Ahmad Muhtadi Dimyathi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 44:
'''K.H. Muhtadi bin Abuya Dimyathi al-Bantani''', atau dikenal dengan '''Abuya Muhtadi Dimyathi''' atau '''Abah Muh''' ({{lahirmati|[[Cadasari, Pandeglang|Cadasari]], [[Pandeglang]], [[Banten]], [[Indonesia]]|26|12|1953}}) atau (28 [[Jumadil Awal]] 1374 [[Hijriyah|H]]) adalah ulama kharismatik dan Mufti Syafi’iyyah Nasionalis dari [[Banten]]<ref>{{Cite web|url=http://www.nu.or.id/post/read/61018/kh-abuya-muhtadi-dimyathi-mufti-syafirsquoiyyah-nasionalis-dari-banten|title=KH Abuya Muhtadi Dimyathi, Mufti Syafi’iyyah Nasionalis dari Banten|website=www.nu.or.id|access-date=2017-03-24}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.muslimoderat.net/2016/10/abuya-muhtadi-sekolah-ke-luar-negeri.html|title=Abuya Muhtadi: Sekolah ke Luar Negeri, Pulang Jangan Anti Pancasila|last=Muslim|first=Mbah|newspaper=MusliModerat|access-date=2017-03-24}}</ref>.
== Biografi ==
K.H. Abuya Muhtadi Dimyathi al-Bantani yang bernama kecil Ahmad Muhtadi dilahirkan di Kampung Cidahu, Desa Tanagara, [[Cadasari, Pandeglang|Kecamatan Cadasari]], [[Kabupaten Pandeglang]], [[Provinsi]] [[Banten]] dari pasangan [[Kiai|K]].[[Haji (gelar)|H]]. [[Abuya Dimyathi]] Bin K.H. M. Amin al-Bantani dan Nyai [[Hajjah|Hj]]. Asma' Binti K.H. ‘Abdul Halim al-Makky.
== Pendidikan Agama ==
Pendidikan agama awal diperolehnya waktu masih sekolah di SR Tanagara dari ibundanya, karena ayahandanya Abuya Dimyathi Amin pada waktu itu masih Siyahah (berkelana) di Pondok Pondok Pesantren di Nusantara sekaligus bersilaturrahim, bertabarruk dan tholab pada para ulama sepuh kala itu.
Baris 66:
dan juga saya berfatwa bahwa :
 
ألحاتيئي ومن نحا نحوهم ليس إلا أنهم قوم مسلمون أقاموا في بلدتنا التي قاعدتها فنجاسيلا ويريدون إزالتها محقرين ومهينين بانيها ومدعين بأنهم طاغوت, وذلك نوع من البغي, والبغي كبيرة. فلما كان كذلك فحرام في الجملة
 
Artinya : HTI Hizbut Tahrir Indonesia dan ormas-ormas Islam lainnya yang sejalan dengan HTI tiada lain kecuali kaum muslimin yang menetap di negara kita Indonesia yang punya dasar Pancasila dan misi kaum muslimin tersebut adalah menghilangkan Pancasila, mereka juga menghina dan meremehkan tokoh-tokoh perumus dan pengesah Pancasila dan menganggap bahwa tokoh-tokoh perumus Pancasila adalah taghut. Perbuatan seperti itu adalah salah-satu macam pemberontakan terhadap Negara, padahal memberontak negara itu dosa besar, maka HTI dan ormas-ormas Islam yang sejalan dengan HTI itu hukumnya harom dalam beberapa masalah/situasi dan kondisi.
== Referensi ==
{{Reflist}}