Sindur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- diatas, + di atas)
Baris 11:
|}}
 
'''Sindur''' (Lat.: ''Sindora wallichii'' Graham ex Benth.) adalah tumbuhan liat di hutan-hutan primer dataran rendah di [[Sumatera]], [[Kalimantan]], dan [[Semenanjung Malaya]], pada ketinggian 10 - 100 meter di atas permukaan laut.<ref name="Shadily">{{id}} Hassan Shadily ''Ensiklopedi Indonesia'' Jilid ke-6. 1984. Jakarta: Ictiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects. hal 3189.</ref> Termasuk dalam keluarga ''Caesalpiniaceae''.<ref name="Shadily"/> [[Pohon]] sindur memiliki ketinggian 20 – 45 m, dengan diameter 60&nbsp;cm, dan batang bebas cabang 15 – 20 m.<ref name="digilip">{{id}} {{cite web |url= http://digilib.biologi.lipi.go.idmybo/31918-0-1977_GL_jenis_jenis__kayu__indonesia__58-117.PDF |title= Jenis-jenis Kayu Indonesia |publisher= Sindur (''Sindora wallichii'' Graham ex Benth.) |accessdate= 13 Juni 2014}}</ref> [[Kulit]] [[batang]] berwarna coklat tua.<ref name="digilip"/> Daunnya majemuk, menyirip genap yang terdiri atas 3 - 7 pasang anak [[daun]] yang berbentuk jorong memanjang.<ref name="Shadily"/> Perbungaan berupa malai, terdapat pada bagian ketiak daun.<ref name="Shadily"/> Buahnya berbentuk polong bulat atau bulat telur gepeng dan pada permukaannya dilengkapi penonjolan seperti duri-duri berwarna hitam kecoklatan.<ref name="digilip"/> Sindur dapat pula tumbuh baik pada ketinggian 260 meter diatasdi atas permukaan laut, seperti terlihat dalam koleksi [[Kebun Raya Bogor]].<ref name="digilip"/> Umumnya jenis ini tumbuh secara berkelompok atau tersebar dalam hutan asli dan menyukai tanah-tanah liat atau berpasir.<ref name="Shadily"/><ref name="digilip"/> Bagian teras [[kayu]] berwarna coklat tua sampai [[hitam]].<ref name="Shadily"/> Kayunya mempunyai berat jenis 0,75 dan digolongkan dalam kelas kekuatan II - III dan kelas keawetan V.<ref name="Shadily"/> Biasanya kayu dipakai untuk bahan bangunan rumah, papan, dinding, rangka pintu dan jendela serta perabotan rumah tangga.<ref name="digilip"/> Getahnya dapat dibuat minyak, sedangkan polongnya sering dipakai untuk [[obat-obatan tradisionil]], yaitu untuk campuran [[jamu]].<ref name="digilip"/>
 
== Referensi ==