebut; namun sekarang diyakini bahwa angka tersebut harus ditingkatkan satu dekade untuk [1]4 tahun dan 1 bulan dan dikatikan dengan Horemheb daripada yang dimaksudkan Manetho. Oleh karena itu, panjang pemerintahan Ay yang tepat tidak diketahui dan ia bisa memerintah selama 7 sampai 9 tahun karena sebagian besar monumen dan kuil makamnya di Medinet Habu dihancurkan atau dirampas oleh penggantinya, [[Horemheb]].
 
== Suksesi Kerajaan ==
Sebelum kematiannya, Ay menunjuk Nakhtmin untuk menggantikannya sebagai Firaun. Namun rencana Ay untuk suksesi berjalan tidak lancar karena Horemheb-lah yang menjadi raja terakhir Dinasti kedelapan belas bukan Nakhtmin. Fakta bahwa Nakhtmin adalah pewaris Ay yang terpilih sangat terlihat pada sebuah prasasti yang diukir pada patung pemakaman Nakhtmin dan istrinya yang kemungkinan dibuat dimasa pemerintahan Ay. Nakhtmin jelas-jelas diberikan gelar '''rpat''' (Putra Mahkota) dan '''zA nzw''' (Putra Raja).<ref>Wolfgang Helck, Urkunden der 18. Dynastie: Texte der Hefte 20-21 (Berlin: Akademie-Verlag, 1984), pp. 1908–1910</ref> Satu-satunya kesimpulan yang dapat ditarik disini adalah bahwa Nakhtmin adalah salah satu anak angkat Ay dan bahwa Ay mempersiapkan Nakhtmin sebagai ahli warisnya daripada Horemheb. Ilmuwan Mesir Aidan Dodson dan Dyan Hilton mengamati patung tersebut:
 
: "dirusak tanda-tanda untuk 'Putra Raja', dan telah terjadi perdebatan apakah akan dilanjutkan mengatakan 'Kush', membuat Nakhtmin raja muda Nubia, atau 'dari tubuhnya', membuatnya anak kerajaan yang sesungguhnya. Karena tidak ada bukti lain untuk Nakhtmin sebagai raja muda--dengan orang lain [Paser I][http://euler.slu.edu/Dept/Faculty/bart/egyptianhtml/kings%20and%20Queens/Viceroy_of_Kush_(or_Nubia).html] dibuktikan di kantor pada periode ini juga--saran terakhir tampaknya yang lebih masuk akal. Karena Nakhtmin menyumbang benda-benda untuk pemakaman Tutankhamun tanpa gelar seperti itu, diikuti bahwa ia hanya menjadi putra raja selanjutnya, mungkin dibawahdi bawah Ay. Teori ini didukung oleh bukti kerusakan patung Nakhtmin yang disengaja, karena Ay merupakan satu di antara firaun-firaun Amarna yang peninggalannya dirusak dibawahdi bawah penguasa selanjutnya."<ref>Aidan Dodson & Dyan Hilton, The Complete Royal Families of Ancient Egypt, Thames & Hudson, (2004), p. 151</ref>
 
== Akibat ==
[[Berkas:WV23 by Mutnedjmet.jpg|thumb|175px|Ruang makam Ay di [[Lembah Para Raja]]]]
Tampaknya bahwa salah satu usaha Horemheb sebagai Firaun adalah menghilangkan semua referensi untuk percobaan monoteistik, sebuah proses termasuk menghapuskan nama pendahulu langsungnya, terutama Ay, dari catatan sejarah. Horemheb menodai pemakaman Ay dan memiliki sebagian besar cartouche kerajaan Ay di dalam lukisan-lukisan dinding makamnya [[WV23]] dihapus dan sarkofagusnya dipecahkan menjadi sejumlah fragmen.<ref>Bertha Porter, Topographical Bibliography of Ancient Egyptian Hieroglyph Texts, Vol 1, Part 2, Oxford Clarendon Press, (1960), Tomb 23, pp. 550–551</ref> Namun tutup sarkofagus yang ditemukan pada tahun 1972 oleh [[Otto Schaden]], Ilmuwan Mesir dari Amerika Serikat yang membuka makam [[KV63]] di [[Lembah Para Raja]] pada tahun 2006. Masih ada cartouche Ay yang diawetkan. Sarkofagus itu telah terkubur dibawahdi bawah puing-puing di dalam makam raja ini.<ref>Otto Schaden, Clearance of the Tomb of King Ay (WV 23), JARCE 21(1984) pp.39–64</ref> Horemheb juga merebut kuil makam Ay di [[(kuil) Medinet Habu|Medinet Habu]] untuk digunakan sendiri. Uvo Hölscher (1878–1963) yang menggali kuil tersebut diawal tahun 1930 memberikan keterangan-keterangan yang menarik mengenai keadaan kuil makam Ay-Horemheb:
 
: 'Dimanapun cartouche yang telah diawetkan, nama Eye [ie: Ay] telah dihapus dan diganti dengan ahli warisnya Harmhab. Di dalam semua tetapi satu contoh yang telah diabaikan dan tidak ada perubahan yang dibuat. Dengan demikian kuil itu, yang dibangun dan diselesaikan oleh Eye, setidaknya dikamar belakang dengan lukisan mereka yang baik, telah dirampas oleh penggantinya dan sejak itu dikenal sebagai kuil Harmhab. Segel pada sumbat dari guci anggur dari majalah kuil itu dibaca: "Anggur dari kuil Harmhab."'<ref>Uvo Hölscher, Excavations at Ancient Thebes 1930/31, pp. 50–51</ref>